Oleh: Adhyra Irianto
Definisi Cergam dan Komik
Di sejumlah sumber, disebutkan bahwa cergam (cerita bergambar) seperti satu seni lintas disiplin. Cergam sering dikaitkan dengan seni rupa dan sastra, karena mengandalkan gambar sekaligus narasi. Namun dewasa ini, cergam lebih sering didefinisikan sebagai seni naratif visual, yang include dalam Desain Komunikasi Visual atau DKV (Kumparan, 2023).
Cergam kerap dikaitkan dengan komik, hingga novel grafis. Tahun 1960-an, seorang komikus dari Medan bernama Zam Nuldyn yang menerbitkan majalah berisi cerita dengan gambar. Majalah itu berjudul "Cergam" yang memengaruhi pop culture di Medan. (Lubis, 2019).
Maka bisa disimpulkan bahwa istilah "cergam" mulai digunakan tahun 1960-an, dimulai dari Medan. Penggunaan istilah tersebut dipengaruhi bahwa sebelumnya istilah "cerpen" (Cerita Pendek) sudah lebih populer (Boneff, 1998).
Cergam didefinisikan oleh Seno Gumira Ajidarma sebagai bentuk ekspresi seni naratif yang khas, memadukan bahasa gambar dan bahasa verbal dalam struktur sekuensial. Selain itu, definisi lain dari Cergam yagn sering digunakan adalah pernyataan dari Scoot McCloud (1993), yakni “menyandingkan gambar dan gambar lainnya dalam urutan yang disengaja, dimaksudkan untuk menyampaikan informasi dan/atau untuk menghasilkan respons estetis pada pemirsa.”
Perbedaan Cergam dan Komik
Sayangnya, definisi McCloud itu sebenarnya adalah penjelasan ontologis dari "komik". Di sini titik mula kenapa Cergam disamakan dengan komik. Namun Marcell Boneff (1998) memiliki pernyataan yang berbeda. Cergam itu berbeda dengan komik, menurut Boneff.
Menurut Boneff, cergam adalah karya cerita yang menggabungkan aspek visual dengan aspek verbal. Komik memiliki bingkai-bingkai (panel) yang disusun secara proporsional, dilengkapi dengan balon dialog, tersusun menjadi sebuah alur cerita utuh. Sedangkan Cergam, komposisi gambar dan tulisan bisa saja terpisah di halaman tersendiri, bisa juga berjajar, namun intinya ceritanya bisa diikuti lewat tulisannya saja, misalnya Anda tidak melihat gambarnya, Anda tetap mengetahui ceritanya.
I Wayan Nuarirta (2020), mencoba meneliti dan mencari karakteristik rupa dari cergam dan komik. Hasilnya, definisi keduanya menunjukkan perbedaan yang cukup kentara. Cergam adalah cerita yang alurnya diperjelas dengan ilustrasi. Maka, gambar di sini bertujuan untuk menghadirkan ekspresi tokoh, memperkuat suasana, dan ilustrasi dari peristiwa yang diceritakan.
Teks verbal dan gambar ilustrasi adalah dua elemen yang saling mendukung dan berhubungan, namun keduanya memiliki tempat tersendiri. Namun, yang menjadi inti dalam cergam adalah ceritanya.
Komik memiliki elemen tambahan yang tidak dimiliki cergam. Elemen itu adalah "permainan panel" yang disusun berurutan. Gambar dalam komik bukan "pendukung" narasi, melainkan narasi itu sendiri.
Anda bisa menemukan sejumlah halaman di komik yang bahkan tidak memiliki dialog, hanya gambar saja. Balon kata yang ditujukan untuk meletakkan dialog, juga menjadi pembeda utama antara cergam dengan komik.
Advertisement
Untuk lebih jelas, bisa dilihat gambar berikut ini.
Contoh cergam
Contoh komik
Maka, bisa disimpulkan bahwa cergam dan komik adalah dua "entitas" seni yang berbeda. Mungkin bentuknya cukup mirip, tapi definisi keduanya mesti dibedakan. Yah, agar Anda tidak keliru menyebut cergam sebagai komik, atau sebaliknya, komik sebagai cergam.