Ketika Musik Ditarikan: Pengaruh Musik dalam Koreografi -->
close
Selasa 25/03/2025
Pojok Seni
20 March 2025, 3/20/2025 08:00:00 AM WIB
Terbaru 2025-03-20T01:00:00Z
ArtikelSeni

Ketika Musik Ditarikan: Pengaruh Musik dalam Koreografi

Pengaruh musik pada koreografi
Seorang seniman butoh asal Jepang, Katsura Kan "bergerak" merespon musik dari Cello.

Oleh: Adhyra Irianto


pojokseni - Musik adalah disiplin seni yang berdiri sendiri, namun tidak pernah terpisah dari seni lainnya. Salah satu seni yang paling erat kaitannya dengan musik adalah tari. Musik memberikan dorongan bagi seseorang untuk menggerakkan tubuhnya, bahkan dalam beberapa kasus, seseorang dapat kehilangan kendali karena mengikuti irama musik. Fenomena ini dapat dijelaskan secara ilmiah, seperti yang dibahas dalam artikel "Entrainment dan Musik dalam Tubuh: Penjelasan Saintifik atas 'Kesurupan' Musikal."


Seorang penari terbiasa mengikuti musik, baik dalam hal irama, tempo, maupun pola ketukan. Namun, seorang koreografer berpikir lebih jauh dalam memilih gerakan yang selaras dengan musik yang digunakan. Ada berbagai pendekatan yang digunakan oleh koreografer dalam menghubungkan musik dengan tari.


pengaruh musik pada koreografi
Pertunjukan Ruwat Bumi Endapan Ingatan, sebuah karya dramatari yang dibawakan oleh mahasiswa Pascasarjana ISBI Bandung tahun 2022


Beberapa koreografer menciptakan tari yang terinspirasi dari musik. Misalnya, Alvin Ailey, seorang penari Afro-Amerika yang mendirikan Alvin Ailey American Dance Theater (AAADT), menciptakan tari berjudul Night Creature yang terinspirasi oleh musik jazz inovatif karya Duke Ellington.


Sementara itu, ada koreografer yang merespons musik dengan gerakan tari. Robert Battle, yang juga berasal dari AAADT, menggunakan struktur ritmis musik vokal Kathak dari India sebagai elemen tarian. Musik perkusif yang diciptakan dari vokal dan konsonan dalam ritme, digubah dengan indah oleh komposer Sheila Chandra, direspons dengan baik oleh Battle dalam koreografi yang dinamis.


Selain itu, ada koreografer yang menggunakan musik sebagai alat untuk memengaruhi persepsi penonton terhadap gerakan tari. Larry Keigwin dari Keigwin+ Company, misalnya, menciptakan tari Megalopolis dengan beberapa penari yang bergerak dalam tiga alunan musik berbeda. Musik dalam koreografi ini bertujuan untuk memberikan pengalaman interpretatif yang beragam bagi penonton.


Ada pula koreografer yang juga berperan sebagai musisi. Mark Morris, seorang koreografer ternama asal Amerika, tidak hanya menciptakan koreografi tetapi juga menggubah musik. Bahkan, ia menyusun tarian berdasarkan partitur musik yang ia ciptakan sendiri.



Secara umum, musik dalam tari memiliki tiga fungsi utama: sebagai pengiring ritmis, melodis, dan atmosferik.

Advertisement

  1. Pengiring Ritmis Musik berfungsi untuk mengatur tempo dan dinamika tari. Contohnya, tari Jaipong yang diiringi oleh kendang, yang menentukan tempo dan aksen gerakan tarian.

  2. Pengiring Melodis Musik tidak hanya menjadi pengatur tempo tetapi juga memberikan nuansa emosional pada tarian. Contohnya, dalam tari Tango yang khas dari Argentina, melodi biola dalam musik tango memberikan kesan dramatis dan mendalam.

  3. Pengiring Atmosferik Musik digunakan untuk membangun suasana dan mendukung tema tarian. Dalam pertunjukan balet klasik, misalnya, musik orkestra sering kali digunakan untuk menciptakan atmosfer yang sesuai dengan alur cerita.


Dalam praktiknya, musik dalam tari bisa menjadi kombinasi dari ketiga fungsi tersebut atau dua di antaranya sekaligus, tergantung pada visi artistik sang koreografer.

pengaruh musik dalam koreografi
Tari Saman, salah satu tari yang memanfaatkan musik iringan tari yang dihasilkan dari suara tubuh.

Selain itu, musik dalam tari tidak hanya bersumber dari alat musik, baik tradisional maupun modern. Musik juga dapat berasal dari suara alam atau suara tubuh manusia. Musik iringan tari yang dihasilkan dari tubuh penari sendiri disebut sebagai body percussion (perkusi tubuh) atau musik suara tubuh. Contohnya, tari Saman dari Aceh yang menggunakan tepukan tangan, tubuh, dan hentakan kaki sebagai elemen musik pengiring.


Dengan demikian, musik dan tari adalah dua entitas seni yang saling melengkapi dan memperkaya satu sama lain. Keduanya menciptakan pengalaman estetis yang unik dan memberikan ekspresi yang lebih mendalam dalam setiap pertunjukan tari.

Ads