Mengenal Dramaturg: Pekerjaan Paling Misterius dalam Teater -->
close
Adhyra Irianto
27 December 2024, 12/27/2024 08:00:00 AM WIB
Terbaru 2024-12-27T01:00:00Z
ArtikelUlasan

Mengenal Dramaturg: Pekerjaan Paling Misterius dalam Teater

Advertisement
apa itu dramaturg
Pertunjukan teater bertajuk Ruang Tunggu dalam 7 Fragmen di Bandung.

PojokSeni.com - Dramaturg adalah personal atau orang yang mengerjakan dramaturgi. Dramaturgi adalah teknik komposisi dramatis dan representasi teatrikal. Itu definisi kasarnya. Dramaturgi adalah apa yang dikerjakan, dan dramaturg adalah orang yang mengerjakannya.


Bisa dikatakan, istilah dramaturg masih cukup baru digunakan di Indonesia. Bahkan di tahun 2015 saja, tidak banyak grup teater yang melibatkan kerja dari seorang dramaturg. Sekarang, pertanyaannya, apa itu dramaturg dan apa ruang lingkup kerjanya dalam sebuah pentas teater?


Dramaturg, secara ringkas bisa diartikan sebagai seorang pakar teater (bisa jadi pakar drama, musikal, hingga opera). Apa yang ia kerjakan? Ia akan membantu tim artistik yang dipimpin sutradara, juga tim produksi untuk mengoptimalkan karya mereka.


Sebelum masuk ke ruang lingkup kerja dramaturg yang cukup luas itu, perlu ditelaah dulu bagaimana cara dramaturg bekerja. 


Siapa yang punya gagasan? Tentunya sutradara. Ia punya visi tertentu dari pertunjukannya, baik secara dramatik (terkait capaian artistik) maupun secara dialektik. Katakanlah sutradara punya gagasan, kemudian gagasan ini ingin diwujudkannya menjadi sebuah pertunjukan teater.


Maka, timbul pertanyaan, naskah seperti apa yang bisa menjadikan gagasan tersebut bisa tercapai? Apa metode yang digunakan? Apa gaya atau bentuk teater yang dipilih untuk menjadikan gagasan tersebut bisa tersampai dengan baik? Bagaimana konsep pertunjukan itu bisa beradaptasi dengan semangat zaman?


Saat inilah dramaturg bekerja. Ia akan memasang mata dan telinganya secara objektif melihat proses latihan berjalan. Ia juga akan memberikan masukan di setiap adegan dan spektakel agar konsep dari sutradara bisa diwujudkan secara efektif.


Dramaturg akan membaca naskah berkali-kali, jauh lebih banyak daripada aktor yang akan memainkan naskah tersebut. Ia akan memberikan catatan-catatan pendek di lakon tersebut, entah itu struktur lakon, tema, bahasa, dan sebagainya. Dengan bahasa yang lebih ringkas, kerja utama dari seorang dramaturg adalah mempelajari lakon dan konsep sutradara, lalu membagikan pengetahuannya untuk mewujudkan konsep yang diinginkan sutradara tersebut.


Ruang Lingkup Kerja Dramaturg


apa itu dramaturg
Desain panggung teater


Dramaturg adalah salah satu personal selain stage manager, yang bekerja di dua divisi sekaligus; divisi artistik dan divisi produksi. Ia juga menjadi seorang yang bekerja di dua fase sekaligus; fase sastra (naskah drama) dan fase pertunjukan.


Fase pertama: menangkap konsep sutradara dan menganalisis teks lakon.


Apa yang perlu diketahui dramaturg? Pertama ia mengetahui lebih banyak pengetahuan teater, dan terus meningkat setiap harinya. Sebab, ketika ia mendapatkan konsep dan gagasan yang diinginkan sutradara, maka pertama kali yang ia lakukan adalah melakukan analisis tekstual pada naskah drama.


Untuk mendukung analisis tekstual tersebut, dramaturg mesti mengetahui sejarah teks tersebut, informasi tentang penulis naskahnya, informasi tentang konteks sosio-kultural, politik, dan sejarah dari teks tersebut. Dramaturg juga akan menganalisis riwayat produksi dari naskah tersebut dan memberikan ulasan kritis pada kinerja produksi karya tersebut sebelumnya.


Dramaturg kemudian akan mulai melihat bagaimana proses adaptasi teks, disesuaikan dengan era hari ini. Kemudian, dramaturg akan terlibat dalam proses pengembangan atau adaptasi teks. Dalam proses kerja ini, dramaturg akan sangat erat berhubungan lagi dengan naskah, dan penulisnya bila masih ada.


Bila penulis naskah dan sutradara adalah orang yang sama, maka dramaturg bisa menyarankan untuk perubahan naskah, pemotongan, bahkan penulisan ulang, apabila ditemukan naskah dan gagasan sutradara tidak sejalan.


Fase kedua: membahas dan memberi masukan pada penerapan konsep


Ketika proses latihan (rehearsal) dimulai, maka saat itu dramaturg akan dengan teliti melihat setiap spektakel dari pertunjukan tersebut. Ia akan memberi masukan pada setiap sumber daya yang ada pada pertunjukan tersebut, mungkin ada yang harus ditambah, diganti, atau dihilangkan.

Fase ketiga: menjadi mata kritis bagi sutradara dan para desainer (penata)


Saat proses latihan, dramaturg akan bertindak menjadi penonton, sekaligus pengkaji, sekaligus kritikus. Ia akan melihat dengan kacamata penonton, bagaimana setiap adegan akan dibaca atau ditangkap. Dramaturg juga akan mencoba mengidentifikasi setiap moment dengan lebih jelas. Apakah ada konsep dari sutradara yang tidak terwujud lewat pementasan tersebut? Dramaturg segera memberi masukan, agar konsep bisa terwujud dengan lebih jelas.


Sutradara akan melihat gagasannya pada pertunjukan. Tapi, tidak dengan penonton. Karena itu, banyak yang mengatakan bahwa pertunjukan itu bisa "multitafsir". Padahal, kemungkinan terbesarnya adalah, sutradara yang tidak mewujudkan gagasannya secara jelas, dan terlalu banyak "sandi" atau simbol yang tak tertangkap jelas oleh pemirsanya.


Katakanlah, bila sutradara memiliki visi "A", dan separuh penonton menangkap visi tersebut, sedangkan separuh lagi menangkap visi "B", maka pertunjukan tersebut memang menghasilkan multitafsir. Tapi, bila sutradara memiliki visi "A", tapi sepertiga penonton menangkap visi "C", sepertiga menangkap visi "F", dan sisanya tidak menangkap apa-apa, maka bisa dikatakan bahwa pertunjukan tersebut gagal menyampaikan apa yang ingin disampaikan, bukan?


Karena itu, sutradara butuh mata kritis untuk melihat karyanya sebelum dilemparkan ke penonton. Tidak hanya pada permainan aktor, movement, dan adegan, tapi juga ke hasil kerja para desainer; lampu, dekorasi, musik, dan lain-lain. Apakah hasil kerja mereka mendukung konsep sutradara, atau malah berlawanan? Dramaturg mesti jeli melihat hal tersebut.


Fase keempat: Menghubungkan produksi dengan penonton


Dramaturg akan menulis proposisi karya, memberi saran poster pertunjukan, memberi saran tempat pertunjukan yang tepat, segmentasi penonton yang tepat, dan sebagainya yang dikaitkan dengan produksi teater yang akan diluncurkan oleh sebuah grup. Ini adalah fase terakhir dari kerja seorang dramaturg.


Problematika Seorang Dramaturg


Tapi masalahnya, tidak hanya di Indonesia, bahkan di dunia pun, kerja dramaturg ini masih cukup menimbulkan pertanyaan. Arti dari seorang dramaturg bagi pertunjukan teater, dan penulis naskah masih sangat dipertanyakan. 


Anne Bogart, seorang dramaturg asal Amerika yang mendirikan SITI Company bersama Tadashi Suzuki, menyatakan bahwa kerja dramaturg adalah kerja yang "sepi". Ia berkutat dengan ilmu pengetahuan, analisis yang mendalam, sejarah, dan metode mewujudkan gagasan menjadi sebuah pertunjukan. Dan bagian paling sulitnya adalah "membisikkan" kebenaran tersebut di telinga sutradara.


Seorang dramaturg dari Royal Central School of Speech and Drama, London, Beccy Smith, bahkan sempat mengatakan hal yang paling sulit dari kerja seorang dramaturg adalah meyakinkan seniman lain (khususnya penulis naskah dan sutradara) tentang manfaat adanya dirinya dalam ruangan tersebut.


Bagi seniman teater, bahkan di London yang merupakan kota teater, hingga Amerika, dramaturg masih sering dipertanyakan manfaatnya. Meskipun saat ini dramaturg tidak asing seperti ketika awal 2000-an. Tapi di sisi lain, ada banyak perusahaan yang menggunakan jasa dramaturg. Perusahaan bisnis, bukan perusahaan teater. Kenapa bisa begitu?


Di luar negeri, banyak perusahaan terutama perusahaan yang berkaitan dengan produksi suatu produk atau jasa, akan menggunakan seorang dramaturg sebagai salah satu dari peneliti, penasihat, dan pakar. Mereka akan membantu memberi masukan secara keilmuan pada desain produk, desain iklan, kata-kata advertorial, langkah-langkah yang harus diambil perusahaan untuk mempromosikan produk, segmentasi konsumen, dan sebagainya. Ditambah lagi, bagaimana Erving Goffman memperkenalkan dramaturgi sosial, menjadikan dramaturg akhirnya bekerja di balik politikus, tokoh masyarakat, sampai selebritis.


Hal ini sebenarnya menunjukkan bahwa dramaturg akan bekerja di semua lini, terkait dengan lebih banyak divisi, serta lintas disiplin. Dramaturg bisa menjelma menjadi konsultan bagi sutradara, sekaligus konsultan bagi produser. 


“Dramaturg adalah orang yang menghubungkan karya tersebut dengan pembuatnya, audiensnya, dan konteks budayanya. Dramaturg yang menghubungkan ketiganya satu sama lain,” kata Catherine Shehy, kepala Dramaturgy & Dramatic Criticism di David Geffen School of Drama, Yale University.


Bagaimana, apakah Anda sudah menangkap apa itu dramaturg? Apa yang dikerjakannya? Dan apa ruang lingkup kerjanya?


Bila Anda tertarik menjadi seorang dramaturg, Anda bisa mengambil jurusan teater di kampus seni, dan ambil program studi Dramaturgi. Untuk di Indonesia, seperti ada di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan beberapa kampus seni lainnya. (Baca juga: Ingin Mendalami Seni Teater? Ini Rekomendasi 5 Sekolah Seni Terbaik Untuk Jurusan Teater)

Ads