Urban Dance Camp 2024: Kolaborasi Seni Tradisional dan Kontemporer Di Kampung Warna-Warni Jodipan -->
close
Pojok Seni
14 November 2024, 11/14/2024 08:00:00 AM WIB
Terbaru 2024-11-14T01:00:00Z
SeniUlasan

Urban Dance Camp 2024: Kolaborasi Seni Tradisional dan Kontemporer Di Kampung Warna-Warni Jodipan

Advertisement
Flashmob Tari Urban Dance Camp 2024 (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Oleh: Sri Wahyuningsih*


PojokSeni/Malang – Minggu, 10 November 2024, Urban Dance Camp 2024 adalah acara yang diselenggarakan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik Universitas Negeri Malang. Event ini diselenggarakan di Kampung Warna-Warni Jodipan, Malang. Acara yang memadukan seni tari dengan masyarakat, khususnya para turis yang diundang untuk ikut serta dalam flashmob tari bersama mahasiswa.


Kampung Warna-Warni Jodipan bukan hanya memberikan latar visual yang menarik, tetapi juga memiliki daya tarik budaya yang kuat sebagai destinasi wisata yang merepresentasikan kehidupan urban kreatif di Malang. Pemilihan lokasi ini menunjukkan kolaborasi antara seni kontemporer dan tradisi masyarakat setempat, menggabungkan konsep modern dengan identitas budaya yang kuat. Musik tradisional dan kontemporer terdengar dari panggung utama, mengiringi peserta yang larut dalam tarian flashmob. Keceriaan dan antusiasme penonton menjadi saksi dari kolaborasi budaya yang hidup dan dinamis di antara kampung yang kaya akan warna dan karakter. 


 Selain pertunjukan tari, Urban Dance Camp 2024 juga menyediakan ruang bagi pengunjung untuk belajar lebih dalam melalui seminar dan workshop. Seminar dipandu oleh Bapak Prof. Dr. Robby Hidajat, M.Sn. seorang ahli seniman tari, sedangkan workshop dibawakan oleh Bapak Iip Rudi Ripa’I, S.Sn., M.Hum. Dalam workshop ini, peserta diajarkan tarian Jaipongan dari Jawa Barat. Meskipun penjelasan dan teknik yang diberikan sangat informatif, beberapa peserta tampak mengalami kesulitan mengikuti ritme serta gerakan yang cenderung cepat, yang menjadi tantangan dalam workshop ini. Untuk mendukung pemahaman dan keterampilan peserta, pemberian waktu latihan tambahan atau penjelasan lebih mendalam mengenai dasar gerakan akan sangat membantu. 


Inisiatif ini menjadi sarana yang baik untuk memperkenalkan seni tari tradisional maupun kontemporer kepada publik serta meningkatkan apresiasi terhadap pendidikan seni. Selain itu, kegiatan ini memberikan ruang yang penting bagi mahasiswa untuk menampilkan karya dan keterampilan mereka di hadapan khalayak yang lebih luas. 


Salah satu pertunjukan yang menarik perhatian adalah tampilan Offering T1 dari kelompok 1, yang membawakan koreografi tari kontemporer berjudul Urup. Dengan konsep yang kuat mengenai kebangkitan dan semangat hidup, tarian ini menampilkan gerakan tubuh yang dinamis dan ekspresif, menggambarkan api sebagai simbol kehidupan dan energi. Kostum berwarna merah dan hitam yang dikenakan penari menambah kontras visual yang harmonis dengan latar Kampung Warna-Warni Jodipan, menciptakan suasana yang hidup dan menggugah. Koreografi yang menyatukan elemen energi dan ekspresi menunjukkan potensi besar kelompok ini dalam mengolah tema secara kreatif.


Namun, terdapat beberapa aspek yang bisa ditingkatkan untuk lebih memperkuat kualitas pertunjukan ini. Pertama, pengaturan panggung yang belum sepenuhnya rapi, dengan barang-barang pribadi yang tidak terorganisir, sedikit mengurangi daya tarik visual dan mengganggu fokus penonton. Penataan panggung yang lebih tertib akan membantu menciptakan kesan yang lebih profesional dan mendukung tema yang diusung.


Kedua, meskipun gerakan dinamis dan penuh energi sudah terlihat, kekompakan antarpenari masih perlu ditingkatkan. Pada beberapa bagian, tampak ada ketidaksinkronan yang sedikit mengurangi kesatuan visual pertunjukan. Dengan latihan yang lebih intensif, kekompakan ini dapat diperbaiki sehingga gerakan setiap penari terlihat lebih serasi dan ritmis.


Ketiga, ekspresi wajah penari dalam menyampaikan tema "api" juga perlu perhatian lebih. Saat ini, intensitas dan semangat api belum sepenuhnya tercermin pada ekspresi para penari, yang menjadi elemen penting dalam menguatkan pesan dari tarian tersebut. Ke depan, latihan ekspresi wajah yang lebih mendalam akan sangat membantu dalam menambah daya tarik emosional dan kedalaman interpretasi terhadap tema yang diusung.


Meskipun masih terdapat beberapa kekurangan, penampilan Urup memiliki potensi untuk menjadi karya yang sangat memukau dengan beberapa perbaikan. Dengan perhatian pada detail teknis dan ekspresif, pertunjukan ini dapat menjadi representasi kuat dari semangat kebangkitan yang ingin disampaikan melalui simbol api, menciptakan pengalaman yang lebih mendalam bagi penonton.


Melalui berbagai kolaborasi budaya yang disuguhkan, Urban Dance Camp 2024 berhasil memberikan kontribusi yang berarti dalam memperkenalkan dan mengapresiasi seni tari tradisional serta kontemporer. Kolaborasi antara seni dan lokasi ikonik seperti Kampung Warna-Warni Jodipan menambah nilai budaya yang lebih dalam bagi acara ini. Dengan beberapa perbaikan teknis, acara serupa di masa mendatang dapat semakin meningkatkan kualitas seni dan apresiasi masyarakat terhadap keberagaman budaya. Semoga inisiatif ini terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi perkembangan seni di Indonesia.


*Penulis adalah mahasiswa Progam Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik Universitas Negeri Malang

Ads