Advertisement
PojokSeni/Jambi - Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Jambi yang terdiri dari Dosen Program Studi Seni Drama Tari dan Musik melaksanakan pelatihan tata rias seni pertunjukan di Desa Mendalo Darat, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Pelatihan tata rias ini merupakan program Pengabdian pada Masyarakat (PPM) yang didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jambi tahun anggaran 2024. Tim Pengabdian Masyarakat ini terdiri dari Ikhsan Satria Irianto, S.Sn., M.Sn. sebagai ketua dan Dra. Riswani, M.Sn., Lusi Handayani, S.Sn., M.Sn., Tofan Gustyawan, S.Pd., M.Sn. sebagai anggota.
Kegiatan pengabdian ini juga melibatkan mahasiswa Program Studi Seni Drama Tari dan Musik, yaitu Alif Wahyudi (konsentari musik), Dini Aminarti (konsentari tari), Silvia Tantri (konsentrasi tari), Lianda Hanifah (konsentrasi tari) dan Aldi Muhdori Fadli (konsentrasi tari).
Kegiatan pelatihan tata rias ini dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada hari Sabtu dan Minggu (24-24/08/2024) di Kantor Desa Mendalo Darat. Peserta pelatihan terdiri dari perempuan berbagai usia yang tergabung ke dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Mendalo Darat. Kegiatan ini didukung penuh oleh perangkat Desa Mendalo Darat, mulai dari akomodasi kegiataan hingga tempat pelaksanaan. Program PPM ini dilaksanakan melalui tiga tahapan kegiatan, yaitu diskusi, presentasi dan evaluasi.
Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan peluang untuk perempuan di Desa Mendalo Darat untuk dapat mengembangkan potensi diri agar dapat berkontribusi dalam perekonomian keluarga. Berdasarkan data statistik Desa Mendalo Darat, mayoritas perempuan di Desa Mendalo Darat dapat dikategorikan sebagai masyarakat nonproduktif secara ekonomi. 88,2 % perempuan di Desa Mendalo Darat tidak memiliki pekerjaan atau fokus mengurus rumah tangga. Meskipun demikian, sebenarnya para perempuan itu memiliki niat dan minat untuk mampu berkontribusi secara ekonomi.
Berdasarkan observasi awal, dapat disimpulkan masalah prioritas yang dialami oleh perempuan di Desa Mudung Darat, yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Terlalu sibuk dengan urusan domestik, 2) Tidak memiliki modal usaha, 3) Tidak memiliki akses untuk mengembangkan potensi diri. Berdasarkan tiga masalah prioritas tersebut, maka solusi alternatif yang ditawarkan adalah pelatihan tata rias. Solusi ini dipilih karena tata rias dekat dengan kehidupan perempuan, sehingga pelatihan tata rias mampu menarik minat masyarakat untuk dapat mengikuti kegiatan pengembangan diri ini.
Kegiatan terbagi menjadi tiga tahap, tahap pertama yaitu diskusi. Topik dalam diskusi ini adalah pengetahuan tentang tata rias dan peluang kerjanya di era digital. Peserta diskusi diberikan pengetahuan tentang berbagai alat rias dan cara menerapkannya. Topik selanjutnya adalah peluang kerja dari tata rias. Peserta pelatihan diberikan wawasan baru tentang pekerjaan tata rias yang memanfaatkan media sosial. Capaian dari diskusi ini adalah peserta diskusi mampu memahami bahwa tata rias tidak hanya sebagai sarana mempercantik diri, tetapi juga dapat membua peluang kerja yang menjanjikan di era digital.
Tahapan kegiatan selanjutnya adalah presentasi tata rias. Presentasi ini dilakukan oleh instruktur tata rias yang profesional. Tujuan dari presentasi tata rias ini adalah agar peserta pelatihan dapat melihat secara langsung proses tata rias dan bagaimana cara menerapkan setiap alat kosmetik. Proses presentasi tata rias ini diselingi dengan tanya jawab antara instruktur dan peserta agar para peserta dapat memahami setiap detail dari proses penataan rias. Capaian dari presentasi ini adalah peserta pelatihan dapat memahami secara langsung teknik dari penerapan alat rias.
Tahapan selanjutnya adalah evaluasi dalam format perlombaan agar peserta menjadi lebih bersemangat dan antusias. Peserta diberikan waktu selama dua jam untuk merias wajahnya sendiri. Riasan yang paling rapi dan tepat diberikan hadiah yang berupa alat rias yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari atau untuk memulai usaha tata rias. Tahapan ini dibagi menjadi dua, yaitu evaluasi langsung dan evaluasi keseluruhan.
Evaluasi langsung dilakukan ketika peserta melakukan penerapan alat rias yang salah ketika sedang merias. Evaluasi keseluruhan dilakukan pada akhir sebagai bagian dari penilaian penataan rias terbaik. Semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya perempuan di Desa Mendalo Darat.