Advertisement
Oleh: Dwito Devid Riandoni
(Mahasiswa Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas)
Di era digital yang penuh dengan tekanan ini, kesehatan mental generasi muda menjadi salah satu perhatian krusial. Generasi muda, termasuk Gen Z dan Milenial, dihadapkan dengan berbagai macam tantangan seperti cyberbullying, FOMO (fear of missing out), dan tekanan untuk tampil sempurna di media sosial. Yang dapat mengakibatkan kecemasan, depresi, hingga krisis identitas.
Dan ditengah situasi ini, muncul seorang sosok inspiratif bernama Nicole Zefanya, atau lebih dikenal sebagai NIKI, penyanyi dan penulis lagu berdarah Indonesia yang lahir pada tanggal 27 Januari 1999 di Jakarta. Penyanyi muda nan berbakat ini telah berhasil memikat para pendengar nya di seluruh dunia dengan suaranya yang merdu dan lagu-lagu catchy nya yang mengandung pesan positif terkait kesehatan mental. Pada tahun 2023 lalu, Niki telah mencapai kesuksesan luar biasa di kancah internasional lewat tur konser ”Nicole: World Tour 2023” di Amerika Utara, Eropa dan Asia.
Di tengah kesuksesannya di industri musik, NIKI tidak hanya dikenal sebagai penyanyi berbakat saja, tetapi juga sebagai sosok inspiratif yang telah memberikan pengaruh positif terkait kesehatan mental generasi muda. NIKI berkarya lewat lagu nya yang puitis, indirect, dan relatable yang sering kali dijadikan sebagai sarana pelepasan emosi para generasi muda. Selain itu, lagu-lagunya banyak mengangkat tema- tema seperti kecemasan, cinta yang kandas, depresi, dan krisis identitas. Liriknya yang apa adanya seakan mewakili perasaan terdalam para pendengar yang membuat mereka merasa tidak sendirian dalam menghadapi segala rintangan hidup.
Dalam sebuah interview NIKI dengan jelas menanggapi fenomena Hustle culture yang merupakan salah satu fenomena lumrah di kalangan generasi milenial “In my opinion, semua orang prosesnya beda-beda. Look at the people in front of you, make music, be inspired.” Kita dapat menarik kesimpulan bahwa NIKI juga pada umumnya merasakan hal yang sama, dan melalui lagu-lagu nya ia berkarya hanya untuk menyampaikan pesan-pesan tersebut.
Kita ambil satu contoh dari lagunya yang berjudul “Backburner”. Menurut salah satu artikel oleh Study Finds, istilah backburner relationship mulai hadir ke permukaan semenjak adanya pandemi Covid-19 lalu. Jika diartikan maka Backburner berarti pembakaran belakang atau kompor bagian belakang. Pastinya kamu bertanya-tanya hubungan dari kompor dengan kisah percintaan. NIKI merepresentasikan kompor bagian belakang sebagai kompor cadangan karena pada umum nya, kompor yang akan selalu dipakai ialah kompor bagian depan.
NIKI lalu mengkorelasikannya hal tersebut dengan perasaan pahit menjadi seseorang yang menjadi ”second option” atau “pilihan kedua” dalam suatu hubungan. Korelasi tak terduga ini membuat lagu ini mudah diingat dan relatable bagi segelintir orang yang pernah terperangkap skenario serupa. Lagu ini menjadi representasi dari rasa frustasi, sedih dan keinginan untuk dihargai dan diutamakan dalam hubungan.
Lagu ini tak hanya menyuarakan kepahitan menjadi pilihan kedua, tetapi juga membuka ruang diskusi tentang kesehatan mental. Liriknya yang berani mengungkapkan perasaan terluka dan frustasi menjadi pengingat bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Hal ini pada akhirnya pun membantu dalam menormalisasikan pembicaraan tentang kesehatan mental dan mendorong generasi muda untuk mencari bantuan jika diperlukan. Inilah yang kemudian menjadikan NIKI dianggap sebagai Role model positif yang membantu generasi muda untuk merasa dimengerti, diterima dan terhubung.
Selaras dengan pernyataan diatas berikut merupakan contoh bukti opini bagaimana musik NIKI dapat membantu pendengar dalam hal kesehatan mental.
“Gue suka banget sama NIKI karena dia berani ngomongin tentang hal-hal yang jarang dibahas, kayak kesehatan mental. Musiknya tuh kayak ngasih pelukan dan ngasih tau kita kalo kita gak sendirian. NIKI tuh kayak sahabat yang selalu ada buat kita. Dia ngasih kekuatan dan inspirasi buat kita gak malu buat ngungkapin perasaan dan ngurusin kesehatan mental. Gue bersyukur banget ada NIKI. Musiknya tuh bener-bener membantu gue melewati masa-masa sulit,” Ucap Azahra Nabila, salah satu fans setia NIKI yang juga merasakan dampak serupa.
Memberi perspektif baru seorang bernama Fathashshadiq berkata bahwa “lirik-lirik lagu niki itu sangat menggambarkan seseorang yang mulai atau berada di quarter life crisis yang membuat pendengarnya seakan-akan merasa relate dengan paparan lirik yang dibawakan niki.”
NIKI bukan hanya penyanyi dan penulis lagu berbakat, tapi juga sosok inspiratif bagi generasi muda. Musiknya yang relatable dan berani membuka ruang diskusi tentang berbagai isu penting, termasuk kesehatan mental. Keberaniannya dalam berbicara tentang hal-hal yang jarang dibahas menjadikannya role model bagi generasi muda untuk tidak ragu dalam mengekspresikan diri dan mencari bantuan. NIKI adalah suara generasi muda yang berani dan peduli. Dia adalah inspirasi bagi banyak orang dan menunjukkan bahwa musik dapat menjadi alat yang kuat untuk menciptakan perubahan positif.
