Advertisement
Cafe Janda pentas teater membedah rahasia umum |
Oleh: MOH. ZAINI RATULOLI
Seberapa berani seniman mengungkapkan kegelisahan ke publik lewat karya. Bahwa berkesenian bukan hanya soal keindahan seperti yang pernah di ungkapkan Sutardji C Bahri diatas panggung terapung Sastra Kalimalang tahun 2011 silam. Bahwa kesenian adalah keberanian mengungkapkan hal hal yang mungkin tabu untuk dibicarakan meski itu adalah rahasia umum.
Seperti yang coba diungkapkan oleh Bengkel Seni Milenial SMK Sura Dewa Larantuka di atas panggung sederhana yang dipenuhi penonton di SMPN Satap Riangpuho Flores Timur lewat karya terbaru mereka berjudul Cafe Janda. Cafe Janda berkisah tentang kegelisahan para pelakor atau orang orang yang dianggap pelakor bagaimana mereka di nilai masyarakat, tapi apakah masyarakat pernah berkaca atas apa yang mereka tuduhkan. Apakah kita tak pernah berbuat salah selama hidup ini.
Itulah beberapa kegelisahan mereka yang coba mereka suara kan sebuah fenomena kehidupan yang ada tapi seolah tabu dibicarakan , namun saat ia hadir menjadi magnet tersendiri untuk dicari tau kesalahan kesalahan. Para anggota Bengkel Seni Milenial yang melakonkan karya tersebut mencoba menampilkan yang terbaik di depan penonton yang antusias.
Adapun susunan dari pementasan tersebut sebagai berikut
- Sutradara / Penulis Naskah : Zaeni Boli
- Penata Musik : Dzul Uran
- Penata Artistik : Iyan
- Dokumentasi : Abu Bakar S Dasy, Calu
- Para pemain : Ici Koten, April, Ina Darang, Janu Hurit, Febry, Neka Koten, Rizki Tukan, Indri.