Advertisement
Pojok Seni - Teater selalu memiliki cara yang unik untuk berkomunikasi dengan audiansnya. Berawal dari kegelisahan kurangnya minat audians untuk datang menonton pertunjukan teater melandasi kelompok Teater Gabud Bojonegoro untuk menghampiri audians di kampungnya. Pertunjukan teater akan digelar di depan rumah warga sekitar dengan menggunakan setting rumah asli.
Selain itu, Pertunjukan akan menggunakan konsep realis berbahasa lokal dan mengangkat isu-isu lokal. Konsep tersebut dipilih untuk membuat seni teater dan masyarakat terasa dekat sehingga masyarakat mudah mencerna isu-isu yang diangkat oleh Teater Gabud.
Teater Gabud merupakan kelompok teater umum yang bermarkas di Actore, MediaArt kauman, Bojonegoro. Teater Gabud beranggotakan anak-anak muda asal Bojonegoro dan sekitarnya. Tahun ini, Teater Gabud akan memproduksi sebuah pertunjukan teater berjudul Rumah [te]Tangga yang disutradarai oleh DickyMunyokk dan Takim Kok Gito-Gito sebagai asistennya.
Rumah [te]Tangga akan dimainkan oleh actor-aktor muda asal Bojonegoro dan Tuban, antara lain: Guntur Cidro, Jejep Jevia, Imam Plankton, King Yaqi, Mamat Bayhaqi, Lita Sosialita, dan Takim Actore actor. Pertunjukan ini akan digelar keliling di lima titik di sekitar Bojonegoro, antara lain: Sumberejo, Dander, Kalitidu, Rengel, dan Bojonegoro kota.
Rumah [te]Tangga diadaptasi dari naskah Sayang Ada Orang Lain karya Utuy Tatang Sontani. Rumah [te]Tangga ditulis dengan memperhitungkan bahasa dan budaya daerah setempat sehingga akan banyak menyinggung permasalahan-permasalahan yang dekat dengan dikampung seperti masalah hutang pernikahan dini, ekonomi, hutang pihutang, kultur sosial di kampung, hingga perceraian.
Adegan dalam Rumah [te]Tangga akan dibungkus dengan tragedi komedi. Komedi digunakan sebagai upaya mempertahankan segi hiburan untuk masyarakat sedangkan tragedi digunakan untuk mempertahankan isu-isu penting yang terkandung didalamnya.
Isu Pernikahan Dini
Isu yang diangkat berakar pada pernikahan dini. Berdasarkan data UNICEF, Indonesia menduduki peringkat ke-8 di dunia dan ke-2 di ASEAN dengan jumlah pernikan dini terbanyak dengan jumlah pernikahan dini sebesar 1.459.000 kasus. Kasus tersebut banyak ditemukan di daerah-daerah kecil. Pernikahan dini dapat menghasilkan berbagai dampak karena dilakukan tanpa adanya kesiapan secara fisik, mental, dan materi dalam menjalankan rumah tangga.
Ketidak siapan fisik, mental, dan materi merujuk pada emosi pasangan pernikahan dini yang terbilang masih labil dapat menggoyahkan rumah tangga. Permasalahan tersebut diperkuat dengan tetangga yang selalu ikut campur permasalahan rumah tangga seperti kehidupan sosial dikampung pada umumnya. Selain permasalahan mental, masalah ekonomi rumah tangga juga menjadi poin penting.
Besarnya kebutuhan seringkali tidak seimbang dengan pemasukan sehingga memaksa pasangan pernikahan dini melakukan hutang untuk menutupi kebutuhan. Sementara desakan hutang membuat pasangan melakukan berbagai cara untuk melunasi hutang. Ketidaksiapan dalam membangun prinsip rumah tangga dan ekonomi seringkali berujung pada masalah perceraian.
INFORMASI PERTUNJUKAN
Pentas pertama, Sumberejo
Hari, Tanggal : Jumat, 16 Februari 2024
tempat : Sanggar Sastrawijaya, Ds. Pejambon Kec. Sumberrejo Kab. Bojonegoro
Waktu : 20.00 WIB - Seleseai
Pentas kedua, Dander
Hari, Tanggal : Jumat, 23 Februari 2024
tempat : Gg. Makam merdoyo Rt. 05 Rw. 01 Ds. Dander Kec. Dander Kab. Bojonegoro
Waktu : 20.00 WIB - Selesai
Pentas Ketiga, Kalitidu
Hari, Tanggal : Selasa, 27 Februari 2024
tempat : Ds. Sale Kec. Kalitidu Kab. Bojonegoro
Waktu : 20.00 WIB - Selesai
Pentas Keempat, Rengel
Hari, Tanggal : Jumat, 1 Maret 2024
tempat : Rumah Budaya, Dsn. Karangtenah Ds. Rengel Kec. Rengel Kab. Tuban
Waktu : 20.00 WIB - Selesai
Pentas Kelima, Bojonegoro
Hari, Tanggal : Jumat, 8 Maret 2024
tempat : Actore MediArt, Gg. Modin 1 No. 41a, Kauman, Kec. Bojonegoro Kab. Bojonegoro
Waktu : 20.00 WIB - Selesai
Informasi Lebih Lanjut
Hub. 0812 9922 0076