Advertisement
Anak-anak SMPN 21 Jakarta yang tergabung dalam Ekstrakurikuler Teater 21 Jakarta akan pentaskan Ande Ande Lumut |
Jakarta/Pojok Seni - Ande Ande Lumut merupakan cerita rakyat Jawa Timur dengan tema percintaan yang berkisah tentang kesetiaan Pangeran Adipati Anom dan Dewi Candrakirana. Pangeran Adipati Anom adalah sosok dari Kerajaan Jenggala, sementara Dewi Candrakirana (klenting kuning) berasal dari Kerajaan Kediri.
Dari cerita Ande-ande Lumut ini akan syarat pesan moral yaitu bagaimana seorang wanita harus menjaga kehormatannya seperti saat Dewi Candrakirana atau Klenting Kuning tengah menghadapi Yuyu Kangkang.
Sikap teguh dan kesetiaan Dewi Candrakirana atau Klenting Kuning ketika diuji oleh Batara Narada juga patut dicontoh. Selain itu, sikap buruk tiga bersaudara Klenting Abang, Klenting Biru, dan Klenting Hijau yang menyiksa Klenting Kuning tidak boleh ditiru, dan sebaiknya kita berbuat baik dengan sesama tak peduli dengan latar belakangnya.
Adapun sifat seorang janda yang merawat Ande Ande Lumut dan mengangkat Klenting Kuning sebagai anak patut dicontoh sebagai bentuk rasa kasih sayang kepada sesama.
Berlatar cerita rakyat ini kelompok Teater 21 Jakarta yang dibawah naungan kegiatan Ekstrakulikuler SMPN 21 Jakarta mengangkat kisah Ande ande Lumut dengan konsep pertunjukan modern dengan pendekatan cerita rakyat. Pementasan yang akan dilaksanakan pada hari minggu tanggal 21 Januari 2024 di gedung Museum Bahari Jakarta yang akan menghadirkan seorang legenda Teater anak dan sekaligus sastrawan tanah air Jose Rizal Manua, saat dihubungi panitia via telepon pementasan Tunggal Teater 21 jakarta, Bang Jose biasa dipanggil mengatakan “Saya siap hadir dan terlibat, jika untuk pementasan anak-anak” jawab antusiasme seorang tokoh besar tersebut. Dalam pementasan kali ini akan dibuka oleh dua aktor performing art yaitu Yayat dan Syarah Amalia, cerita performing art yang disajikan memiliki syarat akan sambol serta cerita yang menarik untuk disimak.
“Jangan lupa saksikan penampilan kami, yang pasti menarik karena ini proses kolaborasi saya bersama mbak Syarah yang penuh kejutan”. Ucap Bang Yayat saat diwawancarai disela sela latihan.
Ekskul Teater 21 Jakarta didirikan 3 tahun yang lalu dan sudah menyelenggarakan beberapa pementasan secara mandiri serta pementasan kolaborasi dengan para tokoh teater nasional lainnya. “Ya kita memang memiliki target dari sekolah yaitu satu tahun minimal menyelenggarakan 1 kali pementasan, namun apa yang kita capai cukup positif, karena dalam satu tahun ini tidak hanya satu pementasan namun ada beberapa pementasan diantaranya pentas kolaborasi bersama para tokoh teater dewasa dalam rangkaian HUT Taman Ismail Marzuki Jakarta dalam judul LU & LE”. Ujar Firly Risa Guru Pembina Ekskul Teater 21 ini dan sekaligus penggagas pendirian ekskul teater 21 Jakarta tersebut saat ditemui wartawan.
Dalam arahan kepada para Pembina dan pelatih ekstra Kurikuler SMPN 21 Jakarta Kepala Sekolah mengatakan, “Memang Ekskul itu ada target, targetnya sudah barang tentu prestasi, jika ikut lomba, maka ikutilah jangan berpikir menang dulu, tapi ikuti dulu, jika menang itu bonus. Untuk teater saya berharap ada pementasan mandiri, misal digedung-gedung pertunjukan, yang memiliki ruang yang bagus, dan tolong semuanya dapat diagendakan dengan perencanaan, sehingga kami dapat mempersiapkan apa saja yang sekiranya dapat kami bantu buat pementasan tersebut” Ujar Kepala sekolah Umi Widayati, S.S. saat memberikan pengarahan.
“Pementasan Ande ande Lumut kali ini penuh dengan gebrakan, karena akan banyak dihadiri oleh pengisi acara yang keren dan para penikmat teater dari semua kalangan, sehingga dapat memotivasi anggota teater kami untuk lebih giat dan semangat lagi dalam belajar dan berlatih” tambah Miss Firly biasa dipanggil.
Terkait pada proses pembelajaran khususnya pembelajaran seni teater tingkat SMP bahwa minat siswa pada pelajaran teater atau bermain teater termasuk pada bagian yang sangat kurang karena tidak adanya pengenalan praktek lebih lanjut seperti olah tubuh, dialog, naskah dan persiapan pementasan. Maka dari itu dengan materi pembelajaran dasar-dasar teater dimaksudkan dapat meningkatkan minat siswa terhadap seni teater. Dalam proses pembelajaran, dapat diakui bahwa pembelajaran memang belum berlangsung lancar, mengajarkan siswa untuk mengenal apa itu teater melalui materi dan praktek butuh waktu dan proses agar menghasilkan hal yang menjadi tujuan yang telah dirancang.
Metode yang dipakai oleh guru cenderung terfokus pada guru dan siswa hanya mengikuti apa yang diajarkan guru sehingga siswa hanya menyimak tanpa adanya respon balik, inilah yang mengakibatkan siswa kurang dapat berkembang dan berminat. Pembelajaran terkesan membosankan padahal belajar seni bisa sangat menyenangkan tergantung pada cara guru membawa pembelajaran kearah mana.
Namun di Teater 21 Jakarta memiliki metode-metode pengajaran yang menarik sehingga para siswa antusias untuk mengikuti proses pembelajaran, “Ya anak-anak saya sangat antusias untuk ikut ekskul teater, dan saya juga tidak mengira bahwa anggota teater 21 selalu bertambah peminatnya, sampai saat ini yang sudah tercatat anggota teater 21 Jakarta mencapai 43 anak,” imbuh Miss Firli.
Dengan pementasan kali ini berharap bahwa pemerintah ataupun lembaga-lembaga tertentu dapat memberikan ruang berekspresi untuk tingkat SMP, misal diperbanyak lomba-lomba dan atau festival-festival teater tingkat SMP.