Pentaskan Ande Ande Lumut di Museum, Teater 21 Jakarta Bawa Misi Jaga Persatuan Lewat Budaya -->
close
Pojok Seni
25 January 2024, 1/25/2024 08:00:00 AM WIB
Terbaru 2024-01-25T01:00:00Z
Artikelteater

Pentaskan Ande Ande Lumut di Museum, Teater 21 Jakarta Bawa Misi Jaga Persatuan Lewat Budaya

Advertisement
Pentas Teater 21 Jakarta dari SMP 21 Jakarta menghibur penonton di Museum Kebaharian

Pojok Seni - Sebuah pementasan Teater dari Teater 21 Jakarta berjudul Ande ande Lumut disuguhkan untuk umum yang diselenggaran pada hari Minggu 21 Januari 2024 di Museum Kebaharian Jakarta. Menonton Pementasan Ande ande Lumut bagaikan menyaksikan sebuah drama percintaan seorang pangeran dengan seorang putri dengan permainan atau intrik yang menyertainya. 


Ande Ande Lumut merupakan cerita rakyat Jawa Timur dengan tema percintaan yang berkisah tentang kesetiaan Pangeran Adipati Anom dan Dewi Candrakirana. Pangeran Adipati Anom adalah sosok dari Kerajaan Jenggala, sementara Dewi Candrakirana (klenting kuning) berasal dari Kerajaan Kediri. 


Dari cerita Ande-ande Lumut ini akan syarat pesan moral yaitu bagaimana seorang wanita harus menjaga kehormatannya seperti saat Dewi Candrakirana atau Klenting Kuning tengah menghadapi Yuyu Kangkang.


Sikap teguh dan kesetiaan Dewi Candrakirana atau Klenting Kuning ketika diuji oleh Batara Narada juga patut dicontoh. Selain itu, sikap buruk tiga bersaudara Klenting Abang, Klenting Biru, dan Klenting Hijau yang menyiksa Klenting Kuning tidak boleh ditiru, dan sebaiknya kita berbuat baik dengan sesama tak peduli dengan latar belakangnya.


Dalam pelaksanaan Pementasan Teater 21 Jakarta kali ini mendulang kesuksesan yang luar biasa, nampak dari banyaknya penonton dari semua lapisan masyarakat Jakarta. Pementasan ini dibuka oleh Performing Art oleh salah satu tokoh Teater Jiwa Jakarta dan beberapa pemain dari anggota Teater 21 Jakarta dengan memainkan simbol-simbol dalam cerita, Gunungan wayang yang dimainkan oleh syarah bersama anak-anak teater 21 Jakarta mengartikan sebuah komitmen anak bangsa akan tetap menjaga keutuhan NKRI (Nusantara) meski godaan dan rintangan yang dimainkan oleh aktor-aktor Teater 21 Jakarta sebagai simbol bahwa sebuah kebaikan pasti ada godaan, maka dengan keteguhan anak bangsa untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa tetap terjaga dengan diterimanya Gunungan Wayang oleh anak bangsa kepada Kepala Museum Kebaharian Jakarta Ibu Mas’ari bersama Tokoh budayawan nasional bapak Jose Rizal manua ini menandakan bahwa untuk menjaga keutuhan NKRI melalui budaya ini tetap dibutuhkan bimbingan orang tua kepada generasi penerus, sehingga Jasmerah (Jangan melupakan sejarah) tetap terwujud.


Penonton menyaksikan pentas Teater 21 Jakarta


Dalam sambutannya Kepala Museum Kebaharian Mas’ari menyampaikan “Saya menerima gunungan ini, dengan gemetar, karena pesan moral dalam pementasan Performing Art ini penuh dengan tanggung jawab yang besar,” ujar Miss Ari.


Miss Ari pun menambahkan “Kegiatan yang dilakukan teman-teman disini sangat keren dan bagus, banyak dihadiri oleh penonton dan bahkan sebagian besar penonton belum pernah masuk kedalam museum kebaharian ini, kami juga berharap keberadaan museum ini dapat menjadi alternatif tujuan wisatawan dan teman-teman pelaku seni budaya dapat menyelenggarakan kegiatan-kegiatannya di tempat ini,” tambahnya.

 

Sementara sang Budayawan nasional Jose Rizal manua berpendapat, bahwa kegiatan ini sangat menarik, sehingga anak-anak menjadi happy dan asik”. Ujar beliau disela sela pementasan. Bang Jose biasa disapa menambahkan “Yuk klau ada latihan atau workshop untuk anak-anak Teater 21 Jakarta ini saya siap datang untuk memberikan materi, sehingga mereka pun dapat ilmu dari yang lain,” harap Bang Jose.


Pertunjukan drama Ande ande Lumut disutradarai Firly Risa Jumriani, dengan para pemerannya yaitu Mellina Agustina, Mellisa Agustina, Muhammad Rifki, Kesya, Alvia, elfa serta yang lain. Pementasan juga didukung penata musik, penata tari, , penata set dan artistik.


Pementasan drama Ande ande Lumut diharapkan mampu menyuguhkan sebuah tontonan yang menarik dan berkualitas dalam durasi pertunjukan yang terbatas.  Berbagai inovasi kreatif akan bermunculan dalam garapan pementasan Ande ande Lumut ini.


Pementasan Ande ande Lumut merupakan produksi Ekstra Kurikuler SMPN 21 Jakarta yang ke tiga kali. Dengan pementasan ini Kepala Sekolah juga berharap kedepannya Ekskul Teater ini memiliki prestasi yang jauh lebih baik sehingga dapat menajdi kebanggaan sekolah, misal diikutkan dalam perlombaan, dan kata ibu Kepala sekolah yang biasa dipanggil ibu umi ini “ikut lomba jangan langsung dipikir menang, tapi ikuti lomba tersebut, kalaupun menang itu bonus, sekolah pasti akan mendukung kegiatan ekskul teater maupun ekskul yang lain. Dan jangan lupa buat pembina dan pelatih, saya minta tolong dibuatkan program kegiatannya sehingga terjadwal dengan baik, agar sekolah dapat mempersiapkan apa yang perlu dibantu” ujar Ibu Umi dalam forum pengarahan guru pembina ekskul dan pelatih ekskul SMPN 21 jakarta beberapa waktu lalu. 


Sementara sang pembina Teater 21 Jakarta Miss Firly biasa dipanggil mengatakan “Pementasan kali ini luar biasa penontonnya, bisa ratusan penonton dan itu kebanyakan dari penonton umum, selain itu juga yang membagakan dapat dihadiri oleh banyak tokoh nasional, ini bukti bahwa Teater 21 jakarta mendapatkan dukungan dari semua pihak, baik dari tokoh senior maupun yang baru belajar. Tidak ketinggal para wali murid dan guru-guru SMPN 21 Jakarta juga memberikan apresiasinya atas kegiatan anak-anak didik kami. Yang jelas kami menyampaikan terimakasih kepada ibu Kepala Sekolah, rekan-rekan Guru, bapak Kadis Kebudayaan dan pastinya kepada Kepala Museum Kebaharian yang sedari awal langsung menyatakan siap mendukung kegiatan diselenggarakan diwilayah kerjanya,” ucap Miss Firly.

Ads