Advertisement
Oleh: Dr. Arteurt Merung, SP., M.Si.
(Seniman-Komposer, Pencipta Lagu, Akademisi)
Kesenian mengandung banyak nilai dan makna. Sekurang-kurangnya itu menjadi sebuah kekuatan dari kesenian tersebut. Dalam perspektif penulis, termasuk dalam pengalaman penulis ketika merajut sebuah lirik lagu atau sebuah melodi lagu, perspektif pencipta (kreator) menjadi bingkai pemikiran utama untuk mewujudkan apa yang dia kreasikan. Maka dari itu, setiap karya seni, tentu menjadi sebuah hasil yang berangkat dari perspektif pencipta, untuk kemudian menjadi sebuah bentuk karya bagi setiap penikmatnya. Bandingkan teori hermeneutika terkait peleburan horizon subjek dan objek ketika proses penciptaan sebuah karya seni seperti lagu.
Karya seni seperti musik, sejatinya merupakan bentuk imajinasi tertulis yang memiliki berbagai jenis. Karya seni tersebut merupakan wadah terbaik untuk menumpahkan segala isi pikiran manusia (pencipta lagu). Dengan karya itu, seseorang dapat menyampaikan pendapat ataupun kritiknya melalui karya-karyanya. Jadi dari dasar itu, sebuah karya seni menunjuk kepada sebuah ide, opini, pemikiran, semangat, pengalaman, serta imajinasi seorang pencipta yang dituangkan dalam suatu bentuk tulisan atau karya lagu. (Wulandari, 2023: 37). Dengan demikian, dapatlah disimpulkan bahwa perspektif sang pencipta menjadi kunci utama dalam setiap proses kreasi/proses penciptaan sebuah karya seni.
Buku antologi ini menjadi salah satu karya yang tentu saja berangkat dari perspektif tertentu. Penulis yang berlatar belakang filsafat, dengan spesifikasi filsafat kesenian-estetika, mencoba melihat sebuah karya seni, yakni musik kolintang-musik yang berbasis tradisi Minahasa, dari sudut pandangnya filsafat. Maka dari tulisan-tulisan beliau, kita bisa melihat sebuah sisi yang lain yang ditampilkan ketika muncul dalam seni pertunjukkan. Demikian, penulis mencoba melihat sisi nilai dan makna filosofis dari sebuah kesenian tradisional.
Tentu hal ini yakni kebiasaan melihat sebuah kesenian dari perspektif lain, sudah sering digunakan dalam melihat kesenian yang dipertunjukkan, namun sisi dari penulis yang fokus pada filsafat seni, menjadi hal yang baru dalam mengupayakan sebuah pemahaman tentang filsafat kesenian tradisional. Selamat atas karya antologi ini, dan salam kesenian!