Advertisement
Kalau bicara tentang portabilitas, maka tentunya laptop akan lebih baik. Tapi, kalau bicara tentang kegunaan yang optimal, dekstop jauh lebih baik. Laptop yang harganya 40 jutaan rupiah, itu setara kekuatannya dengan dekstop yang harganya sekitar belasan juta rupiah. Kurang lebih, harga dekstop itu 30% lebih terjangkau dari laptop dengan spesifikasi serupa.
Kalau dari segi portabilitas, dekstop memang kalah dengan laptop. Laptop bisa dibawa ke mana-mana, sedangkan dekstop mesti berada di satu tempat yang sama. Masalahnya, lap memang berarti "pangkuan" dan laptop berarti "di atas pangkuan". Sedangkan desk berarti "meja (kerja)", dan desktop berarti "di atas meja (kerja)". Itu berarti, sejak awal, desktop memang tidak didesain untuk dibawa-bawa.
Masalahnya, kebutuhan komputasi keluarga terus meningkat. Hal itu bisa dipenuhi oleh dekstop. Seandainya ada salah satu part-nya yang kurang mumpuni, tinggal diganti. Sedangkan laptop, kerusakan salah satu part bisa berakibat Anda membeli laptop baru. Ditambah lagi, Anda bisa menambah RAM sendiri, mengganti atau menambah hard disk, dan sebagainya dengan tangan Anda sendiri. Tapi untuk laptop, sebaiknya biarkan tangan tukang service laptop yang bekerja dengan peralatannya yang lengkap.
Sekarang, kembali ke pertanyaan awal. Kenapa dekstop mesti menjadi pilihan pertama untuk kebutuhan komputasi keluarga?
Keluarga Indonesia masih menumpukan kebutuhan komputasi keluarga pada laptop. Hal itu didasari tren penjualan laptop yang terus meningkat, hingga 30% pada kuartal terakhir tahun 2018 lalu. Khususnya untuk kategori notebook yang dianggap lebih kecil dan ringkas untuk dibawa-bawa. Di saat bersamaan, penjualan PC desktop justru menurun, meski tidak begitu drastis.
Namun, sesuaikan pula dengan tren penjualan laptop second yang juga terus meningkat. Bandingkan dengan penjualan PC desktop bekas pakai, yang nyaris terus menurun angkanya. Kenapa demikian?
Jawabannya, karena PC desktop didesain untuk penggunaan yang lebih lama, juga lebih awet. Kalaupun ada kerusakan, itu adalah kerusakan spare-part yang hanya perlu diganti part yang bermasalah saja, bukan PC secara keseluruhan.
Bayangkan, anak Anda yang masih SD saja sudah membuat tugas dengan komputer. Kemudian, menonton video di Youtube, maupun menonton film kartun kesayangan juga dengan komputer. Sebagai anak kecil, maka buah hati Anda kerap menyaksikan film, mengetik, atau penggunaan komputasi ringan lainnya sambil makan, minum susu, es krim, dan ngemil. Dengan kondisi seperti ini, bisa dibayangkan apa yang terjadi?
Bila ia menggunakan laptop, maka bila satu tetes saja es krimnya menetes ke atas keyboard, bisa menyebabkan kerusakan yang fatal.
Bila ia menggunakan desktop, satu liter es krimnya jatuh ke atas keyboard, maka yang rusak dan perlu diganti hanya keyboard-nya saja.
Kemudian, bandingkan juga dengan kepuasan bermain game dan menonton film. Atau, kebutuhan pekerjaan seperti desain grafis, animator, video grafis, editing foto, dan sebagainya.
Mulai dari layar monitor, berapa maksimal layar monitor laptop? Tapi untuk PC, Anda bisa memilih layar yang paling besar sekalipun.
Sedangkan untuk mendukung kualitas gambar, PC desktop seperti misalnya seri ASUS S500 yang didukung oleh GeForce® RTX™ 3060 dari NVIDIA® GeForce®. PC tersebut dibanderol seharga Rp7 jutaan, bahkan sekarang sedang harga promo yakni Rp6 jutaan saja. Sedangkan laptop, coba cek berapa minimal harga laptop yang didukung graphic card sekuat itu? Yah, tepat sekali. Belasan juta rupiah!
Meski demikian, bukankah desktop tidak bisa dibawa-bawa?
Okay, untuk masalah portabilitas, maka laptop memang juaranya. Tapi, perlu dicatat, apakah Anda membutuhkan laptop dengan spesifikasi mumpuni untuk dibawa-bawa? Apakah Anda ingin mengedit video atau animasi dengan membawa laptop ke kafe atau kedai kopi?
Justru untuk pekerjaan seperti itu, Anda membutuhkan ketenangan dan situasi yang mendukung. Katakanlah, layar yang lebih besar, kelengkapan lain seperti mouse dan keyboard yang lebih mumpuni, serta suasana eksternal seperti musik yang tepat dan lain-lain. Maka, para freelancer yang bekerja dari rumah, tentunya akan membuat sebuah ruang kerja yang nyaman di rumahnya. Sedangkan untuk pekerjaan yang bisa dibawa keluar, maka hal tersebut dibutuhkan untuk pekerjaan yang lebih ringan, seperti pengetikan dokumen, atau berselancar di internet.
Tapi kan, PC itu menghabiskan tempat? Bagaimana bila meja kerja kami terlalu kecil untuk meletakkan PC desktop? Nah, tahukah Anda, untuk PC pabrikan (bukan rakitan), sekarang didesain sangat minimalis dengan ukuran yang cukup kecil.
PC Desktop Minimalis, Ringkas, dan Mumpuni: ASUS S500SA
Untuk contoh, ASUS S500SA misalnya yang didukung dengan grafis GT710 NVIDIA® GeForce® dengan diskrit yang super cepat, prosesor Core™ i7 10th Gen Intel® Core CPU yang mumpuni dengan 16M chace dan kecepatan hingga 4.7 GHz, DDR4 RAM yang jauh lebih cepat dari DDR3, serta HDD mencapai 1TB, serta penggunaan daya 150W yang efektif dan efisien didukung dengan catu daya berlisensi 80 PLUS® Platinum. Tapi, ukuran PC desktop ini hanya sedikit lebih besar dari ukuran laptop umumnya, yakni 9.50x29x34 cm dan bobot hanya 5 kg.
Sebagai perbandingan, rata-rata laptop memiliki panjang 33 cm dan lebar 22 cm. Itu berarti ukuran (panjangxlebar) PC ini hanya 1cm lebih panjang dan 7 cm lebih lebar!
Untuk penghematan tempat, PC ASUS S500SA dan tipe lain dari ASUS S500 itu bisa ditempatkan di bawah monitor. Jangan takut akan ada kerusakan karena produk ini sudah melewati sejumlah test, seperti tes jatuh, tes getaran, tes kejutan, tes noise, tes kelembapan, tes temperatur, tes jaringan, tes kelistrikan, tes port, dan sejumlah tes lainnya untuk memastikan produk ini lebih tahan lama dan nggak gampang rusak.
Untuk konektivitas, jangan ragukan lagi koneksinya yang komprehensif dan lengkap.Total ada 12 port, 4 di antaranya terletak di depan, mulai dari 4 port USB 3.2 Gen 1, port headphone, audio combo, display, SD card, optical disk, VGA, HDMI, serial port, USB 2.0 port (x4), LAN (RJ-45) Port, dan paralel port.
Dengan spesifikasi seperti itu, tidak hanya kebutuhan komputasi standar, tapi kebutuhan profesional seperti editing video, animasi, desain grafis, bermain game yang berat, dan sebagainya, masih bisa diantisipasi tanpa nge-lag atau gangguan lainnya.
Untuk spesifikasi seperti itu, berapakah harga ASUS S500SA? Bila Anda membelinya secara lengkap, dengan ditambah monitor (20 inch), keyboard, mouse, dan OS Windows 10 original, maka Anda perlu merogoh kocek sedalam Rp13 juta.
Coba bandingkan spesifikasi tersebut dengan laptop, maka harga tersebut bahkan masih belum bisa mendapatkan laptop second atau bekasnya! Sedangkan untuk pembelian desktop, Anda sudah mendapatkan lengkap dengan monitornya!
Untuk kebutuhan yang lebih ringan, Anda bisa melihat seri ASUS S500 lainnya yang harganya lebih terjangkau. Apapun kebutuhan dan pekerjaan Anda, tentunya ASUS S500SA bisa diandalkan untuk memenuhinya. Hasil kerja yang optimal, serta