Advertisement
PojokSeni - Sepakbola kerap meninggalkan cerita yang lebih dari sekedar angka-angka skor hasil pertandingan. Teriakan suporter serta aksi terbaik para pemain memamerkan keahlian mengolah kulit bundar di atas lapangan hijau selalu meninggalkan cerita yang lebih berkesan. Di Liga Indonesia, juga banyak tercatat rekor-rekor yang unik. Anda bisa menyaksikan menariknya liga Indonesia menggunakan paket tv liga Indonesia terbaik.
Ada banyak juga kenangan dan rekor tercipta di atas lapangan, yang akan diganjar dengan sejumlah penghargaan. Mulai dari pencetak gol terbanyak, penyumbang assist terbanyak, pemain terbaik, pemain belakang terbaik, penyerang terbaik, dan seterusnya. Tapi, ada beberapa rekor yang cukup unik terjadi di sejarah sepakbola Indonesia.
Kenapa disebut unik? Yah, karena rekor tersebut tercatat sejarah sangat langka dan mungkin akan sulit diulangi lagi, apalagi dipecahkan. Meski sulit, bukan tidak mungkin suatu hari rekor yang sama akan terpecahkan oleh pemain lainnya. Rekor apakah yang dimaksud, dan siapakah yang mencetak rekor tersebut?
Kiper sebagai pemain terbaik Indonesia - Kurnia Meiga
Kurnia Meiga adalah sosok legenda hidup sepak bola Indonesia yang tiba-tiba menghilang di puncak karirnya. Kabarnya, penyakit yang serius menimpa dirinya sehingga sempat menghilang dari kancah tertinggi sepakbola Indonesia.
Ketika berkarir di periode 2008 - 2011, ada banyak prestasi yang ditorehkan lelaki jangkung yang juga kiper nomor satu tim nasional Indonesia di era tersebut. Saat itu, ia berhasil mengantar Arema Malang keluar sebagai kampiun Liga Indonesia tahun 2010. Selain prestasi klub, Kurnia Meiga juga menyabet gelar Pemain Terbaik Liga Indonesia.
Ini unik, karena untuk pertama kalinya di gelaran Liga Indonesia (waktu itu bernama Indonesia Super League/ISL) sejak awal hingga hari ini, ada seorang kiper yang didapuk menjadi pemain terbaik. Di dunia, mungkin sudah ada banyak nama yang menjadi pemain terbaik namun berposisi sebagai kiper. Seperti di Piala Dunia 2006, ada nama Gianluigi Buffon yang mencetak rekor unik sebagai pemain terbaik. Sedangkan tahun 2014, masih di gelaran yang sama yakni Piala Dunia, ada nama Manuel Neuer yang menjadi pemain terbaik.
Tapi di Indonesia, hingga hari ini, masih nama Kurnia Meiga yang menjadi kiper pertama menjadi pemain terbaik, sekaligus satu-satunya. Ditambah lagi, rekor Kurnia Meiga sebanyak 18 clean sheet masih merupakan rekor clean sheet terbanyak hingga hari ini.
Tiga Musim Berturut Menjadi Top Skorer - Christian Gonzales
Tahun 2005, Persik Kediri meraih juara liga Indonesia. Kemenangan tersebut memperkenalkan nama penyerang paling haus gol yang mereka miliki, Christian Gonzales yang berhsil mengemas 25 gol di musim tersebut. Nama ini yang mengejutkan Indonesia tahun berikutnya setelah menjadi top skorer lagi di tahun 2006 dengan jumlah gol yang meningkat, yakni 29 gol. Tahun 2007 menjadi tahun di mana Christian Gonzales benar-benar "gacor" dengan membungkus 32 gol.
Tiga musim berturut-turut menjadi top skor di satu liga yang sama adalah sebuah pencapaian yang hampir mustahil untuk dicapai oleh striker manapun. Apalagi, di tahun 2009, Gonzales kembali menjadi top skorer liga Indonesia. Total empat musim menjadi top skorer tentunya menjadi capaian yang sangat menyita perhatian. Julukan "gila" atau "el loco" disematkan ke namanya karena begitu mengerikannya Gonzales di mulut gawang lawan.
Tiga Musim Menjadi Pemain Terbaik - Boaz Salossa
Pertama kali muncul awal 2000-an, nama Boaz Salossa mesti bersaing dengan sejumlah striker papan atas Indonesia. Mulai dari Bambang Pamungkas yang melegenda bersama Persija, Ilham Wijayakesumah yang disegani di Asia Tenggara, Kurniawan Dwi Yulianto yang baru pulang dari Italia, dan sejumlah nama-nama yang cukup membuat penjaga gawang lawan akan cemas mendengarnya.
Tapi, Boaz muncul sebagai striker berbahaya, meski postur tubuhnya cenderung kecil. Larinya kencang, kontrol bola lincah, tendangan kaki kiri yang mematikan, membuat Boaz juga dipercaya sebagai striker timnas Indonesia. Striker asal klub Persipura Jayapura ini punya satu rekor yang sulit dipecahkan hingga hari ini Ia menjadi pemain terbaik Liga Indonesia sebanyak tiga kali, yakni musim 2008/2009, 2010/2011, dan 2013/2014.
Gol Tercepat Liga Indonesia (detik ke-9) - Pedro Javier
Dalam gelaran Indonesian Super League tahun 2012, klub ibukota Persija Jakarta menjamu PSAP Sigli asal Aceh. Persija yang saat itu menggulung PSAP Sigli dengan skor telak 5-1 itu memulai laga dengan gol Pedro Javier yang mendapatkan umpan terobosan jarak jauh dari Ramdani Lestaluhu. Tendangan mendatar Javier dari sudut kanan gawang sukses menjebol gawang PSAP tepat di detik ke-9 setelah peluit panjang dibunyikan.
Kapten Persija, Bambang Pamungkas yang keluar sebagai Man of the Match pada pertandingan itu juga mencetak gol yang sangat cepat di babak kedua. Babak kedua belum genap berjalan 1 menit, Bambang sudah mencetak gol menyambut umpan (lagi-lagi) dari Ramdani Lestaluhu. Hanya saja, gol itu berada di menit ke-46.
Mencetak 6 Gol Satu Pertandingan - Ilham Jaya Kusumah
Tahun 2002, Persita Tangerang membantai habis Persikab Kab. Bandung dengan skor 10-1 dalam lanjutan Liga Indonesia. Dari 10 gol tersebut, 6 di antaranya dicetak oleh striker terganas Indonesia saat itu, Ilham Jaya Kusumah. Ilham yang juga striker Timnas Indonesia bermain benar-benar trengginas saat itu, dan pemain belakang serta kiper Persikab harus rela kebobolan 6 kali dari orang yang sama.
Bukti bahwa ilham Jaya Kusumah adalah striker terganas yang dimiliki Indonesia tahun itu dibuktikan dengan dua penghargaan sekaligus, yakni pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak (26 gol). Sayangnya, Persita Tangerang gagal menjadi juara setelah dikalahkan Petrokimia Putra asal Gresik (sekarang menjadi Gresik United) di babak puncak.
Mendapat kartu merah menit ke-3 - Jayus Hariono
Musim 2021/2023 lalu, sebuah rekor "unik" tercipta di Liga Indonesia. Kali ini, menimpa gelandang asal Arema Malang, Jayus Hariono. Bagaimana tidak, Jayus Hariono menerima kartu merah dan dikeluarkan dari lapangan, padahal pertandingan belum genap berjalan 3 menit.
Ketika peluit panjang ditiupkan, Arema yang sedang berhadapan dengan PSM Makassar bermain dengan sangat agresif. Bola sampai ke kaki pemain PSM Makassar, Sutanto Tan. Namun, Jayus Hariono terlihat oleh wasit yang memimpin saat itu, Agus Fauzan Arifin, melakukan pelanggaran berbahaya ke Sutanto Tan. Hasilnya, wasit langsung mencabut kartu merah dari kantongnya.
Meski pihak Arema bahkan offisialnya mengajukan protes, namun Agus Fauzan tetap tidak berubah keputusannya. Beruntung, meski kalah jumlah pemain, Arema mampu menahan imbang PSM Makassar dengan skor 1-1.
Nonton Liga Indonesia
Itu tadi beberapa rekor unik yang mungkin akan sulit terulang lagi di Liga Indonesia. Bagi Anda yang merupakan penggemar sepak bola, tentunya jangan keseruan pertarungan antara klub-klub elit Tanah Air berjibaku di Liga Indonesia musim ini. Anda bisa menyaksikan pertandingan klub kesayangan Anda dengan paket tv liga Indonesia terbaik.
Salah satu yang direkomendasikan adalah Nex Parabola. Nex Parabola menawarkan sejumlah tipe receiver yang bisa Anda pilih, mulai dari Siaran TV satelit & Digital dalam 1 receiver (tipe kombo), akses ke tayangan tanpa batas berkualitas HD (tipe dangdut kuning), receiver yang dilengkapi dengan teknologi WiFi Dongle (tipe dangdut merah), atau menjadikan TV sebagai smart TV (tipe NexVidio).
Masih banyak paket lain yang murah namun berkualitas ditawarkan NExparabola bisa Anda pertimbangkan, dengan harga mulai dari Rp50.000 saja. Kunjungi situs resmi NexParabola di alamat https://www.nexparabola.co.id/ untuk mendapatkan sejumlah promo menarik dan paket yang ditawarkan untuk Anda.
