Advertisement
Pojok Seni - Apakah Anda pernah mendengar istilah "rhtym editing" dalam produksi sebuah film? Bila diartikan secara literal, rhytm editing berarti "pengeditan irama/ritmik". Tapi, sebenarnya yang dimaksud "irama" dalam film adalah alur dan temponya.
Jadi, apa sebenarnya "rhtym editing" itu? Visual rhtym adalah hal yang membedakan buatan sutradara yang satu dengan yang lainnya. Karena kalau bicara tentang pengambilan gambar, maka hasilnya pengambilan gambar dari setiap sutradara akan sama. Perbedaan akan terjadi dalam proses kerja pasca produksi.
Saat itu, para editor visual akan mengedit visual rhtym dalam film. Anda akan menemukan film yang diset dengan tempo yang sangat lambat, juga ada film yang didesain menjadi sangat cepat.
Bisa dibilang, dalam produksi film, rhtym editing menjadi sangat signifikan kegunaannya. Bisa dibayangkan, hasil kerja para visual rhytm editor ini akan memengaruhi penonton tetap duduk di kursi hingga film selesai, atau segera berdiri karena bosan.
Kegunaan Rhytm Editing
Ryhtm editing menjadi sebuah hubungan yang bersifat komparatif dalam memilah gambar yang sudah diambil dan disusun. Pengeditan ini yang kemudian akan menjadikan kecepatan atau tempo sebuah film bisa diatur dengan baik.
Ada dua hal yang memengaruhi proses kerjanya, yakni durasi film dan jarak dari adegan ke adegan lainnya. Kemudian, keduanya ditujukan untuk membangun sebuah struktur yang dilihat oleh mata penonton.
Anggap saja, hasil pengambilan gambar sebuah film sebenarnya akan sama dalam hal "irama". Sebuah film pasca produksi akan menghadirkan sebuah rhytme yang stabil. Di proses editing pasca produksi, tempo bisa diperlambat, atau dipercepat.
Percepatan atau perlambatan tempo sebuah film bisa berlaku untuk film secara keseluruhan, maupun per spektakelnya. Faktor-faktor yang menentukan kecepatan tersebut bisa juga dilihat dari jumlah gambar bergerak yang sudah diambil.
Cara Kerja Rhytm Editing
Apakah Anda pernah melihat adegan pertarungan? Di suatu film laga, adegan perkelahian tersebut terdiri dari bagian yang stabil, dipercepat, dan diperlambat. Misalnya, semakin dekat jarak yang diambil, maka akan semakin lambat gerakannya. Hasilnya, ekspresi dan gerakan aktor laga akan bisa dilihat secara detail.
Namun, ada beberapa sisi di mana temponya akan menjadi jauh lebih cepat. Beberapa pukulan (mungkin tembakan) menjadi seperti tidak terlihat karena terlalu cepat. Lalu, tiba-tiba diperlambat lagi.
Dengan editing tersebut, emosi penonton ikut teraduk-aduk. Itu berarti, proses editing rhtyme dalam film ini sangat diperhitungkan dengan detail, persis seperti pengaturan tempo dalam lagu. Bahkan, cara kerjanya juga mirip dengan penyusunan komposisi dalam musik, di mana tempo akan sangat penting untuk ditentukan per menit.
Hasil kerja rhytm editing akan menghasilkan sebuah dinamika yang menarik. Tentunya, tujuan utamanya adalah tetap "mengikat" penonton mengikuti setiap momentum yang ingin dihadirkan oleh film tersebut. Sampai akhirnya, diantar menuju ke momentum berikutnya.
Misalnya, dalam adegan perkelahian, semuanya berlangsung dengan sangat cepat. Namun, beberapa pukulan terakhir, tempo film menjadi melambat. Penonton bahkan bisa menghitung hingga beberapa detik perjalanan sebuah pukulan mendarat di tubuh dan wajah lawan.
Pukulan bertubi-tubi namun ditampilkan dalam tempo lambat, mengantarkan penonton ke momentum berikutnya, di mana tokoh (mungkin hero mungkin juga penjahatnya) secara perlahan akan terjatuh dan kalah.
Kesimpulan
Rhytm editing dalam film ditujukan untuk memastikan alur dan tempo sebuah film bisa menghadirkan struktur yang menarik, serta dinamika yang akan menjadikan mata penonton tetap terikat pada adegan. Kemudian, editing ini juga akhirnya akan memberikan sebuah pola yang tepat, mengantarkan penonton dari satu spektakel ke spektakel lainnya, dari awal hingga cerita berakhir.
Jadi, Anda pernah tidak terasa sudah menghabiskan waktu hampir dua jam duduk di bioskop dan tidak terasa filmnya sudah berakhir? Itu berarti, kerja rhytme editing di film tersebut berjalan dengan baik.