Advertisement
PojokSeni - Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) kembali menggelar program Djakarta International Theater Platform (DITP) 2023. Program ini didukung oleh Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (UP PKJ TIM) dan Jakarta Propertindo (Jakpro).
Program DITP 2023 menempatkan Jakarta sebagai etalase seni pertunjukan dan tempat pertemuan antara seniman teater Indonesia dan internasional. Dalam program ini, pertemuan tersebut diharapkan menghasilkan kolaborasi dalam proses penciptaan karya melalui Studio Kolaborasi, pementasan pencapaian karya artistik panggung yang segar melalui pendekatan lintas media, lintas disiplin dan kerja penelitian arsip serta pertukaran gagasan melalui diskusi dan lokakarya.
Program ini tak hanya membuka Jakarta sebagai pusat kesenian di Asia Tenggara tapi juga meletakan perteateran Indonesia dalam percakapan global. DITP 2023 mendorong pengembangan karya teater seniman Jakarta dan Indonesia dalam platform laboratorium penciptaan kolaboratif dan co-funding (pendanaan bersama).
Pada tahun ini, secara khusus Komite Teater mengusung tema “Crossing Zones” yang akan diselenggarakan secara luring tanggal 13 - 20 Agustus 2023 di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta.
Wilayah Jakarta dan sekitarnya adalah wajah urban di Indonesia yang kian pesat berkembang. Pembangunan jalan yang memakan wilayah hijau, ruang publik yang dikooptasi semangat konsumerisme, serta mobilitas fisik dan nonfisik yang kian cepat atas nama produktivitas telah menipiskan kesabaran kita pada proses dan eksperimentasi. Dengan situasi ini, ukuran atas sesuatu yang baik dan berharga perlahan tergantikan dengan konsep “sesuatu yang viral” yang mengakibatkan gegar budaya dalam ketimpangan kelas sosial di Jakarta dan wilayah urban lainnya. Sebagai bentuk pertahanan diri, masyarakat yang terhempas mencari suaka dalam bentuk kampung-kota. Kampung-kota merupakan area pemukiman di Jakarta (dan kota lainnya) yang mengalami tegangan, pertukaran, tarik-menarik dan memiliki plastisitas tersendiri. Inilah wilayah yang sering mengalami penggusuran atas nama perbaikan oleh pemerintah meskipun kampung-kota merupakan bagian penting dari budaya urban.
Kampung-kota menyediakan tempat tinggal yang terjangkau bagi sektor tenaga kerja yang turut bergerak bersama laju kapitalisme global. Jumlah kampung-kota kian luas hampir di seluruh Indonesia. Kampung-kota merupakan zona perantara yang memperlihatkan relasi kelas dan tenaga kerja saling bersinggungan. Satu sama lain saling bergantung. Kampung-kota dengan warga di dalamnya sanggup beradaptasi secara spasial dan memberikan kontribusi identitas untuk budaya urban.
“Lakon Kampung-Kota” terus memproduksi “pertunjukan”, meliputi lingkungan hidup, ketegangan (tension), kecepatan (disruption) dan perubahan arah sosial politik yang menjadi hambatan sekaligus catatan panjang, juga derau (noise) yang dihasilkan dari perilaku “suara” manusia. “Lakon Kampung-Kota” menarik untuk terus dimainkan sebagai perantara, perlintasan dan pergumulan ekosistem urban. Situasi “di antara” dan “melintas” inilah yang kami maknai sebagai semangat Djakarta International Theater Platform (DITP) tahun ini dengan perwujudan tema Crossing Zones.
Crossing Zones atau zona perantara adalah wilayah yang menggunakan medium seni untuk membuka kemungkinan eksperimentasi, refleksi dan kritisisme yang tak selalu dipaksa mengikuti roda produksi dan kapital. Ia memiliki jarak dengan tegangan urban-kampung tetapi juga tak memisahkan dirinya sebagai entitas yang beku dan eksklusif. Di dalamnya justru kemungkinan bercampur baur menjadi niscaya tetapi dengan suatu sikap kritis yang menempatkan harmoni antara manusia dan lingkungannya.
Dalam DITP 2023 ini, kita dapat menyaksikan sajian pertunjukan, sebagai berikut:
● “Medea and Its Double” oleh Seoul Factory for The Performing Arts (Korea Selatan)
Pertunjukan ini merupakan sebuah interpretasi atas lakon tragedi Yunani Kuno “Medea” karya Euripides. Sutradara Hyoung-Taek Limb memecah tokoh Medea menjadi dua sosok yang diperankan oleh dua aktris, yang menggambarkan dua sisi Medea dalam waktu bersamaan, saling menatap, terkejut dengan apa yang mereka lihat satu sama lain.
● “Monster Ikan” oleh Studio Collaboration 1.0 (Indonesia, Japan, Malaysia, & Thailand)
Pertunjukan ini merupakan kolaborasi antara beberapa seniman teater Jakarta yang rata-rata berusia muda dengan seniman teater dari Jepang, Malaysia dan Thailand. Secara tematik, pertunjukan ini menampilkan jejaring isu yang bermula dari persoalan perairan dan lautan yang melahirkan kaitan dengan topik utopia-distopia, mitos kota, hingga isu ibu kota Nusantara.
● “Beras Dhumpah” oleh Language Theatre (Madura)
Sutradara Sangat Mahendra dalam karya ini terus berjalan antara masa lalu dan masa kini, memecahkan batas melalui kata. Ada kata “beras’ dan “dhumpah” yang diambil dari dialek Madura yang berarti “tumpah”. Pertunjukan ini menelusuri kemungkinan dua kata itu dalam tradisi lokal, khususnya tradisi Madura.
● “Satu Sekoci dengan yang Kubenci” oleh Irwan Ahmett (Jakarta)
Samudra tidak lagi terbaca sebagai suatu badan air belaka, namun juga mengandung riwayat manusia, alam, peradaban, dan pelayaran. Ziarah air telah dilakukan Irwan Ahmett (Iwang) sejak 2018, berjalan kaki melewati berbagai badan air. Ia berupaya membebaskan jiwanya dan menemui berbagai peristiwa sosial sepanjang perjalanan. Ia membebaskan resonansi air yang menggetarkan tubuh.
● “Waktu Batu. Rumah yang Terbakar” oleh Garasi Performance Institute (Yogyakarta)
Garasi Performance Institute terus melacak kemungkinan tafsir lain dan perspektif ruang yang berbeda dari mitos waktu batu. Dengan menghadirkan teknologi visual dan ketubuhan, mereka menyebutnya sebagai karya pertunjukan silang media (teater x video game x sinematografi) yang bersifat kolaboratif. Pertunjukan ini melakukan pembacaan kritis terhadap masa transisi mitologi Jawa tersebut menuju masa kini.
● “New Illusion” oleh chelfitsch (Jepang)
Pengaburan batas yang didorong artistik panggung menjadi semakin kuat dengan kehadiran teknologi komunikasi. Dorongan artistik melalui teknologi ditawarkan oleh Toshiki Okada dan kelompok chelfitsch dalam karya "New Illusion" yang mengaburkan perbedaan antara yang nyata dan yang tidak di panggung seni pertunjukan bernama EIZO-Theater, yang menggunakan teknik video mapping dan proyeksi menciptakan ilusi dinamis yang berinteraksi dengan para pemain. Keterlibatan banyak pihak dalam suatu proyek seni dapat memantik kreativitas serta menghasilkan banyak pihak dalam suatu proyek seni dapat memantik kreativitas serta menghasilkan lebih banyak ide dibanding apabila hanya melibatkan satu keahlian seni saja.
Selain itu, DITP 2023 diisi oleh rangkaian diskusi dan lokakarya, sebagai berikut:
- Diskusi “Medea and Its Double” oleh Hyoung Limb Taek (Seoul Factory for The Performing Arts)
- Book Launching & Diskusi “Derau Urban dalam Pertunjukan Masa Kini” oleh Afrizal Malna & Ugeng T. Moetidjo
- Diskusi “New Illusion, New Expanded” oleh Toshiki Okada (chelfitsch) akan dilakukan secara hybrid melalui kanal YouTube Dewan Kesenian Jakarta & di Teater Wahyu Sihombing
- Diskusi Meja Bundar “Mengurung Masa Lalu dalam Teater: Sebuah Cagar Ingatan” dengan pembicara Yudi Ahmad Tajudin (Garasi Performance Institute), Mahendra Cipta (Language Theatre), Studio Collaboration 1.0
- Lokakarya “Suara Keruh dari Cikini” oleh Irwan Ahmett
- Diskusi Jakarta Producers Meeting yang berfokus pada Asia Tenggara
Dengan tema Crossing Zones, kami berharap sajian program DITP 2023 memberi masyarakat Jakarta sebuah pengalaman yang melampaui keseragaman dan kebekuan identitas sebagai hasil pandangan biner yang usang.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai jadwal rangkaian kegiatan Djakarta International Theater Platform (DITP) 2023 melalui Instagram @d_teaterplatform dan @jakartscouncil atau melalui narahubung Ita di nomor 0877-4821-6261.
Agenda
Djakarta International Theater Platform 2023 - CROSSING ZONE 13 – 20 Agustus 2023
Taman Ismail Marzuki
Minggu, 13 Agustus 2023
16.00 Konferensi Pers: Pembicara oleh Komite Teater dan Adinda Luthvianti (Kurator DITP) Tempat Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki
20.00 Pertunjukan: “Medea and Its Double” oleh Seoul Factory for The Performing Arts (Korea Selatan)
Tempat Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki
Senin, 14 Agustus 2023
16.00 Diskusi: “Medea and Its Double”
Pembicara oleh Hyoung Limb Taek (Sutradara Seoul Factory for The Performing Arts (Korea Selatan)
Moderator oleh Bambang Prihadi
Tempat Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki
20.00 Pertunjukan
“Monster Ikan ” oleh Studio Collaboration 1.0 Tempat Plaza Teater Besar, Taman Ismail Marzuki
Selasa, 15 Agustus 2023
20.00 Pertunjukan
“Beras Dhumpah” oleh Language Theater (Madura) Tempat Teater Luwes, Institut Kesenian Jakarta
Rabu, 16 Agustus 2023
20.00 Pertunjukan
“Satu Sekoci dengan yang Kubenci” oleh Irwan Ahmett Tempat Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki
Kamis, 17 Agustus 2023
13.00 Diskusi Publik - Temu Produser
Tempat Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki
16.00 Peluncuran Buku & Diskusi: “Derau Urban Dalam Pertunjukan Masa Kini" oleh Afrizal Malna Pembicara oleh Ugeng T. Moetidjo
Tempat Lobby Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki
20.00 Pertunjukan 1: “Waktu Batu. Rumah yang Terbakar” oleh Garasi Performance Institut Tempat Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki
Jumat, 18 Agustus 2023
06.00 Lokakarya Penciptaan
“Suara Keruh dari Cikini” oleh Irwan Ahmett
Tempat Cikini - Muara Angke
16.00 Diskusi Publik - Temu Produser
“Jejaring Wilayah di Asia Tenggara”
Tempat Teater Wahyu Sihombing
20.00 Pertunjukan 2
“Waktu Batu. Rumah yang Terbakar” oleh Garasi Performance Institute Tempat Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki
Sabtu, 19 Agustus 2023
16.00 Diskusi (Hybrid): “New Illusion, Expanded Perspective”
Pembicara oleh Toshiki Okada (Sutradara Chelfitsch) Moderator oleh Rebecca Kezia
20.00 Diskusi Meja Bundar: “Mengurung Masa Lalu Dalam Teater (Sebuah Cagar Ingatan)” Pembicara oleh Yudi Ahmad Tajudin (Sutradara Garasi Performance Institut), Mahendra Cipta (Sutradara Language Theater) dan Studio Collaboration 1.0 Moderator oleh Berto Tukan
Tempat Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki
Minggu, 20 Agustus 2023
16.00 Pertunjukan I: “New Illusion” oleh Chelfitsch (Jepang)
20.00 Pertunjukan II: “New Illusion” oleh Chelfitsch (Jepang) Tempat Salihara Black Box Theater