Advertisement
Endang Sukandar Maestro Suling Sunda, bersama mahasiswa ISBI Bandung |
Oleh: Fikri Husni Hidayat
Pojok Seni - Berbicara tentang suling sunda, maka nama Endang Sukandar tidak asing terdengar di telinga para penikmat, akademisi, praktisi dan masyarakat luas, dalam dunia musik Kacapi Suling, Degung, dan Tembang Sunda Cianjuran. Beliau lahir daerah Kiara Condong, Bandung, 5 Oktober 1961. Selama kurang lebih 30 tahun-an, beliau sudah bergelut dengan instrumen musik suling Sunda. Permainan suling yang dimainkan oleh Endang Sukandar, dapat menghipnotis para pendengarnya dari indahnya tiupan suling Sundanya.
Catrik Dua Wilet merupakan lagu andalan beliau dalam memainkan suling Sunda. Catrik merupakan posisi lagu yang bernadakan pangagèt 4 atau ti ber-pancer 1 atau da, kenongan 2 atau mi dan goongan 5 atau la. Catrik sendiri memiliki arti sebagai murid. Jika meninjau kata serapan catrik, bisa ditemukan pada kata santri dalam dunia pesantren yang berarti murid.
Pada beberapa dekade yang lalu, tepatnya tahun 1996, beliau menjadi perwakilan di Indonesia, dalam festival alat musik tiup yang diselenggarakan di Seoul Korea Selatan. Dalam festival internasional tersebut, bertujuan untuk mengkampanyekan upaya perdamaian dunia melalui pertukaran budaya barat dan timur untuk mempromosikan multikulturalisme skala global.
Di Asia Tenggara, Indonesia menjadi salah satu negara yang mewakili festival tersebut, dan Endang Sukandar mewakili Indonesia untuk mengisi acara tersebut yang juga didatangi oleh seniman-seniman di penjuru dunia. Dalam festival itu, Endang Sukandar berhasil memperoleh juara ke-2.
PPSS Endang Sukandar
Di rumahnya, Endang Sukandar mendirikan PPSS (Pusat Pelatihan Suling Sunda) yang berlokasi di Cinunuk, Cileunyi, Kabupaten Bandung. PPSS didirikan dan dikelola oleh Endang Sukandar, sejak tahun 2020 pada saat Covid 19 melanda dunia.
Untuk mempelajari suling Sunda dari PPSS, dapat diakses secara mudah melalui kanal YouTube Endang Sukandar. Hal tersebut dilakukan, karena sulitnya akses seara offline saat pandemi. Di kanal tersebut, Endang Sukandar mempraktekan bermain suling mulai dari cara memegang dan meniup untuk menghasilkan suara dengan tarian jari jemari yang menutup dan membuka lubang suling.
Jika belum terlalu mengerti dengan mempelajari di kanal YouTube-nya, Endang Sukandar mempersilahkan untuk mengunjungi rumahnya di Cinunuk. Hal tersebut semata-mata beliau lakukan untuk melestarikan budaya kesenian musik Sunda, khususnya alat musik suling. Beliau juga berharap agar para seniman, khususnya di Jawa Barat, dapat bersatu untuk dapat melestarikan musik Sunda.