Lukisan di Dinding Gua Bukan Karya Seni Pertama: Menjernihkan Bias Modernitas -->
close
Adhyra Irianto
29 August 2023, 8/29/2023 08:00:00 AM WIB
Terbaru 2023-08-29T01:00:00Z
EstetikaUlasan

Lukisan di Dinding Gua Bukan Karya Seni Pertama: Menjernihkan Bias Modernitas

Advertisement
lukisan di dinding gua


Pojok Seni - Selama bertahun-tahun, pembelajaran sejarah seni selalu menempatkan "lukisan di dinding gua" sebagai karya seni pertama dan tertua di dunia. Lukisan di dinding gua tersebut ditemukan di Altamira, Lascaux, bahkan sampai ke Sulawesi. 


Usianya lukisan tersebut diduga berasal dari era Paleolitik Tinggi, atau sekitar 15.000 tahun silam. (baca: Tak Patah Arah, Manusia Purba Menggunakan Berbagai Teknik Untuk Melukis)


Sebelumnya, dalam artikel berjudul Bias Modernitas dalam Menilai Karya Seni Masa Prasejarah, saya menulis tentang bias modernitas memandang karya seni apa yang paling pertama muncul di muka bumi. Bias modernitas ini yang membuat masyarakat modern menilai bahwa lukisan yang ada di dinding gua merupakan karya seni tertua.


Padahal, ketika spesies homo sapiens pertama kali muncul, itu adalah zaman Paleolitik Tengah atau sekitar ratusan ribu tahun silam. Di era itu, "manusia" sudah menciptakan perkakas dari batu yang ditemukan di sebuah ngarai bernama Olduvai, di Tanzania, Afrika. (Karena tempat itu bernama Olduvai, temuan ini disebut teknologi Oldowan).


Seperti apa bentuk perkakasnya? Anda bisa lihat contohnya di gambar berikut ini.


Pisau pemotong dari batu teknologi Oldowan

Pisau pemotong dari batu teknologi Oldowan


Kapak genggam pemotong dari teknologi Oldowan

Kapak genggam pemotong dari teknologi Oldowan


Kenapa sekarang yang dibahas adalah "kapak batu"? Bukankah seni tidak bisa dikaitkan dengan fungsi benda tersebut, seperti yang dikatakan Benedetto Croce? Juga, bukankah RG Colliwood telah memberi batas pada seni (art) dan kerajinan (craft) yang salah satu indikatornya adalah "fungsi"?


Perbedaan Karya Seni dengan Karya Kerajinan


Apa yang membedakan kerajinan dengan kesenian sudah dijelaskan oleh RG Colliwood sejak abad ke-19. Untuk lebih jelas, lihat ilustrasi di bawah ini.


Sepotong kayu diberi pada seorang seniman, kemudian satu kayu tersebut dipotong jadi dua. Satu bagian dibuat menjadi patung, dan satu bagian lagi dibuat menjadi asbak. Keduanya dibuat dengan menggunakan teknik ukiran yang sama, bahan yang sama, alat-alat yang sama, dibuat oleh orang yang sama, bahkan dibuat di tempat yang sama.


Tapi, patung tadi disebut "karya seni", sedangkan asbak rokok disebut "karya kerajinan". Apa yang membedakannya? Padahal keduanya dari sepotong kayu yang sama?


Perbedaan utama dari keduanya adalah "fungsi". Karya seni seperti patung, memiliki fungsi utama sebagai "karya seni", yakni untuk dinikmati keindahannya, diapresiasi kedalamannya, dan dipersepsi sifat estetisnya. 


Sedangkan karya kerajinan seperti asbak rokok tadi, memiliki fungsi utama selain "karya seni". Yah, fungsi utamanya adalah menjadi asbak rokok. Walaupun dia indah, artistik, dan dibuat oleh seniman, tapi fungsi utamanya bukan itu.


Karena itu, ada distingsi yang jelas antara seni dan kerajinan sejak abad ke-19. Ini kata kuncinya; sejak abad ke-19.


Bagaimana dengan sebelum itu?


Sebelum abad ke-19, maka persepsi tentang karya seni adalah tanpa distingsi antara "art" dengan "craft". Maka, sebelum abad ke-19 muncul istilah "seni bela diri", "seni berbicara (retorika)", "seni membuat pedang", dan seni-seni lainnya.


Begitu juga dengan zaman prasejarah. Utamanya dari gambar-gambar perkakas batu yang sudah diunggah di awal-awal artikel ini.


Bagaimana bentuknya? Tidak hanya mengedepankan fungsi, tapi bentuknya juga sudah sangat baik, dan memudahkan manusia untuk menggunakannya. Seni (art) diartikan sebagai produk yang dihasilkan dari kreativitas, imajinasi, dengan memanfaatkan kemahiran teknis, keindahan, ide, dan kekuatan emosional seseorang.


Sedangkan kerajinan (craft) diartikan sebagai sebuah produk yang dihasilkan dari pengetahuan khusus dan pekerjaan yang terampil.


Maka "karya seni" dalam perspektif prasejarah, semestinya tidak dibagi dengan distingsi antara "art" dan "craft". Itu adalah perspektif modern, dan memandang prasejarah dengan kacamata modern adalah bias modernitas.


Teater pada awal lahirnya adalah sebuah ritual pemujaan untuk Tuhan. Iya, ada fungsinya yakni untuk ritual. Tarian juga seperti itu, awalnya adalah ritual. Namun, semuanya dikategorikan seni.


Dengan alat-alat yang terbatas, manusia prasejarah melakukan pengampelasan dan pengukiran seadanya pada perkakas mereka. Itu adalah karya seni pertama mereka. Ditemukan jauh beribu tahun sebelum lukisan-lukisan yang ada di dinding gua.

Ads