Buku “Kolintang: Dulu, Kini & Nanti”? Serta Alasan Anda Mesti Membacanya -->
close
Pojok Seni
12 August 2023, 8/12/2023 08:00:00 AM WIB
Terbaru 2023-08-12T01:00:00Z

Buku “Kolintang: Dulu, Kini & Nanti”? Serta Alasan Anda Mesti Membacanya

Advertisement


Oleh: Ferdinand A. Soputan, M. Sn. (Founder FS Ansambel Jakarta, Seniman)


Judul buku Kolintang: Dulu, Kini & Nanti adalah buku yang ditulis untuk memberi pemahaman kepada pencinta musik tradisional bahwa kolintang adalah musik yang unik. Ketika kita memainkan musik ini, kita akan menemukan sebuah bunyi yang dimainkan oleh pemusik kolintang dengan segala kemampuannya sehingga menarik untuk didengarkan. Selain itu, musik ini sedang populer minimal di kalangan publik karena keikutsertaan sebuah grup anak muda yang ikut dalam kompetisi Indonesia’s Got Talent 2023, yakni Major 9. 


Banyak orang tidak tahu atau akan menyangka bahwa musik kolintang adalah sama atau serupa dengan musik tradisioanal dari Jawa Barat - Angklung, padahal itu dua alat musik yang berbeda. Atas dasar itu maka berbagai literatur perlu kita miliki karena penting untuk sebuah pemahaman awal. Maka itulah juga dasar, mengapa anda harus memiliki buku KOLINTANG: DULU, KINI & NANTI, karya Ferdinand A. Soputan & Ambrosius M. Loho.




Buku ini adalah karya yang seyogyanya dikerjakan oleh kami, kedua penulis dengan latar belakang yang berbeda. Kedua latar yang membingkai buku ini adalah pertama, pengalaman penulis yang melihat bahwa sisi baik dari musik kolintang itu, harus dikaji kedalamannya berdasar pada perspektif filsafat seni atau estetika, walaupun perspektif yang menjadi fondasi utamanya adalah etnomusikologi. Kedua, pengalaman penulis kedua yang kurun 15 tahun terakhir telah berkecimpung dalam dunia seni kolintang, sehingga sangat memahami keinginan atau apa yang dibutuhkan oleh pasar, untuk populernya musik kolintang ini. 


Pengalaman-pengalaman itulah yang sebetulnya melatarbelakangi kami sehingga buku ini bisa selesai dan bisa menjadi bacaan bagi para pegiat seni kolintang tapi juga pengagum musik kolintang. Kendati demikian, isi dari buku ini mewujud dalam bentuk rekonstruksi atas beberapa karya penulis terdahulu, yang di saat ini sangat perlu dipublikasikan kembali.


Bagi para pegiat musik kolintang, musik kolintang adalah musik Minahasa, demikian juga para pemerhati kolintang walaupun bukan berasal dari Minahasa Sulawesi Utara, mengetahui dengan persis asal musik ini yakni Minahasa. Walaupun demikian, musik kolintang saat ini, baik di Minahasa maupun di berbagai tempat di seantero Indonesia bahkan mancanegara, telah mengalami banyak perubahan dibandingkan situasi ketika kolintang itu muncul pertama kalinya. 


Berdasarkan fakta itu, keberadaan musik kolintang yang telah berubah itu, perlu dicatat, untuk bisa diketahui generasi selanjutnya. Catatan-catatan itu sangat dibutuhkan saat ini, mengingat kekurangan pustaka terkait dengan musik kolintang, sejak awal lahirnya sampai perkembangannya kini. Kalaupun ada yang bisa dirujuk, pustaka-pustaka yang dimaksud sangat terbatas.




Buku ini akan berbicara secara sangat sepintas tentang keberadaan musik kolintang dulu, kini dan nanti. Konteks musik kolintang dulu berangkat dari sejarah lahirnya musik itu, walaupun masih terdapat banyak perdebatan tentang sejarah lahirnya. Konteks kini, adalah gambaran musik kolintang yang ada sekarang, sejauh dipraktekkan oleh publik, yang juga banyak dipraktekkan oleh para generasi muda.

 

Sedangkan konteks nanti atau masa depan, adalah konteks yang akan penulis berikan sebagai wacana tentang pengembangan musik kolintang itu agar bisa laku dan disenangi di pasaran. Ukuran disenangi di pasaran adalah sebuah fakta bahwa memang sebuah barang atau komoditas (musik kolintang) memang perlu untuk menarik minat audiens. Dengan gambaran di atas, maka tujuan penulisan buku ini adalah untuk memberi informasi tentang situasi musik kolintang, dulu, kini dan nanti.***

Ads