Tips Mengajak Generasi Z Membaca Novel -->
close
Pojok Seni
12 July 2023, 7/12/2023 02:52:00 AM WIB
Terbaru 2023-07-18T03:38:13Z
Artikel

Tips Mengajak Generasi Z Membaca Novel

Advertisement
membaca kumpulan novel


Pojok Seni - Zaman terus berkembang, dunia menjadi terus berubah dalam waktu yang sangat cepat. Karena itu, dunia perlahan berubah menjadi serba cepat dan serba instan. Sedangkan budaya membaca buku (cetak), baik buku kumpulan novel, maupun buku non fiksi, sekarang juga berubah menjadi budaya membaca buku dalam bentuk soft file. Sayangnya, karena menurut data PISA, budaya membaca di Indonesia masih cukup kurang, maka perubahan ke bentuk soft-file juga masih perlu banyak dibenahi.


Najwa Shihab, sebagai duta baca Indonesia, menyarankan untuk generasi Z agar membaca terlebih dulu buku-buku yang mereka sukai. Hal itu ditujukan agar lebih mudah untuk membiasakan diri membaca. Nantinya, dari buku yang disukai tersebut, seseorang akan mulai mengenali buku apa yang akan dibaca berikutnya.


Membaca novel di situs yang memuat kumpulan novel daring bisa menjadi pilihan yang tepat untuk dibaca pertama. Novel, sebagai sebuah karya prosa yang cukup panjang dengan rangkaian cerita yang nyata, bisa menjadi pilihan pertama untuk membuat generasi Z menyukai membaca. Dalam sebuah novel, watak dan sifat dari setiap tokoh disusun sedemikian rupa agar menjadikan pembacanya bisa mengikuti kisahnya dengan rasa penasaran. Membaca 10 halaman pertama saja, akan membuat seorang pembaca akan menyelesaikannya hingga akhir untuk mengetahui bagaimana cerita tersebut akan berakhir.


Tapi, bagaimana caranya untuk membuat seorang pembaca bisa membaca 10 halaman pertama tersebut?


Membaca Novel Sesuai Passion


Novel terdiri dari berbagai kategori atau genre. Situs yang memuat kumpulan novel akan memuat banyak genre dari kisah romansa, fantasi, misteri, sains fiksi, horor, action, comedy, religi, drama, keluarga, hingga thriler. Seorang pembaca pertama bisa memilih genre yang akan dibacanya sesuai dengan ketertarikannya. Seorang yang menyukai hal-hal yang memacu adrenalin tentunya akan memilih membaca kisah thriler. Sedangkan seseorang yang menyukai ilmu pengetahuan akan lebih menyukai sains fiksi.


Membaca Novel Sesuai Imaji


Ada kisah-kisah imaji yang disukai, dengan karakter tertentu juga setting tempat dan waktu tertentu. Bila seseorang yang tidak menyukai sejarah dipaksa untuk membaca novel dengan setting era kerajaan di Nusantara, tentunya kisah tersebut tidak begitu menarik bagi dia. Atau, seseorang yang tidak percaya dengan hantu dipaksa membaca kisah horor, tentunya akan berhenti membaca di halaman pertama.


Membaca Novel Sesuai Kreteria


Apa yang dimaksud dengan membaca sesuai kreteria? Tentunya yang dimaksud adalah umur, gender, lingkungan, dan lain-lain. Kisah seorang pekerja kantoran akan lebih relevan dengan seorang pekerja. Kisah cinta di SMA, akan lebih cocok dengan seorang remaja yang masih sekolah. Kisah yang memuat unsur dewasa, tentunya tidak cocok dibaca oleh anak-anak. Membaca kumpulan novel yang tidak sesuai dengan kreteria akan membuat seorang pembaca awal akan berhenti membaca.


Membaca Mulai dari Sinopsis


Untuk memulai ketertarikan pada sebuah karya, tentu bisa dimulai dengan membaca sinopsis. Setiap karya akan menghadirkan sinopsis pendek, baik yang memberikan gambaran, kilasan, maupun pengantar ke sebuah cerita. Penulis akan menggunakan sinopsis ini sebagai daya tarik bagi seorang pembaca, ke karya yang dimaksud. Karena itu, sinopsis bisa menjadi penarik utama bagi seorang pembaca baru untuk mulai membaca sebuah novel.


Bila menemukan bacaan yang tepat, maka selanjutnya budaya membaca akan mulai bisa dibiasakan. Selanjutnya, tinggal memilih jenis bacaan yang lain, dan mulai membiasakan membaca lebih banyak informasi dan ilmu pengetahuan yang bisa mencerdaskan serta menjadikan seorang pembaca bisa bertambah wawasannya.


Nah, salah satu situs yang menawarkan kumpulan novel dari berbagai genre dan cerita yang menarik adalah GoodDreamer yang bisa diakses di alamat https://gooddreamer.id/. Situs ini menawarkan ratusan bahkan mungkin ribuan novel dari banyak penulis yang bisa menjadi pilihan pertama bagi seorang pembaca novel. Dengan mengajak remaja memilih sendiri novel yang akan dibaca, maka besar kemungkinan pembaca tersebut akan mendapatkan bacaan yang tepat bagi dirinya.

Ads