Festival Teater Banten: Pererat Ekosistem dan Rangkul Stake Holder -->
close
Pojok Seni
08 July 2023, 7/08/2023 09:59:00 AM WIB
Terbaru 2023-07-08T02:59:57Z
eventMedia Patnerteater

Festival Teater Banten: Pererat Ekosistem dan Rangkul Stake Holder

Advertisement
Festival Teater Banten

PojokSeni - Festival Teater Banten yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten melalui Bidang Kebudayaan tahun anggaran 2023, merupakan sebuah upaya memperkuat ekosistem teater yang ada di Provinsi Banten.  


“Ekosistem teater ini sangat penting dalam mendorong dan mempertahankan keberlanjutan seni teater. Karena melibatkan berbagai elemen dan pemangku kepentingan yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi seperti aktor, sutradara, penulis, desainer, produser, penonton, lembaga teater, dan masyarakat secara keseluruhan,” tutur Dede Abdul Majid, Ketua Penyelenggara Festival Teater Banten, Rabu (5/7/2023). 


Dengan mengangkat tema “Isu Kita Hari Ini,” Festival Teater Banten diselenggarakan selama tiga hari, Rabu-Sabtu, 20-22 Juli 2023 di Amphiteater Guriang Indonesia beralamat di Kampung Alun-alun RT. 06 RW. 02 Desa Warunggunung, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.


“Tema yang kami maksudkan adalah, ketika kesenian dekat dengan isu-isu sosial, ia memiliki potensi besar untuk merangsang pemikiran kritis, meningkatkan kesadaran, memobilisasi tindakan, dan membangun masyarakat yang lebih inklusif dan adil,” ujar pendiri Teater Guriang. 

 

Festival Teater Banten


Selama tiga hari pada 20-22 Juli 2023 yang akan datang, para pecinta seni teater akan disuguhkan sepuluh pertunjukan dari komunitas teater berasal dari Banten, kesepuluh penampil tersebut adalah: (1) Halaman Budaya Banten, (2) Solid Art Indonesia, (3) Teater Terajana, (4) Gesbica, (5) Komunitas Kembali, (6) Studio Tata Artistik, (7) Teater Gates, (8) Teater Nol Banten, (9) Teater Juang Kreasi UNMA, dan (10) Teater Guriang. 


“Kesepuluh komunitas teater tersebut sebelumnya telah dilakukan kurasi kekaryaan pada Januari 2023 lalu. Kurasi kekaryaan itu dikemas dalam workshop tubuh teater di Pekarangan Djati Guriang Indonesia. Hasil dari kurasi yang dilakukan memilih sepuluh kelompok mewakili kelompok Independen, Kelompok Kampus, dan Sekolah,” terang Dede Abdul Majid. 


Dikatakan bahwa teater sebagai wadah berekspresi dan mengembangkan kreativitas, harus dapat menciptakan ruang di mana seniman dapat menjelajahi ide-ide baru, menceritakan cerita, dan menyampaikan pesan melalui seni peran.


“Melalui interaksi antar berbagai elemen, seni teater dapat berkembang dan bertahan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk mendukung dan mempromosikan ekosistem teater sebagai bagian penting dari kehidupan budaya dan sosial,” pungkas Majid. 


Selain Pemprov Banten sebagai penyandang dana, Festival Teater Banten ini juga didukung oleh Pemkab Lebak, Kemendikbud, Perkumpulan Nasional teater Indonesia, Fekraf Banten, Museum Multatuli, BPK VII, dan Pojok Seni. Juga dukungan publikasi dari Info Rangkasbitung, BantenNews.co.id, dan Berita Aing.*** 

Ads