Advertisement
Sandiaga Uno mengaku terpinspirasi dari lagu-lagu Sarah Fajira |
Jakarta, Pojok Seni – Soundtrack menjadi salah satu daya tarik yang tepat untuk memikat penonton. Iringan soundtrack mampu untuk melengkapi makna dari suatu film dan hal ini tentunya akan menjadikan film lebih berkesan. Soundtrack film merupakan salah satu aspek terpenting untuk menghidupkan sebuah film.
Tidak terkecuali dengan Peregrine Studios dan Adhya Pictures yang akan segera merilis film baru dengan genre horror pada pertengahan tahun ini, mendapuk penyanyi muda berbakat Sara Fajira untuk menciptakan dan menyanyikan Original Soundtrack Film Mantra Surugana dengan judul yang sama.
“MANTRA SURUGANA” Film yang menceritakan bangkitnya sosok iblis lewat mantra dan kutukan yang menghantui TANTRI (Sitha Marino). Sebagai seorang mahasiswa baru, TANTRI tiba di sebuah asrama, tapi tidak disangka, di asrama tersebut, Tantri menemukan hubungan mengerikan dengan mantra dan kutukan dari masa lalunya hingga membangkitkan Iblis Surugana yang meminta korban nyawa.
"Saya merasa senang dan bangga dapat bekerjasama dalam pembuatan soundtrack Mantra Surugana. Saya sangat tertantang dalam menggarap lagu ini, karena film nya sendiri menawarkan kengerian yang berkisah bangkitnya sosok iblis lewat mantra dan kutukan. Mantra Surugana merupakan soundtrack yang mengambil kisah berdasarkan film horornya sendiri, dengan genre campuran antara Electronic Dance Music (EDM) dan musik etnik Jawa Barat," kata Sara Fajira.
Sentuhan Karinding, Tarawangsa (rebab) dan Kendang Sunda yang menjadikan Original Soundtrack Mantra Surugana menjadi lebih unik dan semoga dapat diterima oleh seluruh pencinta musik Indonesia.
Dalam pembuatan video musik, Peregrine Studios dan Adhya Pictures memberikan kepercayaan kepada Eman Pradipta sebagai Sutradara. Duo sutradara Eman Pradipta dan Dyan Sunu Prastowo berhasil membawa kengerian film kedalam video musik ini. “Ini merupakan kolaborasi yang cukup apik antara Peregrine Studio dan Adhya Pictures dengan Sara Fajira dalam proses penulisan lirik lagu serta menyamakan misi film kedalam OST tersebut. Sara Fajira sangat sukses membawakan lagu dan membangun kengerian.
Walaupun OST dari film horror tapi Original Soundtrack sangat enak di dengar dan mudah di ingat. Kami berharap lewat Soundtrack ini dapat membangun aura kengerian berbeda yang memang kami tawarkan di film Mantra Surugana. Seperti filmnya yg sarat akan aksara sunda kuno, Soundtrack dengan judul yg sama Mantra Surugana ini juga memperdengarkan kombinasi musik modern dengan sentuhan etnis sunda, sebuah kombinasi yang indah,” ujar Erna, Produser dari Film dan Video Musik Mantra Surugana.
Senada dengan Ervina Isleyen, Dyan Sunu Prastowo, Sutradara, “Ketika melihat proses pembuatan Soundtrack ini, memang kami ikut terlibat terutama dalam pemilihan lirik nya, dan setelah mendengar hasil akhir dengan gabungan antara musik electronic dance dan musik etnis Sunda, jujur saya terpukau dan ini sudah pasti akan membawa penonton film pada sebuah cerita horor yang berbeda, yang memang kami kemas secara detail agar dapat memberikan sebuah tontonan horor yang berkualitas”, tutup Sunu.
Original Soundtrack dan Video Musik Mantra Surugana akan release perdana pada hari ini di Youtube Channel Sara Fajira pada pukul 16.00 WIB dan dapat diakses di DSP platform mulai 17 Mei 2023.
Menginspirasi Sandiaga Uno
Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno merasa terinspirasi dibuatnya. Lewat unggahan di akun social medianya, Sandiaga Uno mengungkapkan kebanggaannya akan karya Sara Fajira yang sarat akan adanya unsur budaya Indonesia di dalamnya. Bahkan, saking terinspirasinya, Sara Fajira mendapatkan tawaran untuk dapat bekerjasama dalam penggarapan albumnya bersama Kemenparekraf. “Saya sangat kagum dan semoga ini memotivasi para pelaku kreatif lainnya untuk terus berinovasi dan berkolaborasi,” demikian tulis Sandiaga Uno di akun social medianya.
Tidak sampai disitu saja, selain bekerjasama dengan Kemenparekraf, rangkaian promosi single dan upcoming album dari Sara Fajira ini juga akan berlanjut dengan Tour Mantra yang nantinya akan dilakukan ke 7 kota di Indonesia.
“Lagu ini ceritanya tentang mantra Jawa Barat atau sunda kuno yang telah meneror dan membuat banyak hal buruk datang ke kehidupan seseorang,” ungkap Sara.
“Contohnya seperti mimpi buruk, kutukan, tragedi dan bahkan terjerumus ke dalam kesengsaraan jiwa yang disebabkan oleh mantra ini,” lanjutnya. Bukan hal yang baru bagi Sara Fajira untuk menghadirkan nuansa kultur dan budaya pada lagunya, karena memang konsep seperti itulah yang selalu diangkat oleh musisi satu ini.