Darmakelana oleh La Ngetnik, Ekspresi Pengembara dalam Dentum Kolaboratif -->
close
Pojok Seni
04 April 2023, 4/04/2023 08:00:00 AM WIB
Terbaru 2023-04-04T01:00:00Z
Musik

Darmakelana oleh La Ngetnik, Ekspresi Pengembara dalam Dentum Kolaboratif

Advertisement
Single Darmakelana oleh La Ngetnik
Single Darmakelana oleh La Ngetnik (foto: La Ngetnik)

Pojok Seni - La Ngetnik merilis single kedua bertajuk Darmakelana. Darmakelana bercerita tentang sebuah perjalanan dan pencarian-pencarian dalam perjalanan itu. Suatu premis yang menarik, mengingat tidak seluruh pejalan yang memandang proses perjalanan itu sendiri sebagai sebuah dialektika, sebagai sebuah perayaan, sekaligus ekspresi budaya dan peradaban. Rata-rata pejalan akan memikirkan tujuan akhir dari perjalanan, sehingga melupakan perjalanan itu sendiri.


Lagu berdurasi 3 menit 43 detik ini dipadukan dalam musik Arab, Madura, dan etnik Indonesia lainnya. Begitu pula lirik lagu ditulis dalam tiga bahasa, Arab, Madura, dan Indonesia. Elaborasi yang apik antara perkusi lokal dalam perkusi kontemporer, balutan musik rock yang menggema lewat distorsi gitar yang deep, hantaman tom dan floor tom berpadu apik dengan bass yang menendang di sela-sela paduan vokal yang lantang. Keyboard memberi nuansa Arab, bahkan ke Melayu, berganti-ganti dengan banjo yang menyeruak di antara olahan musik yang padat dan padan.


Untuk kelompok musik yang telah mencoba paduan musik etnik, rock, sekaligus pop menjadi musik yang mengandung ritual mistis, sekaligus enak didengar. Tentunya, sebagai single kedua, mau tidak mau Pojok Seni akhirnya mencoba mendengarkan single pertama bertajuk Figurasi. 


Darmakelana yang membawa kendang yang kemudian dipadu dengan drum, serta intonasi vokal yang dinyanyikan dengan "cengkok" lokal Indonesia, bersahutan dengan melodi rock n roll menjadikan Darmakelana terasa lebih padat dan menarik, serta jauh lebih terasa berkembang dari single pertama. Sejak intro, lagu Darmakelana memang sudah terasa aroma psychedelic dan progresif rock-nya.


Apalagi bagian lirik "mari suarakan suara ini di keramaian" dan seterusnya, ketika para personel bertepuk tangan dan hanya diiringi bass drum dan hihat, terasa begitu mistis dan memukau. Tentu, aliran musik semacam ini yang perlu mendapatkan perhatian lebih di Indonesia. Mengusung lokalitas di satu sisi, namun tetap dikemas dalam perspektif post-modern. Perlu kecerdasan dan intuisi yang baik untuk melakukan ini dengan sempurna.


Untuk lebih jelas, silahkan dengarkan video musik Darmakelana dari La Ngetnik berikut ini:



Dari preposisi karya yang diberikan pada Pojok Seni, La Ngetnik menyatakan hal berikut ini:


Di single kedua ini La Ngetnik mencoba meramu hal baru, selain keunikan pada syair yang diolah dengan konsep tiga bahasa juga terdapat pada pola-pola beat dan patrennya, sekilas dentum rhythm di awal tampak memainkan mono kick pada bass drum serta selingan bunyi gitar berpadu dengan warna synthesizer yang bersahutan dengan instrumen Darim lalu pada tahap kedua ada irama rock n roll yang bersambut dengan suara perkusi tabla, berlanjut ada selipan warna musik tradisi yaitu nyanyian ritus Samman dan Dhammong, selaju kemudian ada nuansa groovy serta sisipan clap dengan ekspresi syair yang riang. Di penghujung lagu La Ngetnik menutupnya dengan lengkingan bunyi Mizmar yang bersahutan pula dengan gitar. Dari semua ornamen bunyi yang tersaji La Ngetnik berharap Darmakelana tidak hanya selesai sebagai karya musik tetapi juga tumbuh sebagai gong pengingat dan pengendali bagi seluruh generasi tentang Kebaikan, semangat serta seni bersyukur.


Jelas, bahwa musik ini menjadi musik yang mesti didengarkan lebih banyak orang di Indonesia. Tidak berlebihan bila menyebut wajah Indonesia dalam perspektif post-modern tertuang di lagu ini.


Profil Singkat La Ngetnik




La Ngetnik adalah sebuah kelompok musik asal Sumenep Madura yang mengekplorasi tetabuhan eksperimental bersumber dari nilai-nilai folklore dan tradisi, baik itu pola-pola nada dan iramanya maupun lirik lagunya, mengemasnya menjadi kontemporer. Kelompok ini memadukan bunyi-bunyian dan syair-syair eksperimental yaitu bebunyian yang bahkan bisa diambil dari sumber bunyi yang bukan dari alat musik konfensional, atau alat musik yang dibuat sendiri.


La Ngetnik terbentuk atas inisiasi Rifan Khoridi yang ingin menguji-coba perspektif ruang tetabuhan lebih luas, diperkuat oleh Faris Nofail pada instrumen petik, Oding pada Bass dan MK Umam pada drum juga Johariyadi pada Perkusi, sedang rifan sendiri memainkan multi-instrumen. La Ngetnik diambil dari Bahasa madura yang berarti “telah ada unsur etniknya” artinya meskipun band ini tidak secara keseluruhan memakai alat musik tradisi (etnik) tapi dalam komposi musiknya pasti ada sempilan-sempilan dentum juga teks-teks dari unsur tradisi.


La Ngetnik dipengaruhi gaya bermusik seperti Al-Qasar, Pink folyd, Goat, Hassak, balkan Taksim dan beberapa Musisi avant-folk seperti Monsieur Doumani. Walau demikian, la ngetnik dalam mengeksekusi lagu-lagunya terus melakukan ruang riset sendiri. Sebagai kelompok musik dengan latar belakang agak berbeda dari kebanyakan, maka ruang etalase yang bisa la ngetnik gapai adalah dengan upaya terus mendistribusi musiknya baik digital maupun kabar media dengan cara independen, sebab La ngetnik percaya bahwa karya akan terbang dengan Nasibnya kemudian hinggap hanya pada pemiliknya.

Ads