Persepsi Estetis The Great Rahwana Teater Keliling di Mata Sahabat -->
close
Pojok Seni
14 March 2023, 3/14/2023 08:00:00 AM WIB
Terbaru 2023-03-14T01:00:00Z
NarasiResensi

Persepsi Estetis The Great Rahwana Teater Keliling di Mata Sahabat

Advertisement
The Great Rahwana oleh Teater Keliling

Catatan Rulakso*


Drama musikal The Great Rahwana karya Dolfry Inda Suri&Aldiansyah Azura,  sutradara Rudolf Puspa.


KISAH Rahwana diangkat dari epos Ramayanan yang sangat dikenal dalam budaya Indonesia. Mengandung pesan moral tentang kesatriaan, cinta dan kesetiaan. Teater Keliling  memilihnya sebagai pentas dalam memperingati 49 tahun berdirinya kelompok teater ini di TIM Jakarta tanggal 4 Maret 2003. Merupakan pilihan yang tepat sebagai teater yang berkeliling bertujuan memperkenalkan seni  dan budayanya  sendiri, baik di nusantara maupun mancanegara. Naskah ini ditulis dalam bentuk populer  oleh Dolfri Indasuri bersama Aldiansyah Azura. Digarap  sebagai teater kontemporer  secara kolosal dengan setting budaya Indonesia dengan kolaborasi antara teater, musik dan tari yang melibatkan 250 personil yang terdiri dari 150 pemain dan  penari, ditambah team artistik dan staf produksi yang berjumlah 100 orang. Perpaduan antar semuanya berjalan secara serempak saling mendukung, terutama musik live dan koreografinya yang hidup dan bagus. Dialog antar tokoh-tokoh  peran dilakukan dengan puisi dan lagu seperti pertunjukan opera. Sehingga pertunjukan ini lebih tepat disebut sebagai opera Rahwana.


Dalam pementasan yang diselenggarakan di Teater Besar Taman Ismail Marzuki, seisi gedung teater penuh dengan penonton yang semuanya adalah kelompok milenial muda dan pelajar. Dalam pementasan dua kali sehari yaitu jam 14.00 dan jam 20.00 jumlah penonton Teater Keliling seluruhnya  mencapai 3.000 orang. Suatu jumlah penonton terbesar dalam sejarah pementasan teater di Jakarta. Dalam management pertunjukan, sebuah kelompok teater memang juga mempunyai sasaran publiknya sendiri dan dibina terus menerus. Dalam awal pertunjukan kemarin, Teater Keliling juga menyapa penontonnya dengan salam-salam semangat anak muda sebagai keakraban relasi antara panggung dan penggemarnya. 


The Great Rahwana oleh Teater Keliling


Selesai Pertunjukan, saya menemui Rudolf dan Dery di lobby teater. Saya tidak bisa berkata apa-apa  selain hanya berkata: ‘Saya kagum’. Kagum karena Teater Keliling sejak berdiri sejak tahun 1974 merupakan satu-satunya  teater modern pertama yang hidup terlama di Indonesia yaitu 49 tahun. Tercatat lebih dari 1.700 kali pentas di lima benua dengan membawa misi memperkenalkan seni  budaya bangsa Indonesia. Dan hampir tiap lima tahun memberi tekanan khusus pada misi kelilingnya seperti tentang penyadaran wawasan lingkungan hidup sehingga mendapat penghargaan lingkungan dari Menteri lingkungan hidup tahun 1984 dan 1992. Dalam catatannya dikatakan “mereka dengan caranya sendiri memasyarakatkan hidup berlingkungan”. Tahun 2016 Rudolf Puspa memperoleh penobatan gelar ‘Abdi Abadi’ yang pertama dari Federasi Teater Indonesia yang diberikan oleh ketuanya Radhar Panca Dahana alm. Juga telah mendapat penghargaan dari MURI  tahun 2010 sebagai  teater Indonesia yang paling produktif dan paling banyak mengadakan pertunjukkan. 


Rudolf yang berusia 75 tahun, sampai sekarang masih berkarya dan tetap pada semangat dan cita-citanya. Bagi saya Rudolf adalah seniman besar.  Mantan Menteri Kebudayaan Wardiman Joyonegoro hadir untuk menyatakan respek, dukungan dan pengakuannya. Begitu juga teman lama sejak tahun 1967, aktor teater dan film Slamet Rahardjo, datang memberinya selamat dan dukungannya  sebagai sesama orang teater yang tetap konsisten dalam hidupnya, yaitu hanya mengabdi untuk seni budaya di Indonesia dan menjadi seniman. 


Selamat mengabdi bangsa kepada seluruh anggota Teater Keliling Indonesia.


Jakarta, 9  Maret 2023.

Rulakso, bersama istri, Selamet Raharjo, dan Rudolf Puspa
Rulakso, bersama istri, Selamet Raharjo, dan Rudolf Puspa


*Rulakso adalah wartawan harian KAMI Jakarta (1966-1972), dan Staf Dewan kesenian Jakarta (1972-2003). Beliau merupakan sahabat dan teman sekolah Rudolf Puspa sejak SD hingga SMA di Solo.


**Baca juga Catatan Rulakso lainnya: Sejengkal Awal Perjalanan Rudolf Puspa: Teater Vincit Omnia

Ads