Penampilan Seni Pertunjukan Eksploratif Asal Kudus -->
close
Pojok Seni
19 March 2023, 3/19/2023 03:35:00 PM WIB
Terbaru 2023-03-19T08:35:32Z
Ulasan

Penampilan Seni Pertunjukan Eksploratif Asal Kudus

Advertisement
Komunitas Seni Samar Kudus


Oleh: Fikri Husni Hidayat


Pojokseni.com - Komunitas Seni Samar asal Kudus, menampilkan sebuah seni pertunjukan di pendapa TBJT Surakarta pada Sabtu (19/3/2023). Seni Pertunjukan unik tersebut memvisualisikan keterampilan gerak tubuh para aktor yang luwes. Kostum yang mereka gunakan berbahan dari komposisi alami. Tiap-tiap pemain menutupi muka mereka dengan bentuk wajah binatang; kera, macan, banteng, dan merak.


Sepanjang pertunjukan, para pemain bermain secara bergantian keluar masuk panggung pendopo dengan fluktuasi jumlah pemain. Terlihat karakter utama di dalam pertunjukan menggunakan topeng Barong. Dinamika gerak pemain panggung dibarengi alunan musik dengan alat yang didominasi oleh perkusi rebana. Selain itu, gong, gamelan, suling juga alat yang mereka mainkan.Adapun bahana burung yang timbul dari tiupan suling memperkuat  gradiasi  pertunjukan terasa natural.

Dilatar belakangi hilangnya seni tradisional khas Kudus, Pakdhe Gunadi selaku ketua Komunitas Seni Samar sekaligus pencipta konsep seni pertunjukan tersebut menyebut  bahwa seni pertunjukan yang ia tampilkan merupakan pertunjukan eksploratif dan masih baru.


Seni pertunjukan tersebut tercipta sekitar empat tahun yang lalu, terhitung dari tahun 2018 dan sudah ditampilkan di banyak beberapa daerah.

Banyak yang menganggap bahwa pertunjukan tersebut merupakan tari, akan tetapi menurut Pakdhe Gunadi, pertunjukan tersebut merupakan teater yang mengandalkan gerak tubuk para pemainnya. 


Pertunjukan ini sendiri merupakan representasi dari keresahan Komunitas Seni Samar terhadap masalah tanah di Gunung Muria akibat keserakahan manusia. Oleh karenanya,komposisi properti yang alami menyimbolkan hal tersebut. Bahkan, perabotan sehari-hari seperti  pengki anyaman bambu digunakan sebagai properti dalam penampilan seni pertunjukan tersebut.


Simbol dari topeng yang berbentuk hewan merepresentasikan macam-macam makna karakter manusia seperti; merak yang manggambarkan manusia yang selalu hendak dilihat indah, kerbau menggambarkan manusia yang haus kekuasaan, dan lain sebagainya serta kuatnya karakter pemain yang mengenakan topeng Barong memperkuat unsur wahana kesenian khas Jawa.


Setelah seni pertunjukantersebut selesai, Pakdhe Gunadi berharap agar pertunjukan yang ia tampilkan mampu menjadi kesenian khas Kudus. Apalagi, Kota Kudus sendiri telah kehilangan identitas original seni tradisionalnya.


“Saya harap, kesenian ini dapat diterima menjadi kesenian khas kota Kudus,” ujar Pakde Gunadi.


*Penulis adalah Mahasiswa Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung jurusan Antropologi 


Baca artikel terkait SALAHATEDU#10 :

Ads