Hal yang Mesti Diketahui Sebelum Investasi Properti -->
close
Pojok Seni
29 March 2023, 3/29/2023 01:03:00 AM WIB
Terbaru 2023-03-28T18:03:38Z
Artikel Sponsor

Hal yang Mesti Diketahui Sebelum Investasi Properti

Advertisement
Hal yang mesti diketahui sebelum investasi properti
Hal yang mesti diketahui sebelum investasi properti (sumber foto: Pinterest)

Banyak yang menilai bahwa investasi properti merupakan investasi yang tidak akan merugi. Anggapan tersebut didasarkan pada kemungkinan pertambahan penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya, sehingga kebutuhan terhadap tanah dan rumah akan terus meningkat tajam.


Karena anggapan itu juga, bisnis properti masih menjadi kejaran banyak investor maupun calon investor. Banyak kunjungan ke portal properti gratis untuk mencari tahu perkembangan harga saat ini dan berapa persen kenaikannya. 


Sebagai contoh, harga properti di dekat jalur utama kota besar mengalami peningkatan yang cukup signifikan selama 5 tahun terakhir. Hal ini menjadikan banyak investor, terutama yang berusia muda, ingin mencoba menjajal bisnis yang satu ini.


Namun, perlu dicatat bahwa investasi pada produk properti tidak semulus dan semudah pada instrumen investasi yang lainnya. Investor bisa mendapatkan keuntungan, apabila tahu timing yang tepat untuk membeli dan menjual kembali produk investasi properti yang mereka inginkan.


Perlu dicatat bahwa dalam bisnis properti, ada semacam siklus yang terdiri dari 4 fase. Fase pertama adalah booming atau saatnya harga naik, fase berikutnya adalah resesi atau saat harganya turun. Kemudian, ada fase kontraksi yakni penciutan dari harga pasar. Dan terakhir ada fase revival, di mana harga akan kembali normal. Setiap fase bisa saja berlangsung hingga 3 tahun, tergantung berbagai situasi, seperti politik dan sosial yang akan memengaruhi harga properti.


Fase dalam investasi properti


Fase dalam investasi properti
Fase dalam investasi properti (sumber foto: Pinterest)


Fase booming ditandai dengan harga yang turun, suku bunga rendah, inflasi, dan likuiditas yang cukup longgar. Dalam fase ini, penjualan investasi akan meningkat tajam sehingga memberikan keuntungan bagi para penjual. Ini adalah saat paling tepat bagi para investor untuk melepas properti ke pasar. Namun, seperti hukum ekonomi pada umumnya, harga yang rendah akan sangat terkait dengan peningkatan permintaan atau demand.


Hal itu bisa mengakibatkan jumlah produk yang ditawarkan kalah jumlah dengan permintaan di pasar. Anda bisa melihat keadaan ini ketika penjualan tipe indent sudah cukup banyak muncul di masyarakat.


Fase Kontraksi adalah akibat dari naiknya permintaan, yang kemudian membuat produk menjadi semakin banyak. Jumlah perumahan semakin banyak bermunculan, dan masing-masing akan bertarung harga. Hal ini akan menjadikan harga menjadi sangat rendah, inflasi meningkat, begitu juga tingkat suku bunga. Maka di saat ini, investasi apapun bentuknya, terutama properti akan memiliki kinerja negatif. Penyebabnya, investasi ini adalah investasi jangka panjang, dan kondisi tersebut menjadikan para investor akan memilih instrumen investasi jangka pendek, seperti deposito misalnya.


Fase Resesi, merupakan fase ketika suku bunga diturunkan secara tajam. Hal ini ditujukan untuk keluar dari fase kontraksi sebelumnya. Tentunya, sejumlah perusahaan akan melemah, dalam hal laba perusahaan. Namun, justru saat ini dinilai saat yang paling tepat untuk melakukan investasi properti. Ada banyak investor yang memilih masa ini untuk berinvestasi di bidang properti.


Fase Recovery, ditandai dengan menggeliatnya pasar modal, perusahaan-perusahaan, dan juga bursa saham. Melihat banyaknya usaha yang berjalan, laba perbankan akan mulai meningkat. Sejumlah sektor juga akan meningkat produksinya, dan suku bunga bergerak turun. Di saat ini, adalah waktu yang tepat untuk mulai memperbaiki, mengembangkan, dan membangun properti yang sudah direncanakan. 


Kesalahan yang sering dilakukan investor pemula


Hal yang harus dihindari oleh investor properti
Hal yang harus dihindari oleh investor properti

Bagi Anda yang ingin mencoba menjadi investor di bidang properti, tentunya ada banyak hal yang perlu dipelajari agar tidak mendapatkan kerugian yang besar ketika berada di situasi yang sulit. Memelajari fase-fase investasi seperti yang dipaparkan di atas, menjadi salah satu cara agar Anda mampu mendapatkan keuntungan dalam bisnis properti.


Meski demikian, ada beberapa hal yang masih sering dilakukan oleh investor pemula, sehingga membuat merugi besar. Berikut beberapa di antaranya.


Ditipu Pengembang Properti Bodong


Biasanya, pengembang properti bodong akan memberikan harga yang sangat murah dan tampak tak masuk akal. Setelah klien melakukan pembelian properti, maka pengembang ini akan kabur. Para pengembang properti bodong ini memanfaatkan sistem indent untuk menipu calon investor.


Agar bisa menyelamatkan diri dari penipuan seperti ini, akan sangat penting bagi Anda melakukan pengecekan terhadap reputasi pengembang tersebut. Akan lebih baik lagi, bila investor pemula menghindari sistem indent. Jadi, pastikan properti sudah ada fisiknya, baru melakukan transaksi.


Selain itu, bisa juga Anda tetap mendapatkan properti yang diinginkan. Namun, properti tersebut tidak punya legalitas yang baik. Jadi, pastikan juga kalau semua dokumen yang dibutuhkan, seperti akta jual beli, perjanjian pengikat jual beli, bukti pajak bumi dan bangunan, serta dokumen yang diperlukan lainnya semua sudah dipastikan sah. Pastikan juga, properti yang dibeli tidak berada dalam status sangketa, atau telah disita, dan masalah hukum lainnya.


Properti tidak menjual


Kondisi berikutnya, Anda telah berhubungan dengan pengembang yang terpercaya, juga telah mengantongi properti yang dimaksud tanpa masalah. Namun, ketika hendak disewakan atau dijual, ternyata sangat sulit mendapatkan pembeli. Penyebabnya, kondisi bangunan yang mungkin sudah tidak layak, atau jaraknya yang sangat jauh di tempat terpencil menjadikan lokasi tersebut malah sulit untuk dijual atau disewakan.


Memiliki properti tersebut justru akan merugikan Anda. Sebab, sambil menunggu properti bisa tersewa atau terjual, maka Anda akan terus mengeluarkan uang untuk perawatan. Biaya pemeliharan dan perawatan properti jumlahnya tidak kecil, bila akhirnya justru membuat Anda hanya terus mengeluarkan biaya tanpa ada pendapatan.


Hal itu yang terkadang membuat pemilik properti enggan melakukan perawatan dan pemeliharaan. Hasilnya, properti tersebut justru tambah sulit untuk disewakan, atau dijual kembali. 


Itu tadi sedikit informasi tentang hal-hal yang perlu diketahui sebelum melakukan investasi properti. Apabila Anda adalah "pemain baru" dalam bisnis ini, tentunya hal-hal di atas akan sangat berguna untuk menghindari kerugian besar.

Ads