Pojok Seni - Bagaimana cara membuat gitar harga murah menjadi memiliki kualitas suara seperti gitar mahal? Sebagai perbandingan, coba kita lihat perbedaan antara gitar Epiphone Les Paul Tribute Plus 60s dengan Rockwell Babyblues.
|
Rockwell Babyblues dan Ephiphone Les Paul |
Sekilas secara bentuk keduanya tak tampak begitu berbeda, bukan? Yah, warnanya sedikit berbeda. Tapi, ada banyak juga produk dari Rockwell Babyblues yang warnanya sama dengan Ephiphone Les Paul 60'S. Tapi ketika melihat harganya, akan sangat terlihat jauh perbedaannya.
Ephiphone Les Paul 60's dibanderol seharga Rp12.000.000. Angka tersebut adalah salah satu harga "termurah" untuk produk gitar listrik satu ini. Tentunya, harga tersebut cukup terjangkau apabila Anda membandingkannya dengan Gibson Les Paul. Sedikit cerita tentang Epiphone, perusahaan ini berdiri di Yunani tahun 1873 sebelum akhirnya berpindah ke New York tahun 1903. Era tahun 1950-an, perusahaan ini kalah dalam pertarungan melawan raksasa "gitar" lainnya, Gibson. Tahun 1957, Gibson membeli perusahaan Ephiphone, dan proses akuisisi ini diabadikan dalam film berjudul Duel Banjo (1972), ketika Ronny Cox memainkan gitar merek Epiphone. Setelah pengakuisisian ini, Ephiphone juga merilis gitar seri Les Paul yang sebelumnya sudah menjadi ikon bagi Gibson.
Sedangkan
Rockwell BabyBlues yang "meniru" bentuk dari Les Paul adalah produk dari perusahaan
Rockwell & Russel. Perusahaan pembuat gitar asal Indonesia yang menyasar pasar menengah. Tentang perusahaan ini sudah dibahas PojokSeni dalam artikel berjudul
Rockwell RG 112 dan Rockwell Baby Blues, Gitar Lokal yang Pas untuk Menengah ke Bawah. Karena itu, harganya juga jauh lebih murah daripada
Epiphone Les Paul 60's.
Rockwell Babyblues dijual mulai dari Rp1.500.000 hingga Rp 1.800.000.
Sekarang, bagaimana bagi gitaris pemula yang tidak begitu punya banyak uang, sehingga hanya mampu membeli
Rockwell BabyBlues? Tentu masih tidak begitu masalah bila untuk gitaran di rumah saja. Ketika dibawa ke panggung besar, dan bertemu dengan gitaris lain yang menggunakan
Epiphone Les Paul, tentu suaranya akan jomplang, bukan?
Kedua gitar ini, ketika bertemu dengan ampli, speaker, dan peralatan audio yang sama, tentunya akan sangat berbeda suaranya. Penyebabnya ada di kualitas gitarnya. Sekarang, bagaimana cara agar gitar Rp1.800.000 ini mampu mengimbangi suara dari gitar Rp12.000.000? Salah satu yang dilakukan oleh banyak gitaris adalah dengan mengganti pickup-nya.
Salah seorang rekan gitaris yang kami kenal mengganti pickupnya menjadi Seymour Duncan Invader Humbucker yang harganya justru lebih mahal daripada gitarnya. Sedangkan rekan gitaris lainnya justru membeli pickup Gibson USA '57 Classic Plus™ Humbucker baik untuk neck maupun bridge-nya agar sama dengan Gibson Les Paul aslinya. Pergantian pickup tentunya belum lengkap bila tidak dipasangkan dengan potensio.
Rekan gitaris ini mengatakan, untuk pickup aktif, maka potensio yang digunakan adalah 25k a/b. Sedangkan untuk pickup pasif, yang digunakan adalah potensio 500k a/b. Potensio pun juga mesti dipasangkan dengan capasitor yang tepat.
Cuma, masalahnya di atas tadi sempat diulas tentang pickup aktif dan pasif. Masalah utamanya, bagaimana membedakan pickup aktif dan pasif? Apa perbedaannya, dan mana yang paling tepat untuk gitar yang kita miliki?
Pickup Pasif dan Pickup Aktif
Pickup pertama kali dibuat adalah pickup pasif. Pickup aktif adalah temuan revolusioner di bidang musik yang menghadirkan sebuah pickup gitar dengan power yang lebih besar. Meski demikian pickup pasif masih menjadi pilihan untuk musik-musik jazz, blues, hingga rock & roll hingga hari ini.
Perbedaan Utama Pickup Pasif dan Aktif
Secara umum, Anda bisa membedakan pickup pasif dan aktif dengan baterai. Pickup aktif membutuhkan baterai, sedangkan pickup pasif tidak membutuhkan. Baterai yang biasa digunakan untuk pickup aktif adalah baterai berbentuk kotak 9v.
Pickup aktif lebih Anda butuhkan bila menginginkan power dan gain yang lebih besar untuk distorsi. Gitaris metal tentu lebih membutuhkan pickup jenis ini.
Tapi, untuk urusan dinamika, pickup pasif ternyata masih jauh lebih "natural", karena akan sangat sesuai dengan picking Anda. Tapi, pickup aktif akan membuat suara gitar terdengar "rata" sehingga dinamika akan kalah lebar dengan pickup pasif. Namun pickup pasif lebih sensitif pada noise, feedback, dan sebagainya.
Secara visual, Anda bisa melihat perbedaan antara pickup pasif dan aktif lewat gambar di bawah ini.
Keduanya sama-sama dari Seymour Duncan, salah satu merek pickup terbaik dunia. Di sebelah kiri adalah pickup aktif yakni Seymour Duncan Blackout. Sedangkan yang di sebelah kanan adalah pickup pasif Seymour Duncan SH8 Invader. Terlihat jelas bahwa pickup di sebelah kiri juga menggunakan baterai (di dalam kotak hitam) dan menggunakan capasitor dan potensio khusus yang berbeda dengan pickup pasif.
Hati-hati membeli pickup, karena ada banyak pickup palsu yang terjual bebas. Harganya memang lebih murah, tapi kualitasnya sangat jauh dari produk asli. Beli Seymour Duncan Blackout yang asli di bawah ini.
Terpenting, pickup pasif digunakan oleh sebagian gitaris jazz, folk, blues, rock&roll, dan sebagainya. Karena kelebaran dinamika yang dibutuhkan. Sedangkan pickup aktif digunakan oleh gitaris rock, metal, dan sebagainya yang membutuhkan power dan gain lebih besar dan bunyi yang cenderung merata.