Advertisement
Ilustrasi bersikap bodo amat (Getty Images) |
Pojok Seni - Berawal dari pertanyaan seseorang di akun Quora yang bertanya "apa pelajaran yang bisa diambil dari buku Mark Manson berjudul Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat?", kebetulan sekali istri saya baru saja membeli buku yang cathy dengan sampul oranye tersebut di awal tahun 2021 lalu. Saya bahkan baru tahu bahwa buku tersebut adalah buku best seller dunia, dan pertanyaan itu membuat saya menghabiskan waktu 3 hari bersama buku tersebut.
Lalu, apa yang bisa diambil dari buku tersebut? Saya membuka jawaban saya dengan pernyataan, bahwa apa yang tertulis di buku tersebut, nyatanya terkait (dan terintegrasi) dengan apa-apa yang sebelumnya saya baca. Yah, benar, saran dari Mark Manson sebenarnya terkait dengan dua aliran filsafat, yakni absurdisme dan stoikisme.
Stoikisme terkait dengan nama Zeno of Citium di periode awal, dan Marcus Aurelius di periode Romawi. Inti ajarannya adalah keberterimaan atau kepasrahan menerima apa yang terjadi dalam hidup. Hal itu adalah salah satu kemampuan manusia yang tertinggi. Sedangkan absurdisme, adalah kepercayaan bahwa tidak ada makna apapun yang ada di dunia, selain makna subjektif, karena itu manusia mesti menerima dan menikmati apa pun yang terjadi di hidupnya dan sekelilingnya.
Lalu, apa yang disampaikan Mark Manson dalam bukunya tersebut? Kenapa dikaitkan dengan dua aliran filsafat "santuy" tersebut? Ada banyak hal menarik yang bisa diambil dari buku ini, namun 5 poin ini menurut saya adalah yang paling menarik.
Buku Seni Bersikap Bodo Amat (Kompas) |
Don't Believe Motivator, Whoever!
Apa yang salah dengan percaya dengan motivator? Kata Mark Manson, hanya orang-orang yang krisis motivasi dan eksistensi saja yang akan percaya dengan motivator. Seorang motivator hanya akan berkata bahwa kita semua istimewa, harus selalu optimis, dan apapun yang Anda inginkan bisa saja tercapai dengan usaha yang keras. Manson ingin mengubah perspektif tersebut.
Tidak semua orang istimewa, itu kuncinya. Kita mesti percaya bahwa di dalam satu kelas, hanya ada satu orang rangking satu. Dalam suatu perlombaan, hanya ada satu orang yang menjadi juara. Bila kita terus merasa diri kita istimewa, maka kita akan menjadi orang yang optimis. Begitu juga dengan para motivator yang ingin selalu Anda menjadi optimis.
Tapi, buku Seni Bersikap Bodo Amat, menyarankan yang sebaliknya. Jadilah orang yang pesimis. Karena ketika Anda menang, Anda akan berbahagia, dan ketika Anda kalah, Anda juga akan menerimanya dengan suka cita. Maka, kemungkinan depresi akan menjauh dari hidup Anda.
Bersiap Gagal
Bila Anda terlalu fokus untuk menyiapkan rencana untuk berhasil, maka siapkan pula bagaimana nantinya bila Anda gagal. Tidak selalu hal yang kita inginkan bisa tercapai dengan mudah. Tentunya, kita semua punya mimpi yang akan mati-matian kita perjuangkan. Hanya saja, siapkan satu hal di dalam harapan kita tentang kemungkinan gagal. Bisa jadi, kegagalan adalah takdir Anda.
Maka, ketika sudah dipersiapkan juga dengan matang, seseorang juga akan bersiap dengan kegagalan. Menikmati keberhasilan tentunya tidak sesulit menikmati kegagalan. Bila Anda sudah berencana berhasil, maka Anda juga harus berencana ketika gagal.
Kata-kata Orang Lain Hanya Akan Mempersulit Hidup Anda
Bila Anda punya penghasilan Rp2 juta, maka pengeluaran Anda akan Rp2 juta. Bila Anda punya penghasilan Rp1 miliar, maka pengeluaran Anda adalah Rp1 miliar. Kenapa bisa begitu?
Yah, bila Anda menjual produk dengan harga Rp20 ribu, katakanlah menjual sebungkus rokok, apakah pembeli akan peduli dengan pakaian yang Anda pakai? Jam yang Anda kenakan? Kendaraan yang Anda gunakan? Tidak sama sekali. Pembeli akan tetap membeli rokok dari warung Anda, meskipun Anda menggunakan kaos partai sekalipun.
Sedangkan bila Anda menjual produk dengan harga Rp20 juta, apakah pembeli akan peduli dengan pakaian Anda? Parfum Anda? Yah, besar kemungkinan. Pembeli mungkin akan kabur ketika seorang sales menjual motor menggunakan kaos partai.
Sekarang, cobalah Anda menjual produk dengan harga Rp2 miliar. Apakah pembeli akan peduli dengan yang Anda gunakan? Jawabannya, iya. Jam tangan palsu yang Anda gunakan bisa membuat pembeli atau klien akan kabur. Begitu juga pakaian yang murah digunakan untuk bisnis sebesar itu.
Apa artinya? Yah, ketika penghasilan Anda kecil, maka pengeluaran pun kecil. Ketika penghasilan besar, maka pengeluaran juga akan besar. Itu artinya, semiskin atau sekaya apapun Anda, hidup akan sesulit itu. Hidup tetap sulit, semiskin atau sekaya apapun Anda. Nah, hidup kita hanya akan menjadi dua kali lebih sulit, ketika Anda harus capek-capek mendengarkan semua perkataan orang lain. Anda perlu saring semua kritik yang masuk ke kepala Anda, karena tidak semuanya perlu didengarkan.
Jangan Mencemaskan Kecemasan
Ini istilah yang menarik ditawarkan oleh Mark Manson, mencemaskan kecemasan. Seseorang yang akan menjalani wawancara misalnya untuk mendapatkan beasiswa, pekerjaan, tes masuk kuliah, dan sebagainya akan mencemaskan kecemasan. Maksudnya, ia mencemaskan "bagaimana nanti dia akan cemas ketika wawancara". Lalu, ketika waktu wawancara dimulai, maka ia akan dua kali lebih cemas.
Intinya, mencemaskan sesuatu yang belum terjadi, hanya akan membuat Anda terus berpikir dengan tertekan. Seperti ketika Anda kehilangan atau lupa meletakkan posisi barang, maka Anda akan mencarinya dengan cemas. Hasilnya, Anda tidak akan pernah menemukan benda yang dicari. Jadi, pikirkan dengan tenang, hindari kecemasan sebelum kejadian itu terjadi, maka Anda bisa mencoba berpikir jernih dan menyelesaikan masalah Anda perlahan.
Bodo Amat
Ini kuncinya, mulailah "bodo amat" khususnya untuk sesuatu yang bukan urusan Anda. Tidak perlu mengurusi kehidupan orang lain, apalagi yang sebenarnya tidak ada urusan dengan Anda. Namun, hal tersebut justru sering terjadi di negara kita tercinta. Anda mungkin sering melihat seseorang yang mengomentari perceraian selebriti, kehidupan orang lain, hal-hal yang "viral" di dunia maya, dan sebagainya.
Termasuk juga menghujat, menilai, menceramahi, dan membahas hidup orang lain, menjadi hal yang paling sering dilakukan oleh netizen Indonesia di dunia maya. Hal itu membuat mereka lupa, bahwa di realita, ada anak dan istri/suaminya yang sedang butuh perhatian dia. Atau, ada hutangnya yang harus dicicil, atau mungkin makanan yang belum ada di atas meja.
Urusan Anda, adalah hal yang urgent bagi Anda sendiri, tidak bagi orang lain. Tidak ada jaminan akan ada orang yang peduli dengan urusan Anda, karena itu bodo amat-lah dengan urusan orang lain yang bukan urusan Anda. Bodo amat yang dimaksud Mark Manson, akan membuat Anda lebih fokus untuk menata hidup Anda sendiri, juga tidak "sakit hati" pada hal-hal yang sebenarnya bukan urusan Anda.