Diskusi "Selami" Universitas Lampung Hadirkan Pemusik Tradisi -->
close
Pojok Seni
14 November 2022, 11/14/2022 08:00:00 AM WIB
Terbaru 2022-11-14T19:16:28Z
ArtikelNarasi

Diskusi "Selami" Universitas Lampung Hadirkan Pemusik Tradisi

Advertisement
Senin Malam Seni Selami

Pojok Seni/Lampung - Diskusi SELAMI (Senin Malam Seni) yang kelima akan menghadirkan pemusik tradisi, Ahmad Matin Fauzi dengan garapan Tabuh Arus Balik pada Senin malam (14/11/22).


Menurut salah seorang inisiator, Septian Dwi Putra, SELAMI digagas dan dilaksanakan secara kontinyu sepekan sekali dalam bentuk diskusi terbuka, santai sekaligus bersifat keilmuan.


Dipaparkannya, hal ini diharapakan bisa menggairahkan dan membangun tradisi diskusi seni budaya.Program nonprofit itu sudah dimulai sejak minggu kedua Oktober 2022 dan secara gradual digelar per awal pekan.


"Untuk malam ini, kita akan menghadirkan diskusi tentang musik tradisi dari pemusik Ahmad Matin Fauzi. Kegiatan dilaksanakan secara terbuka di sekretariat SELAMI," ujarnya.


Sementara itu, Alex Sandro, salah seorang penggagas juga memaparkan, diskusi merupakan salah satu budaya mahasiswa yang kini mulai tergerus dan jarang terlihat lagi. Jika tidak dibiasakan maka mahasiswa yang notabenenya kritis hanya akan menjadi kaum hedonistik, sibuk pencitraan di medsos, pemuja budaya pop serta minim kreasi.


"Beranjak dari hal ini, kami melaksanakan Selami meskipun secara kecil-kecilan. Secara rutin, seminggu sekali kami bersama puluhan mahasiswa berdiskusi dan membedah berbagai karya seni hasil kreatifitas seniman kampus," ujar Taufiq.


Bagi mahasiswa prodi Musik Unilq ini, diskusi Selami tidak bertujuan menyalahkan atau membenarkan sebuah karya seni yang dibedah.


Lebih dari itu, diskusi Selami mengutamakan proses cara bertukar pikiran, membahas topik seni dalam dalam kerangka pemikiran yang berbeda-beda sekaligus saling berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam proses berkesenian para mahasiswa.


Diakhir obrolan Taufiq dan Dhewantara juga turut menambahkan dan mengharapkan agar program Selami dapat menjadi trigger dalam menumbukan tradisi berdialektika serta diskusi di kalangan mahasiswa.  


Mereka juga bersyukur program yang bersifat non profit ini juga mendapatkan dukungan moral baik dari sejumlah dosen di kampus maupun para praktisi seni yang ada di Provinsi Lampung.

Ads