Advertisement
Pojokseni.com - Sebelumnya, Pojok Seni sempat membahas apa saja kemampuan yang mesti dikuasai oleh seorang penata cahaya. Penata cahaya, menurut Sonny Sumarsono, mesti memiliki kemampuan yang mumpuni dalam hal membuat ilusi, berkolaborasi dengan pekerja seni lainnya, serta tentunya menguasai teknologi pencahayaan.
Tentang kemampuan yang diperlukan tersebut, Anda bisa membacanya secara lengkap di artikel ini: Kemampuan yang Mesti Dikuasai oleh Penata Cahaya Pertunjukan. Namun, sekarang apa saja tips untuk merencanakan dan merancang tata cahaya?
Secara umum, Anda akan membuat rancangan tata cahaya dan lighting plot dengan tujuan menimbulkan efek artistik. Cahaya tidak hanya sekedar menerangi panggung, tapi ikut "berbicara" menyampaikan apa yang ingin disampaikan lewat pertunjukan drama.
Berikut tips untuk merencanakan dan merancang tata cahaya untuk pertunjukan teater.
Tips dan Langkah Kerja Penata Cahaya Pertunjukan Teater
Pelajari naskah lakon yang akan dipentaskan
Siapa bilang yang memelajari naskah lakon hanya sutradara dan aktor? Semua pekerja yang berkolaborasi dalam sebuah pertunjukan teater mesti memelajari naskah yang sudah dipilih atau sudah disepakati untuk dipentaskan tersebut. Lewat memelajari naskah, Anda akan mendapatkan situasi terberi (given circumstance) dari naskah tersebut. Situasi yang dimaksud ialah cuaca, waktu, tempat, lokasi secara geografis, dan mood di setiap adegan.
Setelah itu, Anda akan mulai mencatat situasi-situasi tersebut. Catat juga kondisi yang diinginkan sutradara atau mungkin permintaan naskah (di dalam naskah sering penulis naskah menginginkan situasi tertentu yang digambarkan lewat pencahayaan, misalnya redup, lampu berwarna, dan sebagainya). Setelah itu, Anda akan mulai masuk ke fase kerja berikutnya, yakni mengidentifikasi titik dan jenis lampu yang akan digunakan.
Mengidentifikasi Lampu
Setelah menemukan dan mencatat situasi tersebut, mulailah berkolaborasi dengan tim dekorasi dan artistik panggung. Anda tentunya akan menemukan desain panggung, artistik, dekorasi, dan properti yang berada di panggung. Lewat hal itu, Anda akan menemukan beberapa hal:
- Titik cahaya yang diperlukan
- Jenis cahaya yang digunakan
Ada berbagai jenis lampu. Bila disesuaikan dengan fungsinya, maka ada lima jenis lampu yakni lampu untuk mencahayai panggung, lampu untuk mewarnai panggung, lampu untuk mencahayai daerah khusus, lampu untuk mencahayai latar, dan lampu efek tertentu. Anda akan mulai memilih lampu-lampu tersebut sesuai kebutuhan.
Misalnya, Anda memerlukan beberapa titik untuk lampu ke area khusus. Lampu yang ditujukan untuk area khusus ini antara lain lampu elpsoidale, fresnel, dan PC. Serta, Anda membutuhkan satu lampu spot untuk pencahayaan panggung (jenis lampu seperti multibeam), dan beberapa jenis lampu lainnya.
Atau, Anda juga butuh lampu untuk mewarnai panggung seperti lampu Par LED dengan banyak warna. Ingat, mewarnai panggung dan mencahayai panggung memiliki tujuan yang berbeda. Maka, sebaiknya diskusikan terlebih dulu pilihan lampu yang akan Anda gunakan dengan grup teater Anda. Apakah mereka membutuhkan warna/cahaya tersebut, atau mungkin butuh hal yang berbeda.
Buat Gambar Denah Cahaya dan Light Plot
Langkah berikutnya ialah mulai membuat gambar denah cahaya. Pastinya, Anda membuat terlebih dulu bagan/denah panggung lengkap dengan tata artistiknya. Kemudian, buat gambar panggung untuk adegan I, adegan II, dan seterusnya. Lalu, beri keterangan lampu apa saja yang akan digunakan, buat gambar (misalnya untuk lampu pencahayaan daerah khusus dengan bulatan, dan lampu untuk mewarnai dengan spidol warna).
Hal itu yang akan menjadi bahan diskusi dengan sutradara, aktor, dan kru lainnya di pertunjukan. Mungkin akan ada diskusi berikutnya, atau tambahan permintaan khusus terkait pencahayaan. Hal itu juga akan masuk dalam catatan khusus Anda, berikutnya ditambahkan di denah Anda.
Latihan Bersama Saat Rehearsal
Berikutnya, Anda akan duduk di depan mixer atau mungkin dimmer lampu untuk ikut latihan bersama para aktor di atas panggung. Saat itu, Anda harus sudah terbiasa dengan mencahayai di timing yang tepat, serta para aktor juga akan terbiasa dengan pencahayaan dan titik lampunya. Anda berikutnya akan mendapatkan masukan, saran atau mungkin kritik atas pencahayaan yang Anda lakukan.
Tampung semuanya dan pilah mana yang cocok dan mendukung pertunjukan. Setelah itu, tentunya Anda sudah mulai bisa bekerja hingga hari pertunjukan tiba.