Advertisement
NIPT test adalah tes skrining pada ibu hamil, yang ditujukan untuk mengetahui kondisi janin. Cara kerjanya adalah dengan melakukan pengujian pada darah ibu hamil tersebut. Ini adalah salah satu bentuk kemajuan teknologi yang ditujukan untuk mengurangi kekhawatiran ibu hamil, mengetahui jenis kelamin bayi, dan memprediksi sindrom down (downsyndrome) anak.
Sedangkan NIPT adalah singkatan dari Non Invasive Prenatal Test. Test ini bisa dilakukan sejak 10 minggu kehamilan pertama bayi, sampai seterusnya. Lewat test tersebut, sampel darah ibu diperiksa dan dianalisis apakah ada kromosom yang menyimpang. Test dengan sampel darah tersebut menjadikan test ini sangat aman bagi ibu dan kandungan, sekaligus menjadikan hasilnya punya tingkat akurasi hingga 99%. Hasil NIPT test juga akan keluar tidak lama setelah test dilakukan, paling lama hanya sekitar 2 minggu setelah test tersebut.
Cara kerja NIPT Test adalah dengan melihat dan menganalisis kromosom. Kelainan kromosom antara lain trisomy atau kebanyakan kromosom, monosomy atau terlalu sedikit kromosom, dan mikrodelesi atau adanya kekurangan di gen dalam kromosom. Normalnya, manusia memiliki 23 pasang atau 46 pasang kromosom. Bila bayi memiliki 46 pasang kromosom, berarti 23 dari ayah, dan 23 pasang lagi dari ibu. Namun, ada kondisi di mana kromosom terlalu banyak juga ada yang terlalu sedikit.
Setelah mengetahui bahwa NIPT test adalah tes skrining pertama untuk mendeteksi keadaan janin, maka pertanyaan berikutnya adalah apakah penting bagi seorang ibu untuk melakukan NIPT test? Kalau memang penting, seberapa penting NIPT test tersebut?
Apa yang diperiksa dan dihasilkan NIPT test
Untuk menjawab pertanyaan seberapa penting NIPT test bagi ibu hamil, maka jawabannya adalah apa saja yang dihasilkan dari NIPT test. Bisa dibilang, ketika seorang pria dan wanita telah menikah, maka kehamilan pertama akan sangat disambut dengan suka cita. Sembilan bulan kandungan tersebut akan diisi dengan menjaga kandungan tersebut dengan sangat baik dan sempurna.
Orang tua bahkan mementingkan kesehatan anaknya jauh lebih tinggi dibandingkan kesehatannya sendiri. Karena itu, memantau kesehatan anak sudah sewajarnya dilakukan sejak masih di dalam kandungan. Bahkan sudah dilakukan sejak minggu-minggu awal kehamilan tersebut.
Seorang wanita berusia 25 tahun, merupakan rata-rata seorang wanita mengalami kehamilan pertama dalam hidupnya di dunia. Sedangkan di usia tersebut 1 dari 1000 ibu akan melahirkan anak dengan down syndrome. Semakin tua usia ibu tersebut, maka akan semakin besar kemungkinannya. Seorang wanita yang berusia 40 tahun, memiliki kemungkinan 1 persen (1 dari 100 orang) untuk melahirkan anak dengan down syndrome. Selain usia ibu, tentunya ada banyak hal lain yang akan memengaruhi kelainan kromosom yang berdampak down syndrome tersebut.
Karena itu, NIPT test adalah cara yang tepat untuk mendeteksi down syndrome sejak dalam tahap 10 minggu pertama kehamilan. Kekurangan kromosom (trisomy) adalah salah satu kelainan kromosom yang cukup sering ditemukan. Bahkan, ada tiga jenis trisomy, antara lain downsyndrome disoders (trisomy 21), edward's syndrome disoders (trisomy 18) dan Patau syndrome disoders (trisomy 13). Di antara ketiganya, Downsyndrome disoders adalah kelainan kromosom yang paling banyak ditemukan, yakni adanya tambahan kromosom ke-21, yang berdampak pada anak terlahir dalam kondisi tengkorak lebih kecil, hidung cenderung rata, mata terpisah jauh, dan mulut lebih kecil. Lebih buruk lagi, downsyndrome ini juga bisa berdampak pada IQ anak, kelainan jantung, dan pertumbuhan yang lebih lambat.
Tentunya, dengan deteksi sejak dini, akan ditemukan solusi agar masalah tersebut bisa diselesaikan. Terpenting, apabila down syndrome dideteksi dalam waktu yang tepat maka solusi yang diberikan juga bisa tepat. Bila Anda berusia sekitar 25 hingga 34 tahun, maka waktu yang tepat untuk melakukan tes skrining adalah usia kehamilan 11 hingga 13 minggu. Sedangkan untuk usia di atas itu, sebaiknya dilakukan ketika usia kehamilan 18 hingga 22 minggu. Perlu dicatat, bahwa usia di atas 35 tahun sangat dianjurkan untuk melakukan NIPT test, mengingat risiko down syndrome yang sangat tinggi.
Berikutnya, lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin setidaknya sekali pada trimester pertama, dan dua kali pada trimester kedua. Sedangkan pada trimester ketiga, jumlahnya harus ditingkatkan signifikan, menjadi setidaknya 5 kali. Salah satu penyedia NIPT test yang bisa Anda coba adalah TanyaDNA. Hanya dengan 6 langkah yang sangat mudah, Anda sudah bisa mengetahui apa yang ingin Anda ketahui pada janin Anda.
Langkah pertama adalah konsultasi gratis yang bisa Anda lakukan lewat website resminya, kemudian berlanjut ke registrasi diri. Setelah registrasi, langkah ketiga adalah melakukan informed consent dan konseling genetika. Langkah keempat adalah proses pengambilan sampel, berlanjut ke langkah kelima proses laboratorium Bioinformatika. Terakhir, Anda sudah berhasil mendapatkan profil DNA Anda.