Empat Teknik Drama yang Mesti Dikuasai Calon Aktor -->
close
Pojok Seni
23 July 2022, 7/23/2022 08:00:00 AM WIB
Terbaru 2022-07-23T01:00:00Z
Materi TeaterUlasan

Empat Teknik Drama yang Mesti Dikuasai Calon Aktor

Advertisement


pojokseni.com - Menjadi aktor, baik film maupun teater, tidak serta merta hanya mengandalkan bakat atau tampang yang rupawan saja. Keduanya bisa jadi berguna, tapi akan dilupakan ketika teknik akting tidak dikuasai dengan baik.


Menguasai teknik akting menjadi hal yang wajib bagi seorang aktor. Perlu dicatat bahwa bila Anda tidak begitu berbakat, dan juga tidak begitu rupawan, Anda masih bisa tetap menyentuh perasaan penonton Anda bila menguasai seni akting dengan baik. 


Setidaknya, ada empat teknik dasar drama yang mesti dikuasai oleh calon aktor untuk dapat menampilkan perannya dengan baik. Apa saja empat teknik dasar tersebut, simak ulasannya berikut ini:


1. Dinamika Vokal


Ini penting untuk dikuasai, karena tanpa kemampuan olah vokal yang baik, teks yang Anda sampaikan hanyalah sederet kata-kata tanpa makna, tanpa "isi", tanpa emosi. 


Tahapannya adalah, pertama, Anda perlu membaca dan memahami isi naskah Anda. Kedua, Anda perlu menjadikan teks yang Anda bacakan atau sampaikan menjadi memiliki "bunyi", bukan sekedar baris kata-kata. Untuk di tahap ini, diperlukan suara atau vokal yang dilatih dengan baik.


Untuk menggambarkan karakter beserta psikisnya, latar belakangnya, emosinya, apa yang ia inginkan, dan sebagainya, Anda jelas perlu memperbesar range "kotak peralatan vokal" Anda dengan baik. Mulai dari artikulasi, intonasi, dan rentang nada yang Anda pilih. Agar terasa lebih natural, maka Anda bisa mengadopsi teks yang Anda baca menjadi bahasa Anda sendiri. Hal itulah yang dilakukan pertama kali untuk menjadikan dialog yang Anda bacakan menjadi lebih berdinamika. Tanpa itu, mustahil Anda bisa membangun emosi, dan berkomunikasi dengan natural (secara wajar) dengan lawan bicara Anda.


Proyeksi vokal adalah hal yang sangat penting dalam sebuah pertunjukan atau produksi teater. Tidak hanya intonasi, tapi volume, power, jangkauan suara, dan sebagainya juga menjadi hal yang sangat penting untuk terus dilatih oleh seorang calon aktor. Salah satu yang perlu Anda latih juga terkait vokal adalah pernafasan. 


(Lebih rinci, baca: latihan olah nafas dan olah vokal untuk teater)


2. Bahasa Tubuh dan Gesture


Di atas sempat diulas tentang tiga tahapan menyampaikan dialog; pertama membaca dan memahami isi naskah, kedua adalah "membunyikan" teks, dan ketiga adalah "menubuhkan" teks. Nah, tahapan ketiga ini berarti ketika menyampaikan dialog atau hanya bergerak saja tanpa bicara, semua emosi yang ingin Anda sampaikan mesti disampaikan pula dengan tubuh Anda.


Seseorang yang berjalan dengan penuh kesedihan, akan terlihat jelas bedanya dengan seorang yang berjalan dengan penuh kebanggaan. Kita bisa melihatnya hanya dari ekspresi dan bahasa tubuhnya, tanpa harus mendengarkan ceritanya (dialog). Seseorang yang bersemangat, atau tanpa masalah, akan terlihat jauh lebih rileks tubuhnya, lebih mengayun tangannya ketika berjalan, dibandingkan seorang yang sedang dirundung kesedihan.


Dengan kata lain, bahasa tubuh/gestur, ekspresi wajah, hingga bisnis akting lainnya akan sangat mendukung penyampaian emosi seorang aktor. Paduan antara dinamika vokal yang tepat, dan bahasa tubuh yang tepat, tentunya akan menghasilkan karakter dengan peran yang berada di kadar yang tepat pula. Tidak berlebihan, tidak pula kekurangan.


(lebih rinci, baca: latihan gerak dan gestur dalam teater)


3. Sadar Ruang


Sadar ruang berarti berinteraksi dan merespon ruang yang tersedia di atas panggung. Ruang yang dimaksud ialah panggung dengan segala unsur lainnya, mulai dari set dekorasi, pencahayaan, dan sebagainya. Semua mesti dimanfaatkan dengan baik, yang tentunya disesuaikan dengan sasaran dari adegan. Pemanfaatan ruang yang baik hanya akan dilakukan dengan baik bila Anda "sadar ruang". 


Dengan memanfaatkan ruang dengan baik, maka Anda akan hadir sebagai "karakter" alih-alih hanya menjadi "tanda" di atas panggung.


Lebih jelas tentang ini bisa Anda baca di: kesadaran akan ruang)


4. Improvisasi


Improvisasi bukan berarti berjalan tanpa arahan, atau berlawanan dengan naskah. Mungkin Anda akan terpikir tentang pertunjukan sketsa, atau lawak, tapi improvisasi yang dimaksud di sini bukan "improvisasi" semacam itu.


Improvisasi adalah kreativitas seorang aktor, karena ketika berada di atas panggung, seorang aktor akan merespon hal-hal yang terjadi sekelilingnya dengan natural. Termasuk juga ketika ada kesalahan, atau dialog yang terlewatkan misalnya. Kemampuan improvisasi yang baik akan menjadi pertunjukan Anda terlihat sangat meyakinkan, dipercaya, dan dimengerti. Terutama, penonton bisa yakin pertunjukan yang Anda tampilkan tidak ada kesalahan. 


Namun improvisasi tidak hadir dari ruang hampa. Ia juga harus dilatih, dan Anda bisa memberikan respon dengan natural lewat latihan improvisasi. Misalnya Anda tertawa karena ada hal lucu di atas panggung tanpa Anda sadari, maka Anda akan melakukan improvisasi yang natural terhadap hal tersebut, tanpa merusak alur drama.


Itu tadi empat teknik dasar drama yang seharusnya dikuasai oleh seorang calon aktor. Dengan menguasai keempat teknik tersebut, setidaknya aktor-aktor pemula sudah bisa mementaskan naskah-naskah yang relatif lebih mudah. Serta, menjadi titik tolak untuk mempelajari teknik akting yang berada di level berikutnya.

Ads