Kemampuan yang Mesti Dikuasai oleh Penata Cahaya Pertunjukan -->
close
Adhyra Irianto
13 May 2022, 5/13/2022 08:00:00 AM WIB
Terbaru 2022-05-13T01:00:00Z
Materi TeaterSeniUlasan

Kemampuan yang Mesti Dikuasai oleh Penata Cahaya Pertunjukan

Advertisement
Kemampuan yang mesti dikuasai penata cahaya pertunjukan


pojokseni.com - Seorang penata cahaya menurut Sonny Sumarsono ialah seorang dengan kemampuan yang tinggi dalam membuat ilusi, menguasai teknologi pencahayaan, serta mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait untuk persiapan pertunjukan. 


Kemampuan menciptakan ilusi bagi seorang penata cahaya antara lain: 


  1. Kemampuan menyusun rangkaian gambar-gambar sesuai dengan perkembangan peristiwa yang terjadi di atas pentas
  2. Membingkai rangkaian peristiwa di atas pentas sehingga tercipta pusat-pusat perhatian.
  3. Menciptakan rangkaian suasana-suasana di atas pentas
  4. Menuntun ke arah akhir peristiwa


Berikutnya, kemampuan penguasaan teknologi terkait pencahayaan. Ini merupakan salah satu kemampuan berikutnya yang musti dikuasai oleh seorang penata cahaya. Kemampuan ini antara lain:


  1. Memahami spesifikasi dan karakter sumber cahaya (lampu)
  2. Memahami sistem jaringan dan teknis pencahayaan.
  3. Memahami sistem distribusi cahaya
  4. Memahami dan mengikuti perkembangan teknologi pencahayaan.
  5. Memahami dan menguasai perangkat lunak.


Sekarang, apa saja sumber cahaya tersebut. Secara umum, sumber cahaya untuk pertunjukan dibagi menjadi tiga, yakni spotlight, lampu khusus, dan lampu lantai (flood/cyc). Beberapa jenis lampu untuk pencahayaan khusus antara lain fresnel, PC, elipsodale, dan multibeam. Sedangkan untuk jenis lampu flood, antara lain lampu lower/upper horizone, dan lampu ground row 4 cell. Sedangkan untuk manajemen/organisir pencahayaan tersebut menggunakan DMX power system. Terkait jenis lampu akan dibahas di bagian berikutnya di artikel ini.


Kemampuan berikutnya yang mesti dikuasai oleh seorang penata cahaya adalah kemampuan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Berbagai pihak yang dimaksud antara lain; produser, sutradara, penata panggung, manajer panggung, penata musik, penata busana dan rias, kru (teknik), dan performer/aktor/presenter. 


Proses kolaborasi tersebut dimulai dengan pembicaraan dan perencanaan tentang tata laksana perencanaan, anggaran, dan pengawasan dengan produser pertunjukan. Sedangkan terkait visi artistik akan dibicarakan oleh sutradara dan penata panggung. Untuk koordinasi kerja dalam masa persiapan pentas dibicarakan dengan manajer panggung, sedangkan kerja dan penyamaan visi artisik didiskusikan dengan penata suara, penata busana, dan penata rias.


Selanjutnya, dengan para performer, presenter, atau aktor akan membicarakan terkait hal yang dibutuhkan untuk kenyamanan mereka. Sedangkan jadwal dan koordinasi kerja dibicarakan dengan para kru teknis.


Perencanaan, Desain dan Eksekusi Tata Cahaya


Penata cahaya teater


Perencanaan tata cahaya dilakukan dengan mengetahui dulu cerita apa yang akan dipentaskan. Tidak hanya itu, berikutnya penata cahaya mesti mempelajari alur cerita, tema, latar, suasana (tempat/waktu/peristiwa), blocking, timing, dan struktur dramatik dari pertunjukan tersebut. Dengan mempelajari hal tersebut, penata cahaya bisa menentukan dengan persis apa lampu yang akan digunakan, desain tata cahaya tersebut, serta bagaimana eksekusinya.


Desain tata cahaya dimulai dengan mencari gambar perencanaan panggung yang dibuat oleh penata panggung. Dengan demikian, penata cahaya akan mendapatkan denah (tampak panggung) dan gedung teater tersebut. Setelah mendapatkan denah atau gambar perencanaan panggung, maka penata cahaya akan mulai membuat light plot sesuai dengan kebutuhan pertunjukan.


Proses perencanaan dimulai dengan menentukan area bermain (acting area) yang ada di panggung berdasarkan denah/gambar panggung yang sudah dirancang. Proses berikutnya memilih jenis lampu yang akan digunakan di setiap area berbeda. Termasuk untuk beberapa lampu di area khusus, latar, dan sebagainya.


Karena itu, seorang penata cahaya mesti tahu apa jenis lampu yang harus digunakan untuk situasi tertentu. Ada lampu yang ditujukan untuk mencahayai, ada juga yang ditujukan untuk mewarnai panggung. Ada juga lampu yang ditujukan untuk mencahayai area khusus. Bisa disimpulkan beberapa jenis lampu  untuk pertunjukan antara lain:


  1. Lampu untuk mencahayai panggung
  2. Lampu untuk mewarnai panggung
  3. Lampu untuk mencahayai area khusus
  4. Lampu untuk mencahayai latar
  5. Lampu untuk efek

Lampu Elipsodal
Lampu Elipsodal

Lampu yang ditujukan untuk mencahayai panggung ialah lampu spot (spotlight) seperti multibeam, sedangkan untuk lampu  untuk pencahayaan area khusus antara lain lampu fresnel, lampu PC, dan elipsoidale. Ada dua jenis lampu untuk pencahayaan area khusus ini, antara lain lampu yang dilengkapi lensa, dan lampu yang dilengkapi dengan lensa khusus.


Lampu fresnel
Lampu Fresnel


Sedangkan lampu yang ditujukan untuk pewarnaan dan pencahayaan panggung antara lain lampu multibeam, lampu lower/upper horizone, dan ground row 4 cell. Berdasarkan sebaran cahayanya, lampu ini terbagi menjadi lampu dengan sebaran yang lebar, serta lampu dengan sebaran lebar yang bisa dikendalikan.


Lampu untuk pencahayaan latar adalah jenis lampu dengan pendaran cahaya yang lebar seperti ground row 4 cell, maupun lampu dengan lensa seperti fresnel. Lampu yang ditujukan untuk memberi efek antara lain lampu yang dilengkapi lensa juga dilengkapi dengan motor penggerak.


Lampu PC
Lampu PC

Itu tadi beberapa ulasan terkait penata cahaya, kemampuan yang mesti dikuasainya dan beberapa jenis lampu. Untuk tambahan, Anda bisa membaca artikel berikut: Sekilas Tentang Tata Cahaya Seni Pertunjukan di Indonesia.

Ads