Advertisement
PojokSeni.com - Ketika akan menampilkan pertunjukan teater, atau memulai penggarapan, tentunya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang penggarap. Dalam hal ini, katakanlah seorang sutradara. Dimulai dari mencari konsep untuk pertunjukan teaternya, yang berarti mencari naskah yang tepat untuk dipertunjukkan.
Hal yang paling utama adalah melihat dulu materi yang Anda miliki, ketimbang memikirkan apa konsep yang akan dipentaskan. Bila Anda memikirkan konsep pentas terlebih dulu, baru melihat materi yang dimiliki, maka konsep tadi sulit untuk diwujudkan apabila ada keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM), peralatan, dan penunjang lainnya.
Hal berbeda mungkin bagi seorang dosen di jurusan teater. Ia memiliki peluang untuk bebas memilih konsep dan bentuk pertunjukan yang diinginkan, karena ada banyak SDM yang mampu mewujudkan itu. Tapi, bila Anda bergabung di grup independen dengan anggota terbatas, maka bukan konsep yang Anda pikirkan pertama kali.
Hal-hal ini menjadi bahan pertimbangan utama, sekaligus solusi atau saran untuk pemilihan naskah.
Jumlah Aktor
Katakanlah misalnya Anda memiliki banyak anggota perempuan, dan hanya sedikit laki-laki. Maka, bisa jadi Anda lebih masuk akal untuk membawa naskah Lysitrata karya Aristofanes, ketimbang membawa naskah Ben Go Tun karya Saini KM misalnya.
Bila anggota hanya sedikit, dan hanya terdiri dari perempuan, mungkin Anda bisa memilih naskah yang terdiri dari sedikit aktor dan semuanya perempuan. Misalnya, Pelayan (The Maid) karya Jean Genet yang hanya membutuhkan tiga orang perempuan. Atau mungkin Anda bisa mempertimbangkan mementaskan monolog seperti Wanci karya Imas Sobariah.
Bagaimana bila anggota sedikit dan terdiri dari laki-laki saja? Mungkin bila Anda punya 4 orang, bisa mempertimbangkan untuk menggarap Menunggu Godot karya Samuel Beckett. Sedangkan bila Anda punya anggota 3 orang laki-laki, Anda bisa mempertimbangkan untuk membawa naskah Bui karya Iwan Simatupang. Atau, bila hanya dua orang lelaki, Anda bisa mempertimbangkan untuk membawa naskah Orang-Orang Setia karya Iswadi Pratama.
Kemampuan Aktor
Setiap naskah memiliki tingkat kesulitan tertentu, yang akan Anda pilih sesuai kemampuan aktor Anda. Kemampuan aktor yang dimaksud ialah kemampuan aktor membawakan karakter yang ada di naskah dengan teknik vokal, ekspresi dan gestur, dan perangkat keaktoran lainnya. Juga kecerdasan aktor untuk menafsirkan karakter dan pesan yang diusung dari naskah tersebut.
Membawakan konsep teater realis yang ringan lebih masuk akal ketimbang membawakan absurd misalnya, bila kemampuan aktor masih belum begitu mumpuni. Atau mementaskan naskah dengan pengujaran yang lebih realistik lebih masuk akal ketimbang menggarap naskah yang berkualifikasi sastra.
Misalnya, membawakan naskah Utuy Tatang Sontani seperti Sayang Ada Orang Lain, masih lebih masuk akal ketimbang membawakan naskah Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C Noer misalnya. Atau, membawakan naskah Ayahku Pulang karya Usmar Ismail masih lebih ringan ketimbang membawa naskah Bulan Bujur Sangkar karya Iwan Simatupang misalnya.
Bila Anda memiliki aktor-aktor yang kuat, tentunya tidak begitu masalah membawakan naskah-naskah yang "berat" baik dari segi filosofisnya, maupun keaktorannya.
Budget Pertunjukan
Bila punya dana Rp5 juta, Anda bisa menggelar pementasan dengan menarik di daerah. Mungkin sewa gedung teater masih di angka satu jutaan atau mungkin di bawah itu. Kemudian, untuk properti, dekorasi, kostum, dan sebagainya bisa diminimalisir dan dioptimalkan dari budget yang ada.
Jangan memaksakan diri untuk membawakan naskah dengan dekorasi, atau artistik yang memerlukan banyak dana bila budget terbatas. Mungkin Anda tertarik membawakan naskah klasik Yunani, namun perlu diingat bahwa budget yang disiapkan cukup besar.
Namun, bila Anda justru memiliki budget yang tidak terbatas, tentunya urusan budget ini menjadi hal yang tidak perlu Anda risaukan.
Fasilitas dan Unsur Penunjang
Bila daerah Anda memiliki gedung teater, pencahayaan, dan fasilitas lainnya, mungkin membawa naskah apapun tidak ada masalah. Tapi, bagaimana bila dipentaskan di daerah yang tidak punya gedung teater, atau malah dipentaskan di kampus atau sekolah?
Tentunya pemilihan naskah juga disesuaikan dengan fasilitas yang dimiliki, juga unsur penunjang yang dimiliki. Ataupun, naskah yang sederhana tentunya masih bisa dibawakan dengan maksimal, bila fasilitasnya mumpuni. Hal-hal ini perlu dipertimbangkan sebelum memilih naskah yang tepat sebelum pertunjukan.
Itu tadi beberapa hal yang mestinya menjadi bahan pertimbangan sebelum mementaskan pertunjukan teater. Berdiskusi dengan seluruh anggota menjadi hal paling penting untuk memastikan pertunjukan berjalan lancar. Bila Anda membuthkan naskah drama untuk pertunjukan Anda, bisa unduh di pojokseni.com. (Klik di sini untuk Download Naskah Drama dan Monolog)