Advertisement
PojokSeni.com - Kegiatan pelestarian budaya seni tari berbasis tradisi tidak terlepas dari upaya pemajuan kebudayaan terpadu dan digerakkan bersama sama dengan bergotong royong, seperti yang tercakup dalam pasal 32, UUD 45 : “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.
Keindahan dan keragaman seni tari Indonesia selalu membuat kagum setiap orang baik nasional maupun di kancah internasional. Pesona tari kreasi baru yang dikemas dalam keagungan tradisi lokal merupakan bentuk kreativitas koreografer yang disajikan dengan bahasa estetik, dan oleh karena nya pesan kearifan dari tari tersebut dapat dipahami dan menjadi perekat hubungan antar manusia lintas batas dan peradaban, dan tentunya tarian yang sarat dengan seni tradisi ini melibatkan kelompok musik tradisi, kostum, serta properties terkait lainnya termasuk penata panggung dan pemanfaatan teknologi
Potensi pemanfaatan seni tari dalam berbagai ruang dan industri pariwisata sangat besar, dan menuntut kualitas, kreatifitas dan profesionalitas koreografer dan penari itu sendiri.
Hal ini menjadi tantangan dalam mendorong dan mengembangkan karya dan kompetensi pelaku seni tari dalam mendukung pariwisata berbasis budaya. Kemasan tari kreasi yang mengangkat tradisi lokal sangatlah penting , tidak hanya harmoni gerak tubuh yang menyajikan keindahan tapi juga merupakan media diplomasi budaya.
Lomba Koreo Tari Etnis Lokal Kalimantan |
Di masa pandemi dan new normal AJD Sahabat Budaya tetap concern meningkatkan sumber daya seni tari yang kompeten dan menggelar ajang kreatifitas para penari dan koreografer generasi muda di nusantara, dengan tujuan selain pelestarian seni tradisi juga memberi ruang ekspresi dan memberi apresiasi kepada sanggar seni , dan pelaku seni tradisi lainnya yang secara terpadu saling melengkapi memperkaya dan memperindah penampilan seni tari.
Salah satu upaya untuk memberi kesempatan pengalaman kepada koreo muda di setiap daerah nusantara, telah diadakan ajang kreasi lomba Koreo Tari Etnis Lokal Kalimantan 2022 atau disingkat lomba KOTA ELOK, diselenggarakan oleh AJD Sahabat Budaya di Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Kegiatan kompetisi antar koreo muda se Kalimantan menginspirasi generasi muda seniman tradisi untuk terus eksis dalam melestarikan dan menjaga budaya lokal. Cipta kreasi yang dilombakan tersebut mencakup Dayak Kalimantan dan Melayu Kalimantan.
“Antusias putra putri daerah di Kalimantan dalam lomba tari kreasi bertema Penjaga Budaya ini adalah suatu hal yang sangat membanggakan dan layak diapresiasi “ diungkapkan oleh Dr. Dominica Diniafiat, founder AJD Sahabat Budaya
Dalam sambutannya di puncak acara KOTA ELOK 30 Januari 2022, Dr. Dominica Diniafiat menyampaikan sangat berterimakasih kepada seluruh pihak atas dukungannya terutama kepada Bupati Kutai Kartanegara dan jajaran Pemerintah Daerah, Dinas Kebudayaan, korporasi , panitia , masyarakat Kalimantan, dan pelaku seni budaya. Dukungan atas kegiatan yang positif ini, sangat penting dan berarti dalam penyelenggaraan kegiatan pelestarian menjaga budaya saat ini dan selanjutnya.
Ucapan selamat kepada seluruh peserta yang telah mengikuti lomba KOTA ELOK, disampaikan oleh ketua Dewan Juri yaitu Bapak Ismunandar, S.Sn., M.Pd. , dalam acara puncak KOTA ELOK yang dibuka oleh Bp. Irianto, M.Si , Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Kartanegara di Ruang Serba Guna Kantor Bupati Kutai Kartanegara ; menurutnya, semua peserta telah memberi karya yang terbaik dan bagus, namun amanah untuk membuat keputusan harus dijalankan. Adapun pemenang kategori Dayak Kalimantan adalah Sanggar Nyerua Taka untuk Juara 1, Sanggar Mayang Pinang untuk Juara 2, Sanggar Sekolaq Lawen Bulaw untuk Juara 3 & Harapan 1, dan Sanggar Apau untuk Punyaat Harapan 2. Adapun untuk pemenang kategori Melayu Kalimantan adalah Sanggar GubangArt untuk Juara 1, Sanggar Batu Ma’jage untuk Juara 2, Sanggar Nyerua Taka untuk Juara 3, Sanggar Mayang Pinang untuk Harapan 1, dan Sanggar Al-Karomah untuk Harapan 2. Selain pemenang tersebut ada Pemenang Juara Favorite yaitu Sanggar Bumi Dayu Bestari dan Sanggar Widya Pratama Tarigas, dan ada pula pemenang 10 besar kostum kreatif.
Secara umum kemenangan dicapai karena adanya keutuhan sajian tari antar satu bagian dengan bagian lainnya terintegrasi dalam struktur gerak yang menarik. Transisi gerak diolah dengan cermat sehingga terasa rangkaian dan kontinuitas geraknya dari awal hingga akhir sajian tariannya. Kreativitas gerak digarap penuh variasi sehingga tampak lebih dinamis. Selain itu Pengembangan ruang terkait dengan volume gerak, dan perubahan level menjadi kekuatan. Selain itu ada juga kekuatan dari variabel lainnya.
Kegiatan lomba untuk para koreo muda di Kalimantan tersebut diharapkan dapat menjadi inspirasi dan motivasi generasi muda di Kalimantan untuk berkarya berkreasi dan terus meningkatkan pengalaman, ketrampilan, dan pengetahuan kearifan lokal. Karena kearifan lokal berperan sebagai inspirasi pengetahuan yang mengandung sistem nilai dan sistem pengetahuan yang mendukung keberlangsungan berbagai sumber daya alam dan gaya hidup berkelanjutan bagi semua makhluk hidup di lingkungan lokal. Sesuai dengan tema lomba yaitu tari PENJAGA BUDAYA.
(Oleh: Humas AJD Sahabat Budaya)