Advertisement
pojokseni.com - Orkes Bada Isya akan merilis sebuah single terbaru dengan judul “Ingatan”. Lagu ke-tujuh dari Orkes Bada Isya ini akan dirilis pada tanggal 14 Februari 2022 nanti, bertepatan dengan peringatan hari kasih sayang, melalui kanal youtube Orkes Bada Isya dan berbagai platform musik digital seperti Spotify, YouTube Music, dll.
Sama dengan enam lagu Orkes Bada Isya yang telah rilis di tahun lalu, “Ingatan” merupakan lagu yang berangkat dari sebuah puisi. Kali ini, grup bergenre Pop Folk ini mengalih-wahanakan salah satu puisi dalam buku “Harakah Haru” karya seorang penyair terkemuka Indonesia asal Lampung yang juga merupakan sutradara Teater Satu, Iswadi Pratama.
Edythia Rio Wirawan selaku komposer dari lagu ini mengatakan, “Yang menarik dari puisi ini adalah bahwa sesungguhnya tema dalam puisi ini bisa dibilang umum; katakanlah itu cinta, perpisahan, patah hati dan sebagainya, namun oleh Kak Is (Iswadi) tema puisi yang umum tadi itu justru menjauh dari kesan klise, basi, dan biasa saja, bahkan bisa dibilang lebih segar, dewasa, sederhana, dan dalam.”
Rio juga menambahkan bahwa lagu-lagu Orkes Bada Isya merupakan sebuah tawaran alternatif lain dalam menikmati puisi. Mereka berusaha menafsir dan merepresentasikan puisi ini ke dalam bentuk lagu, yang jika berhasil, maka keindahan dari puisi ini akan tetap tersampaikan dalam lain versi yang tentu dengan perspektif yang lain pula, dan jika gagal, justru gubahan lagu ini akan mereduksi keindahan dari puisi keren ini.
Proses penggarapan “Ingatan” ini dimulai sejak Januari 2021 dan melibatkan banyak pihak, baik dalam artistik maupun produksi. “Lagu ini bukan hanya milik Bada Isya, tapi milik banyak orang. Kami berterima kasih kepada teman-teman UKMBS Unila, kakak-kakak KoBER, teman-teman Dalam Studio, Jamaah Bada Isya, dan pihak-pihak lain yang tak bisa saya sebutkan satu per satu,” ujar Mike Fena (Vokalist).
Melalui lagu-lagunya, Orkes Bada Isya berusaha mengajak masyarakat untuk kembali menikmati puisi-puisi berkualitas karya penyair Indonesia khususnya penulis asal Lampung.
“Kami berharap karya-karya kami bisa ikut membuat 'seru' iklim permusikan di Lampung. Dan sekaligus membuktikan bahwa pandemi yang sedang melanda saat ini tak membuat semangat kreatif kita terhambat, berlarat-larat, tapi justru semakin membara,” ujar Rio mengakhiri percakapan.
