Advertisement
Oleh: Ambrosius M. Loho
Judul tulisan ini menyingkap sebuah realitas bahwa dari kata pinkan, tersimpan sebuah pesan yang mendalam dan mulia bahwa di dalamnya terdapat insan-insan yang mencintai kolintang, salah satu musik tradisional dari Minahasa-Sulawesi Utara. Apa itu pinkan? Pinkan adalah Persatuan Insan Kolintang Nasional, yang merupakan wadah para insan kolintang di seluruh Indonesia, bahkan dunia, untuk berkumpul bersama, bergiat bagi musik kolintang, dalam wujud mengaungkannya, agar bisa bergema sepanjang zaman di segala penjuru dunia. Komunitas pinkan ini, ditempati oleh insan-insan yang memiliki kapasitas masing-masing, ada yang fokus pada pelatihan musik kolintang sebagai pelatih, ada yang fokus pada manajemen organisasi yang turut membangun fondasi yang kuat agar segala bentuk giat komunitas ini terakomodir dengan baik, ada juga yang fokus pada pengkajian atas posisi musik kolintang berangkat dari pelbagai perspektif ilmu pengetahuan.
Upaya-upaya untuk bergiat bersama menggaungkan musik kolintang ini agar bergema terus, tentu bukan sesuatu yang mudah. Apalagi insan-insan kolintang ini mengemban misi menjadikan musik kolintang itu sebagai ‘way of life’. Kendati pun hal itu tampak berat, namun berbagai giat yang dilakukan selama ini, bahkan sejak komunitas ini didirikan tahun 2013, merupakan wujud pemajuan kebudayaan. Benar saja, pemajuan kebudayaan yang telah diundang-undangkan oleh pemerintah, membuka lebar jalan untuk bergerak bersama seluruh masyarakat agar budaya itu maju dan tentu bisa terus diupayakan agar bisa menjadi .way of life’.
Sejalan dengan itu, Ketua DPP PINKAN Indonesia, Ibu Penny Iriana Marsetio dalam pengantar buku Estetika Musik Kolintang: Edisi Kedua 2021, mengatakan bahwa dalam memajukan kebudayaan, setiap individu memiliki cara dan model masing-masing. Namun demikian, pemajuan kebudayaan harus berlangsung terus menerus tanpa henti dan ditujukan bagi banyak orang oleh setiap individu, karena hal itu menjadi tugas kita semua.
Sebagai salah satu unsur kebudayaan, kesenian tradisional, turut memperkaya kebudayaan kita. Di Minahasa-Sulawesi Utara terdapat kesenian tradisional yang dikenal dengan kolintang atau Ansambel Musik Kolintang Kayu (AMKK) Minahasa-Indonesia. Kesenian tradisional ini berakar dari budaya masyarakat di Minahasa, maka sudah menjadi tugas semua orang untuk mengembangkan serta melestarikannya, lewat kegiatan-kegiatan yang bersifat ceremonial, tetapi juga diperkuat oleh kajian akademik intelektual oleh semua insan kolintang.
Persatuan Insan Kolintang Nasional (PINKAN) Indonesia adalah organisasi yang turut serta mewujudkan kemajuan kebudayaan melalui pengembangan, pelestarian, serta pemajuan Ansambel Musik Kolintang Kayu (AMKK) Minahasa. PINKAN juga bersama pelatih, pemain, pemerhati dan penggerak bahkan komunitas-komunitas kolintang yang ada di Indonesia, saat ini telah berada di garda terdepan untuk menyuarkan musik kolintang agar terus bergema sejalan dengan bergemanya upaya-upaya pemajuan kebudayaan lain, di seluruh Indonesia bahkan mancanegara.
Dari upaya-upaya itu, kerja-kerja pengembangan yang nyata sampai saat ini, yang didilakukan oleh PINKAN Indonesia, termasuk berbagai ‘event’ yang telah dilaksanakan, merupakan salah satu wujud nyata pelestarian dan pengembangan itu. Di sisi yang sama, upaya-upaya tersebut, harus dibentengi dengan kajian-kajian akademik intelektual, sehingga bukti bahwa musik itu adalah warisan budaya masyarakat Minahasa, semakin dipertegas lewat literatur tentang kolintang dari berbagai ilmu pengetahuan.
Maka, sebagai orang yang dipercayakan untuk tugas mulia sebagai Ketua Umum DPP PINKAN Indonesia, saya sangat berharap para pembelajar kolintang atau semua insan kolintang untuk turut menumbuhkan jiwa intelektual yang kuat, sejalan dengan kegiatan praktis berkesenian kolintang yang sudah dijalankan sampai sejauh ini.
Pendapat di atas pada akhirnya menegaskan bahwa dari sisi tertentu, pemajuan budaya termasuk pemajuan musik kolintang adalah tugas semua insan kolintang, bahkan insan Indonesia. Mengapa demikian, karena musik kolintang sudah menjadi musik Indonesia, dan karena itu, harus terus diupayakan, dimajukan dikembangkan secara berkesinambungan. Bahwa memang mengalami kendala dalam pemajuannya, tentu hal itu bisa di atasi asalkan bisa bergerak bersama dan berbuat dengan tanpa pamrih bagi pemajuannya.
Dengan demikian, kesenian tradisional musik kolintang harus dimajukan, sejalan beriringan dengan pemajuan kebudayaan, karena ada keyakinan bahwa setiap musik mampu mengungkapkan kesatuan dasariah antara manusia dan realitas (alam semesta). Lewat karya seninya, para seniman kolintang membantu orang-orang untuk melihat keindahan yang misteri, mengembangkan rasa hormat dan ‘memantik’ kepekaan, selaras dengan fungsi dan peran musik yang bisa mempersatukan, menyatukan serta menjadi ‘warna’ tersendiri dalam derap langkah kehidupan. Dengan ini diyakini, musik kolintang tak kurang dari ‘mengarah kepada way of life’.