Tips Mengenal Absurdisme Beckett: Karya Beckett yang Bisa Anda Pelajari di Awal -->
close
Pojok Seni
11 June 2021, 6/11/2021 07:00:00 AM WIB
Terbaru 2021-06-11T00:00:00Z
BeritaMateri Teater

Tips Mengenal Absurdisme Beckett: Karya Beckett yang Bisa Anda Pelajari di Awal

Advertisement

PojokSeni.com - Anda tertarik untuk mempelajari karya-karya Samuel Beckett? Seperti yang kita ketahui, Samuel Beckett dengan absurd-nya yang pesimis memancing keingintahuan serta ketertarikan banyak orang terhadap karya-karyanya. Karya naskah drama berjudul Waiting for Godot (Menunggu Godot) mungkin menjadi masterpiece di antara ratusan karya-karyanya yang lain. Namun, bila masih baru memulai mengenal Samuel Beckett dan karya-karyanya, berikut beberapa tips yang bisa Anda ikuti.


Pertama, pelajari dulu puisi-puisinya. Alasannya adalah, puisi karya Samuel Beckett sangat pas menjadi pengantar memelajari karya-karya Beckett. Kepadatan karyanya cukup menantang, dan sejumlah pemikirannya dituangkan ke dalam puisi-puisinya. Kumpulan puisi Samuel Beckett (berbahasa Inggris) dari tahun 1930 hingga 1989 (bahkan ada yang ditulis menjelang kematiannya) diterbitkan tahun 2002 oleh Calder Press. Ini merupakan salah satu buku puisi Beckett yang paling lengkap, dan diterjemahkan pula oleh seorang penerjemah yang tahu banyak tentang Beckett bernama Paul Eluard. 


Ketika memelajari puisinya, maka Anda akan menemukan banyak hal seperti gaya menulisnya, pemikirannya, apa saja yang memengaruhinya, dan sebagainya. Pelacakan Anda terhadap apa saja yang memengaruhi sastra Beckett tentunya akan mengantarkan Anda pada apa saja pemikiran yang memengaruhi Beckett. Anda akan menemui pemikiran Joyce, sampai Camus di beberapa puisinya tersebut.


Kedua, setelah puisi maka Anda bisa memulai lagi mengenali Beckett lewat kumpulan cerita pendeknya atau fiksi pendek (novella) yang ditulis Beckett. First Love adalah salah satu kumpulan fiksi pendek karya Beckett yang mudah ditemukan di internet saat ini. Tidak hanya itu, novelnya berjudul Murphy yang bahkan menjadi karya pertama Beckett akan mengantarkan Anda benar-benar langsung ke apa yang dipikirkan Beckett di awal-awal. Ada juga More Pricks Than Kicks, cerpen pertamanya yang memukau dengan tokoh bernama "Dante". Juga ada cerpen berjudul "The Divine Comedy" sangat tepat untuk dijadikan bacaan pertama tentang "keadilan kosmik" yang sebenarnya tidak adil.


Ketiga, Anda bisa membaca buku berjudul Collected Shorter Prosa, yang memuat banyak cerita kehidupan Beckett, apa saja yang memengaruhinya, serta karya-karyanya yang menarik. Ada Text of Nothing, A Piece of Monologue, dan beberapa karya yang belum diberi judul dalam buku tersebut memunculkan gaya klasik Beckett. Memang terkesan jauh lebih suram, bahkan menakutkan. Tapi, Anda akan melihat bagaimana Beckett sebenarnya.


Keempat, Anda bisa mulai memelajari dramanya. Tentu saja, karyanya yang paling terkenal (sekaligus mungkin paling mudah di antara karya Beckett lainya), Waiting for Godot bisa menjadi "gerbang" pengantar Anda ke karya-karya Beckett lainnya. Bahkan, sejumlah peneliti yang meneliti tentang Beckett menyebutkan bahwa Waiting for Godot bahkan tidak mewakili tulisan yang lainnya.


Bandingkan saja Waiting for Godot dengan End Game misalnya. Waiting for Godot menampilkan dua orang di tempat yang sangat luas dengan sebuah pohon. Sedangkan End Game menghadirkan dua orang yang berada di tempat yang sempit (di ruangan kecil), dan dua orang lainnya berada di tempat yang lebih sempit lagi (di dalam tong). 


Dengan mengikuti alur tersebut, Anda bahkan akan dengan mudah membedakan Beckett dengan Camus. Absurdisme yang dirumuskan oleh Albert Camus secara filosofis nyatanya memiliki perbedaan yang cukup kentara dengan "nihilisme" yang ada di setiap karya Beckett. Pendekatan absurditis Beckett memang cukup jelas, namun pada akhirnya Anda akan mengenali bahwa Beckett sebenarnya tidak "nihilis". Tapi dia adalah seorang yang pesimisme. 


Karya-karya Beckett mengantarkan kita ada "adanya kemungkinan makna", tapi Beckett punya skeptisisme yang ekstrim untuk jawaban yang dengan mudah dikatakan seseorang untuk menemukan makna hidupnya. Itu yang mungkin mengarahkan Beckett ke Absurdisme.

Ads