Tari Saman, Sejarah dan Keunikan Serta Perbedaannya dengan Tari Ratoeh Duek -->
close
Pojok Seni
13 June 2021, 6/13/2021 07:00:00 PM WIB
Terbaru 2021-06-13T12:00:00Z
Budaya

Tari Saman, Sejarah dan Keunikan Serta Perbedaannya dengan Tari Ratoeh Duek

Advertisement



PojokSeni.com - Seni budaya Indonesia begitu beragam dan tentunya unik-unik. Karena itu, dalam beberapa waktu ke depan, PojokSeni akan mengulas beberapa seni budaya Indonesia yang unik, dan terkenal ke seluruh dunia.


Artikel-artikel ini bisa Anda akses dalam kanal Seni Budaya Indonesia. Salah satu yang akan diulas pertama kali adalah tari terkenal asal wilayah paling barat Indonesia, yakni Tari Saman.


Sejarah Tari Saman 


Tari asal Gayo Lues satu ini disebut sudah ada sejak abad ke-13, sedangkan beberapa sumber lainnya menyebutkan bahwa tari Saman baru dikenal abad ke-14. Meski demikian, sejumlah sumber tersebut tetap kompak menyebutkan bahwa tari Saman diciptakan dan dikembangkan oleh seorang ulama bernama Syekh Saman.


Dari nama Syekh Saman, tari Saman yang awalnya bernama Pok Ane itu mendapatkan nama "Saman" untuk mengenang sang pendakwah. Syekh Saman saat itu mengembangkan tari Saman ketika Islam masuk ke Aceh, tepatnya wilayah Gayo.


Permainan Pok Ane sudah ada terlebih dulu, dan akhirnya terjadi akulturasi budaya. Syekh Saman mennciptakan syair lagu pengiring untuk menggantikan lagu pengiring yang sebelumnya digunakan pada permainan Pok Ane. Perubahan juga terjadi pada jenis tepukan yang menjadi lebih rampak, kompak, dan estetik. Tidak hanya itu, posisi duduk para penari juga diatur dengan baik, sehingga tari Saman menjadi sangat indah ditonton.


Syekh Saman mencoba menjadikan tari tersebut sebagai media dakwah Islam, dengan syair yang penuh puji-pujian untuk Tuhan YME. Kemudian, tari Saman mulai dikenal terutama di era Kesultanan Aceh mencapai kejayaannya. Tari Saman menjadi salah satu tari wajib ditarikan ketika acara maulid Nabi di setiap masjid, hingga surau, hanya saja terbatas di daerah Gayo.


Keunikan Tari Saman


Tari Saman (sumber foto: Indonesia Kaya)

Sebagaimana seni budaya Indonesia yang memiliki keunikan, tari Saman juga memiliki banyak keunikan. Namun sebelum membahas apa saja keunikan tari yang satu ini, perlu diketahui bahwa hampir satu dekade yang lalu, tari ini ditetapkan sebagai Warisan Budaya tak Benda asal Indonesia oleh Unesco. Oleh penduduk dunia, tari Saman disebut sebagai "Tarian Ribuan Tangan" (Dance of Thousand Hand).


Proses masuknya tari Saman ke salah satu Warisan Budaya tak Benda asal Indonesia bermula ketika Gaura Mancacarita, warga Australia, menyaksikan penampilan tari Saman dan terpukau. Ternyata, Gaura Mancacarita adalah seorang tim peneliti tari Saman, dan ia menjadi salah seorang yang berjasa memasukkan tari Saman ke catatan Unesco.


Tari Saman awalnya dimainkan oleh pria, dengan total penari 10 orang. Salah satu "syarat" tari Saman adalah dimainkan dengan jumlah orang yang genap. Perkembangan tari Saman akhirnya memperkenankan perempuan untuk ikut menari, serta jumlah penari yang semakin lama semakin banyak.


Pengatur tari saman yang pertama kali adalah Syekh Saman. Karenanya, sekarang pengatur kekompakan penari saman adalah dua orang yang diberi sebutan "syekh". Ada beberapa gerakan dalam tari Saman, antara lain:


  • Gerak guncang
  • Gerak kirep
  • Gerak lingang
  • Gerak surang-saring
  • Gerak tepuk dada
  • Gerak tepuk tangan


Semua gerakan tersebut (yang diberi nama sesuai bahasa Gayo) diatur dengan seindah dan seharmonis mungkin. Ditambah lagi, tempo tarian juga meningkat sesuai dengan kecepatan syair yang mengiringinya.


Tari Saman tidak diiringi alat musik. Dengan kata lain, satu-satunya musik pengiring tari Saan adalah gerakan dan bebunyian dari tepukan tangan dan dada para penari. Ditambah lagi dengan irama nyanyian syair yang temponya juga terus meningkat tersebut.


Nyanyian di tari Saman memiliki aturan tertentu. Berikut aturan nyanyian di tari Saman:


  • Rengum (menggumam) oleh pemandu
  • Dering (menggumam) oleh semua penari
  • Redet (lagu singkat) dinyanyikan oleh penari yang berada di tengah. Biasanya lagunya singkat dan nadanya pendek.
  • Syekh (syair dinyanyikan), biasanya ditandai dengan suara yang panjang dan tinggi. Bagian ini adalah penanda gerakan berubah.
  • Saur (Lagu berulang), adalah lagu yang dinyanyikan seseorang, kemudian diikuti oleh semua penari.


Syarat lain dari tari Saman adalah harus ditarikan dengan kompak, untuk menggambarkan kebersamaan dan kekompakan. Tarian dan nyanyian juga menggambarkan kepahlawanan dan keberanian. Sedangkan syair-syairnya yang penuh pujian untuk Tuhan menggambarkan sopan santun, relijiusitas, serta nasehat yang mendidik.


Perbedaan Tari Saman dengan Tari Ratoh Duek


Tari Ratoh Duek

Bila Gayo terkenal dengan tari Saman, maka daerah Aceh pesisir juga punya tarian lain yang sekilas tampak sama dengan tari Saman. Tari tersebut di Aceh dikenal dengan nama Tari Ratoh Duek


Tari Ratoh Duek di luar Aceh bahkan disebut juga tari Saman, padahal keduanya berbeda. Apalagi, tari Saman tercatat sebagai Warisan Budaya tak Benda, maka tari Ratoh Duek yang bentuknya nyaris mirip ini juga dianggap sebagai tari Saman.


Namun, perbedaannya sebenarnya bisa terlihat dan cukup kentara. Tari Saman sebenarnya tidak diperbolehkan ditarikan oleh lelaki, dan para penarinya menggunakan pakaian Gayo. Sedangkan tari Ratoeh Duek justru ditarikan oleh perempuan. 


Ditambah lagi, tari Ratoh Duek yang sebenarnya memiliki jumlah penari yang ganjil, yakni 11 orang perempuan dengan 2 orang syahie (syekh tapi perempuan). Pakaian yang biasa digunakan di tarian Saman adalah pakaian khas Gayo dengan ciri khas kantong bermotif. 


Sedangkan di tari Ratoh Duek, para penari menggunakan pakaian yang polos, dipadu dengan songket Aceh. Perbedaan kentara lainnya, terletak di bahasa. Bila tari Saman menggunakan bahasa Gayo, maka tari Ratoeh Duek menggunakan bahasa Aceh.


Meski demikian, tari Ratoh Duek adalah perkembangan dari tari Saman. Tari Saman ditarikan oleh remaja putri di daerah pesisir, kemudian disebut dengan tari Ratoh Duek. Tari itu juga berkembang lagi menjadi tari Rateb Meuseukat.


Jadi, bayangkan saja, untuk tari Saman saja sudah terdiri dari banyak tarian. Apalagi bila melihat seluruh seni budaya Indonesia, tentunya akan lebih banyak lagi tarian yang unik dan memukau.


Jangan ketinggalan untuk membaca ulasan menarik lainnya dalam kata kunci: Seni Budaya Indonesia

Ads