Pentatonik, Scale Musik 5 Not yang Dikembangkan Sejak Zaman Kuno -->
close
Pojok Seni
14 June 2021, 6/14/2021 07:00:00 PM WIB
Terbaru 2021-06-14T12:01:05Z
Musik

Pentatonik, Scale Musik 5 Not yang Dikembangkan Sejak Zaman Kuno

Advertisement



PojokSeni.com - Tangga nada pentatonik (pentatonic scale) adalah musik skala dengan lima not di dalam satu oktafnya. Tentunya, hal itu berbeda dengan skala diatonik atau sering juga disebut heptatonik (hepta merujuk ke angka tujuh) yang memiliki tujuh not di dalam satu oktafnya.


Apabila dalam scale diatonik notasinya diketahui do - re - mi - fa - sol - la - si - do untuk nada mayornya, maka untuk tangga nada pentatonik memiliki banyak perbedaan untuk setiap jenisnya.


Di Indonesia misalnya, tangga nada pentatonik dibagi menjadi dua jenis, yakni pelog dan slendro.


  1. Lima nada utama dalam pelog yakni do - mi - fa - sol - si. 
  2. Lima nada utama dalam slendro adalah do - re - mi - sol - la.


Perbedaan utama penggunaan tangga nada pelog dan slendro adalah, pelog digunakan untuk nada yang berkarakteristik "menghormati", misalnya untuk raja, atau guru, dan sebagainya. Sedangkan slendro digunakan untuk nada yang berkarakteristik "lincah", misalnya untuk mengiringi tarian.


Sebagaimana di Indonesia, di berbagai belahan dunia lainnya skala pentatonik juga kerap digunakan di musik tradisional dengan alat tradisional pula. Itu kenapa tangga nada pentatonik sudah dikembangkan sejak era peradaban kuno. Mulai dari era Yunani kuno, Romawi kuno, Mesir kuno dan sebagainya juga mengembangkan tangga nada pentatonik sendiri.


Di berbagai tradisi musik, mulai dari musik klasik Arab, India, Inggris, Jerman, Nordik, Hongaria, Kroasia, Berber, Afrika, Afro-Amerika, Musik Injil, Bluegrass, Country, Musik Etiopia, Jazz, Blues, Rock, Joik, Sudan, Assam, Chica Cumbia, Yunani Kuno, Gamelan, Tuning Krar, Kulintang Filipina, Amerika Selatan, Volga Tengah, Albania, Korea, Laos, Thailand, Kamboja, Malaysia, Jepang, Vietnam, Pegunungan Andes, Pegunungan Tatra, dan sebagainya tercatat menggunakan tangga nada pentatonik.


Sedangkan di era musik modern, Chopin, Giacomo Puccini, dan sebagainya juga mengembangkan musik pentatonik.


Klasifikasi Pentatonik


Nada pentatonik dibagi atau diklasifikasi dalam dua kelas, yakni skala hemitonik dan anhemitonik. Hemitonik memiliki minimal satu semitone (nada setengah), sedangkan anhemitonic tidak memiliki satupun semitone.


Sebagai contoh, tangga nada pelog adalah tangga nada hemitonik. Sebab, ada nada mi dan fa, si dan do yang dimilikinya. Dan jarak (interval) antara mi dan fa adalah setengah nada, begitu juga si ke do.


Sedangkan tangga nada slendro adalah tangga nada anhemitonik. Karena nada yang dimiliki memiliki interval satu atau lebih, yakni do - re - mi - sol - la. Do ke re satu nada, begitu juga re ke mi dan sol ke la. Interval terjauh adalah mi ke sol dengan total satu setengah nada.


Mayor dan Minor


Selain itu, tangga nada pentatonik juga memiliki tangga nada mayor dan minor. Untuk tangga nada pentatonik mayor cara mengatur urutan nadanya menggunakan circle of fifth (lingkaran ke lima) alias cara mengatur 12 nada kromatik dengan urutan perlima sempurna.


Untuk C sebagai titik awal, maka urutannya bila mengacu pada circle of fifth menjadi C, G, D, A, E, B. Di tangga nada pentatonik, hanya ada lima nada berarti yang digunakan adalah C- G - D- A- E. Kemudian, titinada tersebut diatur ulang untuk susunannya dalam tangga nada pentatonik menjadi: C-D-E-G-A atau do-re-mi-sol-la.


Sedangkan untuk tangga nada minor, biasanya akan menggunakan skala minor alami atau sering pula disebut scale blues. Nada yang digunakan adalah do - mi - fa - sol- si, atau C-E-F-G-B untuk C mayor.


Ingat bagaimana tuning gitar untuk setelan E standar? Yah, senar lepasnya adalah EADGBE, dan itu berasal dari skala pentatonik di E minor.


Tangga nada pentatonik di seluruh dunia bisa ditemukan dengan pentatonik mayor yakni C-D-E-G-A.


Selain itu, ada juga tangga nada Jepang yang memiliki tone do - re - fa - sol - la atau C-D-F-G-A. Berbeda dengan susunan mayor pentatonik juga minor pentatonik, sehingga scale Jepang dianggap mode pentatonik yang berbeda. Mode susunan nada dalam scale Jepang sebenarnya disusun berdasar mode phrygian yang biasa digunakan untuk tangga nada diatonik.


Itu saja penjelasan sedikit mengenai scale pentatonik. Anda bisa membaca artikel menarik terkait Musik lainnya di kanal MUSIK.

Ads