Advertisement
Pojokseni.com - Sebagai website khusus kesenian, maka PojokSeni memiliki segmentasi khusus untuk pembaca. Yah, pembaca PojokSeni rata-rata adalah pekerja seni (seniman), pecinta seni, pelajar/mahasiswa seni, dan setipenya. Berdasarkan data yang didapat dari Google Analytic, pembaca PojokSeni terbanyak rata-rata berusia 18 - 35 tahun yang mencapai 45%, sedangkan 15% di antaranya berusia 35 - 55 tahun. Untuk tingkat pendidikan, masih dari data yang sama, rata-rata pembaca PojokSeni adalah S1 (30%), mahasiswa yang sedang S1 (27%), tamatan SMA (18%), S2 atau sedang menempuh S2 (15%), dan sisanya adalah tingkat pendidikan lainnya (SD dan SMP). Bisa diprediksi berdasar data yang dimiliki, bahwa pembaca PojokSeni adalah pegiat, pengajar, dan siswa kesenian.
Bagi PojokSeni, tentunya angka-angka tersebut adalah "pengguna" bukan "pelanggan". Namun, bagi pengusaha atau pegiat seni, angka-angka tersebut bisa berubah menjadi "pelanggan". PojokSeni memelajari dari grup PojokSeni, serta aktivitas pembaca yang ada di PojokSeni, bahwa website ini bisa mempertemukan antara penjual jasa/produk kesenian dengan pelanggannya. Misalnya, Anda memiliki buku yang akan dijual atau disebar luaskan, maka Anda bisa bertemu dengan orang-orang yang sedang mencari buku terkait. Bisa saja yang Anda jual adalah buku pengantar, materi seni, buku sastra, naskah drama dan sebagainya.
Selain itu, ada juga penjual alat musik tradisional seperti tambur, rebana, dol, gamelan, dan sebagainya. Anda bisa juga menemui calon konsumen Anda yang sedang mencari produk tersebut di PojokSeni. Sampel lainnya, ada juga yang sedang mempromosikan pertunjukan teater, musik, workshop, dan sebagainya, juga bisa menemukan pelanggan potensial di PojokSeni. Sekarang, bagaimana caranya?
Bila perusahaan besar, tentunya ada kebijakan dari perusahaan untuk memasang iklan di website tertentu demi memperluas pasar. Namun, bicara tentang iklan, maka kembali lagi pada budget. Tentunya, bila Anda memilih jalur ini, bisa dikatakan bahwa Anda harus merogoh kocek untuk pembiayaan periklanan tersebut.
Namun, ada cara lain yang lebih hemat biaya. PojokSeni menyebutnya sebagai "soft selling" menggunakan artikel dan mempromosikan barang/produk/jasa kesenian Anda. Tentu saja, PojokSeni mengakomodir hal tersebut.
Artikel yang Berguna, Bukan Iklan
Artikel berbayar (atau dalam PojokSeni disebut dengan istilah Artikel Sponsor) adalah salah satu sumber pemasukan blog ini. Itulah kenapa ada banyak artikel non-kesenian bisa ditemukan dalam blog ini. Meski demikian, artikel tersebut sebagian besar benar-benar terlihat sebagai iklan. Tentunya, bisa dikatakan tidak banyak pembaca yang tertarik dengan artikel yang "benar-benar iklan". Pembaca akan memilih datang ke artikel yang berguna bagi mereka. Setidaknya, dalam waktu 2- 5 menit yang mereka habiskan untuk membaca artikel tertentu, harus ada satu hal yang baru didapatkan pembaca. Itu kata kuncinya, "artikel yang berguna".
Sekarang coba pertimbangkan kemungkinan ini:
Kata kunci "gitar akustik terbaik" misalnya diakses setidaknya oleh 143 orang per hari di Indonesia. Dalam waktu 1 bulan, ada sekitar (minimal) 3000 orang yang mengetik kata kunci tersebut di mesin pencari seperti Google, Bing, dan sebagainya. Apabila artikel yang dibuat berada di halaman satu pencarian Google, maka ada kemungkinan minimal 5% untuk diklik. Bila kita hitung kasar bahwa ada 150 orang yang datang ke artikel yang dibuat tersebut. Sekarang, kita hitung kasar saja bahwa dari 150 orang tersebut ada 5 orang saja yang membeli gitar akustik yang direkomendasikan, dan itu ada produk Anda.
Bagaimana cara agar kemungkinan di atas bisa terjadi?
Ada beberapa faktor yang menentukan, pertama artikel tersebut berada di website yang memiliki kepercayaan dan otoritas tinggi di mata mesin pencari.
Kedua, artikelnya SEO friendly. Apa itu SEO friendly? SEO itu singkatan dari "Search Engine Optimization" alias optimalisasi mesin pencari. Itu merupakan salah satu teknik yang digunakan oleh blog/website berbasis teks untuk memenangkan kata kunci tertentu di mesin pencari. Tentu saja, targetnya adalah masuk ke halaman pertama pencarian di Google, atau kalau bisa berada di rangking satu.
PojokSeni pernah melakukan hal yang sama dengan beberapa kata kunci "andalan" PojokSeni. Misalnya, untuk kata kunci "Teater Modern Indonesia", "Teater Indonesia", "Download Naskah Drama", "Download Naskah Monolog", dan sebagainya yang saat ini berada di halaman satu mesin pencari.
Bayangkan saja bila Anda adalah pengusaha pembuat rebana, lalu Anda mengejar kata kunci "Rekomendasi Alat Perkusi Terbaik", atau "Mencari Rebana yang Berkualitas", "Rebana adalah..." dan sebagainya. Kemudian, dalam artikel yang ditulis tersebut, Anda memasukkan produk Anda, kita sebut saja "Rebana A" di salah satu produk yang direkomendasikan. Maka ada dua hal yang akan Anda dapatkan:
- 1. Branding
- 2. Memperbesar cakupan pembeli, atau promosi
Dan dua-duanya adalah sesuatu yang mahal sehingga perusahaan besar tak ragu untuk menghabiskan ratusan juta demi branding dan promosi tersebut. Sedangkan Anda bisa melakukannya dengan gratis, tapi tentu saja lebih sulit.
Atau, bayangkan Anda adalah penulis novel pemula yang tak banyak dikenal orang. Lalu, Anda menulis artikel berjudul "Rekomendasi Novel yang Pas Dibaca untuk Menjelang Buka Puasa" dan lewat proses editing oleh tim PojokSeni, artikel tersebut dibuat menjadi "SEO Friendly". Lalu, bayangkan bahwa kata kunci yang diincar adalah "Rekomendasi Novel Remaja" dan mampu berada di halaman 1 Google. Maka, minimal Anda mampu melakukan branding terhadap nama dan judul buku Anda secara gratis bukan?
Karena gratis, maka Anda akan membayarnya lewat usaha yang tidak mudah. Pertama, untuk menjadikan satu artikel memiliki otoritas yang tinggi, maka diperlukan artikel lain yang merujuk ke artikel tersebut.
Seperti ini kira-kira gambarannya:
Anda menulis buku novel bertema keluarga anggap saja judulnya "Novel A". Kemudian, Anda mulai menulis artikel untuk mempromosikan novel tersebut secara "soft selling".
- Artikel pertama yang ditulis berjudul "Rekomendasi Novel yang Pas Dibaca Menjelang Buka Puasa".
- Artikel kedua yang ditulis berjudul "Aktivitas Berguna yang Bisa Anda lakukan di Rumah Saja Saat Menunggu Buka"
- Artikel ketiga berjudul "Rekomendasi Novel Remaja Bertema Keluarga"
- Artikel keempat berjudul "Novel Ringan yang Bisa Dibaca Sambil Santai"
- Artikel kelima, dan berikutnya.
Artikel berjudul "Rekomendasi Novel yang Pas Dibaca Menjelang Buka Puasa" adalah artikel utama yang ditulis dan dimuat setelah proses editing. Kemudian, ditulislah satu artikel lagi sekitar 3-7 hari kemudian dengan judul "Aktivitas Berguna yang Bisa Anda lakukan Di Rumah Saja Saat Menunggu Buka" dan salah satu dari "aktivitas berguna" tersebut adalah "membaca novel", nah kemudian dirujuk ke artikel pertama.
Dalam waktu sekitar 2 minggu kemudian, ditulis satu artikel lagi dengan judul "Rekomendasi Novel Remaja Bertema Keluarga" yang salah satu judul yang direkomendasikan adalah "Novel A" yang dirujuk ke artikel utama. Berikutnya, 3 minggu kemudian giliran artikel berjudul "Novel Ringan yang Bisa Dibaca Sambil Santai". Salah satu judul artikel yang direkomendasikan adalah "Novel A" yang juga dirujuk ke artikel utama.
Kondisi yang harus diperhatikan adalah, artikel setidaknya mengandung 500 kata (minimal), disertai satu gambar, dan mengandung kata kunci yang diincar. Kita anggap kata kunci yang diincar adalah "novel bertema keluarga", "novel remaja", dan sebagainya.
Lewat project yang berjalan selama satu bulan tersebut, kita anggap saja sesial-sialnya Anda, satu artikel yang Anda tulis hanya dibaca oleh 50 orang saja. Kemudian, lima artikel yang Anda tulis hanya mendapatkan sekitar 250 pembaca. Dan dari jumlah tersebut, hanya ada sekitar 20 - 30 orang saja yang membelanjakan uangnya untuk membeli novel Anda. Namun, setidaknya Anda mendapatkan dua hal:
- 250 orang mengetahui judul novel Anda
- 30 orang membeli novel Anda.
Dan jumlah tersebut adalah jumlah yang sebelumnya tidak berada di lingkaran atau jangkauan Anda. Misalnya, bukan teman (dunia nyata), maupun teman (dunia maya) dan tidak saling kenal dengan Anda. Ada satu peluang lagi yang bisa Anda dapatkan dari 250 orang yang mengetahui judul novel Anda tersebut adalah, bayangkan kalau 5 saja di antaranya menulis artikel serupa dengan judul "rekomendasi novel..." atau bayangkan kalau setidaknya 5 saja di antaranya menulis review tentang novel Anda. Atau, bayangkan pula kalau 5 orang di antara angka tersebut adalah mahasiswa yang sedang mencari novel yang bagus untuk tugas, atau skripsi.
Sekarang, bagaimana cara memanfaatkan PojokSeni sebagai media yang mempertemukan Anda dengan 250 orang tersebut?
Pertama, bila Anda memiliki karya dan harus dipromosikan, maka Anda bisa menggunakan opsi gratis di atas. Tulis 5 atau 6 artikel yang nantinya akan menjadi "soft selling" bagi produk Anda. Di artikel yang paling pertama, Anda harus menjelaskan juga di mana produk itu bisa dibeli, atau kontak yang diperlukan untuk membeli produk yang dimaksud.
Kedua, artikel Anda berbentuk "artikel berguna" bukan artikel iklan. Tentu saja hal itu bisa menggaet calon pembeli yang tadinya tidak Anda kenal. Bayangkan saja bila Anda adalah orang yang sedang mencari produk tersebut, mana artikel yang akan Anda klik antara "rekomendasi novel remaja yang pas dibaca menjelang buka puasa", dengan artikel "Novel A, pilihan buku menarik yang keren ceritanya". Mana yang Anda pilih?
Ketiga, mungkin akan ada lima atau enam novel yang direkomedasikan, namun ada hal yang menonjol dari novel Anda di antara deretan novel yang direkomendasikan.
Keempat, artikel Anda harus memenuhi kaidah SEO. Setidaknya, jumlah katanya tidak kurang dari 500 kata (sekitar 1 halaman di Ms Word dengan huruf ukuran 12 dan spasi 1).
Kelima, artikel Anda tidak copy-paste, juga tidak diposting di media lainnya. Kalaupun perlu posting di blog pribadi misalnya, berarti Anda menulis lebih dari 5 artikel. Karena artikel yang dimuat di media lain harus "tidak copy-paste" atau akan berakibat buruk bagi rencana untuk berada di halaman satu mesin pencari.
Dengan cara tersebut, Anda sudah melakukan promosi namun tanpa biaya. Lalu, bagaimana dengan Pojokseni?
Seperti yang dibilang sebelumnya, membuat project di atas memang gratis alias tidak mengeluarkan biaya. Namun, Anda menggantinya dengan meluangkan waktu dan tenaga, serta pikiran. Yah, membuat 5 artikel yang diposting berkala tentunya akan sulit bagi yang tidak terbiasa. Di atas, contoh produk untuk "sampel" adalah novel. Bisa jadi produk Anda adalah hal lain yang tentunya perlu memutar otak lagi untuk membuat artikel dalam jumlah banyak.
Kenapa harus banyak? Yah, minimal 5 agar artikel yang utama memiliki banyak rujukan. Jadinya, artikel yang banyak dirujuk meningkatkan kepercayaan dan otoritas halaman yang dimaksud. Dengan demikian, bisa dinilai bagus di mata mesin pencari. Hasilnya, yah berada di halaman satu Google.
Bagi PojokSeni, setidaknya "pembayaran" dilakukan dengan artikel. Pojokseni mendapatkan artikel, pembaca mendapatkan "artikel yang berguna", dan Anda mendapatkan promosi "soft selling" yang tidak keluar biaya. Bukankah itu simbiosis mutualisme yang menguntungkan semua pihak?
Jadi, apakah Anda berminat untuk melakukan project bersama PojokSeni seperti yang sudah dijelaskan panjang lebar di atas? Silahkan hubungi kami lewat email redaksipojokseni@gmail.com untuk informasi lebih lanjut.