Konsep "Bertolak dari yang Ada" Dalam Realitas Kehidupan -->
close
Pojok Seni
20 April 2021, 4/20/2021 04:43:00 AM WIB
Terbaru 2021-04-19T21:43:02Z
Opini

Konsep "Bertolak dari yang Ada" Dalam Realitas Kehidupan

Advertisement


Oleh : Nahiar Mohammad*


Mungkin kita tidak asing lagi pada teater Mandiri jakarta yang diasuh oleh Putu Wijaya dengan konsep teaternya 'Bertolak dari yang ada', konsep 'bertolak dari yang ada' menurut salah satu anggota Teater Mandiri adalah sebuah ekspresi kegelisahan dari Putu Wijaya yang muncul dari dalam dirinya pada saat beliau terserang oleh penyakit stroke ringan yang membuat separuh badannya mati rasa dan tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa.


Konsep 'Bertolak dari yang ada' dalam teater Mandiri, Putu Wijaya mencoba mengajak para anggotanya belajar menerima apa yang ada, memanfaatkan apa yang ada dan menghayati apa yang ada. Serta menjadikan sebuah kesalahan sebagai spirit baru atau energi baru untuk mengembangkan proses dalam berteater. Hal itu bisa dibuktikan dengan pertunjukan yang sederhana tetapi memiliki sebuah pemaknaan yang luas. juga bisa kita lihat dari anggota teater Mandiri yang tidak semuanya dari akademisi teater , tetapi dari beberapa kalangan masyarakat entah pedagang, sopir taksi, ojek online, pengamen dan lain sebagai yang memiliki minat untuk berproses dalam dunia teater.


Konsep Bertolak dari yang ada juga bisa kita lihat dari nama teaternya MANDIRI,  menurut Putu Wijaya Kata Mandiri itu hadir di dalam praktek sehari-hari,  beliau Menandaskan, Mandiri itu merangkum dua fitrah manusia, baik secara individu maupun berdiri di atas kaki sendiri. Maupun sebagian mahluk sosial yang cakap dalam bekerja satu tim.


Dari penjelasan di atas saya berfikir bahwa Konsep Bertolak Dari Yang Ada itu dapat memunculkan kontradiksi dalam kemandirian atau dapat memobilisasi energi paradoks dalam satu arah menuju kemerdekaan.


Lantas bagaimana jika konsep bertolak dari yang ada diterapkan ke dalam realitas kehidupan sehari-hari? Konsep 'bertolak dari yang ada' jika kita terapkan ke dalam sebuah realitas kehidupan, bukan berarti kita harus berpasrah diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dengan menyerahkan segala urusan kepada-Nya dan diam tanpa melakukan usaha apapun. Tetapi konsep bertolak dari yang ada mengajarkan kita  agar memberdayakan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada dalam diri kita menjadi sebuah spirit baru dengan berjuang sampai pada titik darah penghabisan, untuk sampai kepada puncak yang yang kita inginkan. karena sebuah perjuangan bukanlah tentang kalah dan menang melainkan tetang seberapa kuat kita memperjuangkan sebuah ambisi yang ingin dicapai. Tetapi hal tersebut sangatlah kontradiktif dengan manusia dewasa hari ini yang menganggap bahwa sebuah kesuksesan hanya bisa dipandang dari hal finansial dan materi saja. 


Padahal apabila kita tela'ah lagi lebih dalam, bahwa sifat kesuksesan bersifat dinamis, tidak stagnan pada satu fase (keberhasilan) saja melainkan ia akan berputar dan akan sampai pada fase (kegagalan). Tentu hal tersebut sangatlah berbahaya kepada generasi kita hari ini,  dengan penanaman paradigma kepada anak-anaknya bahwa sebuah kesuksesan hanyalah tentang pekerjaan yang mapan, materi yang melimpah, kehidupan yang enak dan lain sebagai. Meskipun pada dasarnya kita sebagai manusia butuh terhadap materi dan tidak akan pernah lepas darinya.


Maka konsep teater 'Bertolak dari yang ada' mengajarkan kita agar tidak terpuruk dalam sebuah kekurangan dan kelemahan yang ada di dalam diri kita ataupun ada di lingkungan sekitar, kita harus memperdayakan sebuah kelemahan tersebut menjadi sebuah spirit baru untuk menjalani hidup ke depannya. Dengan mencoba memanfaatkan segala yang ada dalam diri kita dan apa yang ada di sekitar lingkungan kita.


*Penulis bernama Nahiar Mohammad, adalah salah satu mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah 

Jakarta, dan pernah bergiat di Sanggar Andalas PPA. Lubangsa madura

Ads