Sekilas tentang Kesepadanan Struktur Kalimat dan Ciri-cirinya -->
close
Pojok Seni
20 March 2021, 3/20/2021 06:00:00 AM WIB
Terbaru 2021-03-19T23:00:02Z
Artikel

Sekilas tentang Kesepadanan Struktur Kalimat dan Ciri-cirinya

Advertisement
Sekilas tentang Kesepadanan Struktur Kalimat dan Ciri-cirinya



pojokseni.com - Ketika akan menulis kalimat, entah itu untuk artikel di blog, atau untuk karya tulis ilmiah, sampai ke tingkat yang paling sulit seperti menulis sastra, bagian terpenting adalah bagaimana mengaransemen kalimat dengan baik. 


Dalam hal ini, dalam menulis kalimat, baik kalimat untuk karya ilmiah hingga prosa sastra semacam novel, cerpen, dan sebagainya, aransemen kalimat diartikan sebagai pemilihan diksi yang sepadan antara gagasan dengan struktur bahasa yang digunakan. Kesatuan gagasan dan kepaduan pikiran mesti diperlihatkan dengan kompak dan baik dalam satu kalimat yang utuh.


Karena itu, bahasan pojokseni.com kali ini adalah tentang kesepadanan struktur dalam aransemen kalimat. Kesepadanan berarti keseimbangan, yang menunjukkan struktur bahasa yang digunakan dapat menunjang gagasan yang ingin disampaikan. Tentunya, hal ini sangat berguna bagi para penulis pemula yang sedang memulai belajar menulis sesuatu.


Apa saja hal-hal yang memengaruhi kesepadanan struktur kalimat? Dengan kata lain, kalimat yang sepadan tersebut seperti apa?


Ciri Kesepadanan Kalimat


Ciri pertama kesepadanan kalimat


Pertama, subjek dan predikat di kalimat tersebut harus jelas. Bisa dikatakan, syarat mutlak sebuah kalimat adalah memiliki subjek dan predikat. Khusus untuk subjek, seringkali menjadi kabur alias tidak jelas. Penyebabnya pertama adalah karena penggunaan kata depan yang berada di depan subjek, mulai dari "bagi", "pada", "sebagai", "tentang" dan sebagainya.


Misalnya, lihat contoh kalimat ini:


Bagi masyarakat yang berdomisili di wilayah kabupaten ini, harap berkumpul di Gedung Biru untuk mendapatkan informasi terkait Bantuan Langsung Tunai (BLT).


Kata depan "bagi" membuat subjeknya menjadi tidak jelas. Padahal, bila kata "bagi" tersebut kita hilangkan, maka tidak ada yang berubah baik gagasan maupun pesan dari kalimat tersebut.


Masyarakat yang berdomisili di wilayah kabupaten ini, harap berkumpul di Gedung Biru untuk mendapatkan informasi terkait Bantuan Langsung Tunai (BLT).


Jadi, sebisanya hindari penggunaan kata depan di awal kalimat apabila tidak begitu penting, atau tidak mengubah makna. Dengan demikian, kalimat yang Anda buat menjadi lebih efektif.


Ciri kedua kesepadanan struktur kalimat


Masih terkait subjek, seringkali ditemukan adanya subjek ganda untuk satu kalimat. Jadinya, sama seperti masalah pertama, yakni subjek menjadi tidak jelas. Perhatikan contoh kalimat berikut ini:


Pembuatan alat musik berbahan paralon itu, Fulan dibantu oleh musisi ternama daerah ini.


Subjeknya menjadi dua dalam kalimat di atas, yakni "pembuatan" dan "Fulan". Cara agar menjadikan kalimat tersebut hanya memiliki satu subjek adalah, buat kalimat awal (sebelum koma) menjadi "keterangan" dengan cara seperti ini:


Ketika membuat alat musik berbahan paralon itu, Fulan dibantu oleh musisi ternama daerah ini.


Maka subjeknya tinggal satu, yakni Fulan.


Ciri ketiga kesepadanan struktur kalimat 


Berikutnya, hindari menggunakan kata penghubung intrakalimat di awal kalimat baru. Kata yang sering digunakan misalnya, karena, sehingga, dan sebagainya. Lihat contoh kalimat berikut ini:


  • Fulan sudah tidak mau sekolah. Karena teman-teman di sekolahnya menjauhi dia.
  • Hujan berapa hari terakhir turun dengan sangat deras. Sehingga para petani gagal panen.


Dua contoh kalimat di atas menggunakan kata penghubung intrakalimat yakni sehingga dan karena. Namun, justru digunakan di kalimat yang baru (setelah titik). Akan menjadi lebih baik bila disambung saja dengan menggunakan koma.


  • Fulan sudah tidak mau sekolah, karena teman-teman di sekolahnya menjauhi dia.
  • Hujan berapa hari terakhir turun dengan sangat deras, sehingga para petani gagal panen.


Ciri keempat kesepadanan struktur kalimat

 

Ciri berikutnya adalah tidak menggunakan kata "yang" sebelum predikat. Predikat diawali kata "yang" menjadikan predikat kalimat menjadi kabur. Usahakan tidak menggunakan kata "yang" sebelum predikat. 


Teh ini yang berasal dari daerah pegunungan.


Kata "yang" sebelum predikat "berasal" tidak memiliki arti apa-apa, juga tidak membantu penyampaian ide atau gagasan. Malahan kata "yang" tersebut membuat predikat dari kalimat tersebut jadi tidak jelas.


Coba lihat apabila kita hilangkan "yang" di kalimat tersebut.


Teh ini berasal dari daerah pegunungan.


Ciri kelima kesepadanan struktur kalimat


Ciri berikutnya dari kesepadanan struktur kalimat adalah kalimat mesti mementingkan keparalelan. Keparalelan diartikan sebagai kesamaan bentuk kata apabila ada kata paralel. Lihat contoh kalimat di bawah ini.


Tiga bulan terakhir, harga BBM dinaikkan dan turun secara signifikan.


Dinaikkan bentuknya verba, sedangkan turun bentuknya nomina. Untuk memenuhi keparalelan tadi, kedua kata yang paralel dalam kalimat tersebut harus sama bentuknya. Anda bisa memilih antara dua contoh ini:


Tiga bulan terakhir, harga BBM dinaikkan dan diturunkan secara signifikan.


atau


Tiga bulan terakhir, harga BBM naik dan turun secara signifikan.


Demikian ulasan tentang kesepadanan struktur kalimat untuk membuat kalimat efektif kali ini. Tentunya, hal-hal di atas sudah bisa digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah, atau mungkin penulisan prosa agar gagasan yang ingin Anda sampaikan bisa lebih tepat. Bila ada yang ingin ditanyakan, kritik, saran, dan sebagainya, silahkan kirimkan ke email kami; redaksipojokseni@gmail.com.

Ads