Belajar Menulis Puisi dengan Puisi, Ala Ahda Imran -->
close
Pojok Seni
21 March 2021, 3/21/2021 03:38:00 AM WIB
Terbaru 2021-03-20T20:40:02Z
Analisis Puisi

Belajar Menulis Puisi dengan Puisi, Ala Ahda Imran

Advertisement
Belajar Menulis Puisi dengan Puisi, Ala Ahda Imran
Belajar Menulis Puisi dengan Puisi, Ala Ahda Imran

pojokseni.com - Ada yang menarik dari belajar menulis puisi ala Ahda Imran. Beliau, memberi pelajaran menulis puisi dengan puisi, seperti yang dibagikan oleh halaman Teroka Press beberapa waktu lalu.


Sebelumnya, tentunya Anda mesti mengenal dulu siapa Ahda Imran. Ahda Imran dikenal sebagai penyair dan esais yang lahir di Payakumbuh, Sumatera Barat pada tahun 1966 silam. Karir kepenyairannya dimulai di Cimahi, dan beberapa karyanya dimuat di media, serta masuk dalam berbagai antologi puisi.


Namun, hal yang paling berkesan dari karya seorang Ahda Imran (bagi Pojok Seni) adalah naskah monolognya, Inggit Ginarsih yang dipentaskan tahun 2013 dengan aktor Happy Salma dan sutradara Wawan Sofyan.


Kembali lagi ke pelajaran menulis puisi ala Ahda Imran. Berikut beberapa cara belajar menulis puisi dengan puisi ala Ahda Imran yang bisa Anda coba terapkan dalam tulisan Anda.


Pelajaran Pertama dalam Menulis Puisi


Yang kau perlukan adalah menyeru mahluk halus yang berdiam di balik kata-kata. Tapi kau hanya akan mendapati kata-kata jika ia tahu kau mencarinya.


Serulah dia tanpa ia mendengar suaramu.


Pelajaran Kedua dalam Menulis Puisi


Tulis puisi dan lupakan

serupa mendatangi dan meninggalkan

pada keduanya dunia tak tampak, kecuali

serupa kelok bayang separuh batang lidi


yang kau julurkan ke dalam perigi


Pelajaran Ketiga Menulis Puisi


Naik ke jenjang kata

yang tak berkejadian tak berkarena


Menggigil kakimu ke puncaknya

serupa Musa menuju Thursina


Pelajaran Keempat Menulis Puisi


Kata adalah tubuhKu

yang bukan seseorang

yang bukan bayang


Hilang dalam kata

temukan darahKu


Minumlah!


Nah, itu tadi pelajaran "bagaimana cara menulis puisi" ala Ahda Imran yang disampaikannya lewat puisi. Apa tafsiran Anda terhadap "pelajaran" kali ini? Yah, bisa jadi Anda akan menafsirkannya berbeda-beda, tapi seperti itulah bagaimana seorang Ahda Imran menuliskan puisi-puisinya.


Tentunya, masukan dair Ahda Imran lewat sajak-sajak di atas bisa Anda terapkan ketika Anda ingin menulis puisi, bukan?


Terpenting adalah banyak membaca, agar memiliki banyak diksi, perspektif, serta wawasan dalam mendefinisikan dunia dan diri Anda sendiri. Selamat menulis puisi?

Ads