Advertisement
PojokSeni - Nyaris di seluruh grup teater, baik teater amatir, profesional, teater kampus dan teater remaja sekalipun, memiliki pemusik di dalam timnya. Pemusik teater atau pemusik yang terbiasa bekerja sama dengan grup teater tentunya memiliki kemampuan untuk membuat musik yang baik dan tepat untuk mendukung suasana di pertunjukan.
Musik yang baik dan tepat adalah jenis musik yang mampu membantu aktor membawakan warna dan emosi dari setiap adegannya. Meski demikian, pemilihan musik jangan terlalu memenuhi setiap adegan. Karena ada lebih banyak adegan yang butuh suasana sepi (tanpa musik) untuk membangun alur dramatik.
Musik paling sering digunakan untuk membuka dan menutup pertunjukan. Selain itu, musik juga sering ada di antara adegan dengan adegan yang lain dengan fungsi sebagai "jembatan".
Namun ada hal yang berbeda dengan membuat musik pada seni teater. Karena di seni teater, seorang musisi bukanlah membuat sebuah karya musik. Melainkan, menyusun atau merangkai variasi dalam kesatuan. Artinya, ada beberapa jenis musik yang dibuat untuk mendukung setiap adegan tertentu dan dirangkai dengan baik.
Ada beberapa hal yang mesti dihindari ketika merangkai variasi musik untuk pertunjukan teater. Berikut beberapa di antaranya.
1. Mencampur-campur Musik
Mencampur musik yang dimaksud di sini adalah tindakan mencampurkan musik berbeda latar budaya yang bisa menjadi tanda tambahan atau malah membingungkan penonton. Misalnya, sejak awal pertunjukan diiringi dengan musik khas daerah tertentu, alias musik tradisional. Kemudian, di adegan berikutnya justru masuk musik barat. Hasilnya, itu akan membuat penonton kebingungan dengan latar cerita yang sebenarnya. Atau justru menjadi semacam blunder bagi pertunjukan itu sendiri.
2. Musik Terlalu Mencolok
Terlalu banyak musik membuat pertunjukan menjadi seperti sayur kelebihan garam. Adegan-adegan yang memerlukan keheningan, mesti tetap jadi hening. Adegan yang menghadirkan perkelahian, atau cekcok antar para pemain dengan alur dramatik yang terus meninggi, juga sebaiknya tidak diiringi dengan musik.
Sebagaimana garam pada masakan, musik mesti mendapatkan porsi yang pas. Tidak kurang, juga tidak berlebihan. Bila kurang mungkin akan terasa hampa, tapi bila berlebihan maka akan terasa terlalu mencolok.
3. Volume Musik Terlalu Besar
Pertunjukan teater tentunya akan melibatkan soundsystem di dalamnya. Dan aktor akan mengandalkan suara asli mereka dengan teknik vokal ditunjang dengan teknik pernapasan. Tentunya, akan sangat menganggu bila ternyata musiknya justru lebih besar dari suara dialog.
Penonton yang datang ke panggung atau ke gedung teater tentunya bukan untuk mendengarkan musik. Mereka datang untuk menyaksikan pertunjukan teater. Maka musik jangan sampai jadi penghalang dari tujuan utama para penonton tersebut.
4. Volume Musik Terlalu Kecil
Ini kebalikan dari masalah sebelumnya. Suara musik terlalu kecil sehingga justru tidak berdampak pada pertunjukan. Harus ada keseimbangan bunyi antara efek (bunyi), dialog (vokal) dengan musik apabila ketiganya digunakan berbarengan.
Terpenting, musik adalah semacam lampu spotlight bagi sebuah pertunjukan. Apa yang ada dan dihadirkan secara visual di atas panggung adalah hal yang harus diutamakan. Jangan sampai musik justru mengacaukan semuanya.
5. Hindari Noise
Noise atau derau adalah suara gangguan seperti microphone yang terlalu dekat dengan speaker, atau jack gitar yang longgar dan suara menganggu lainnya. Umumnya, noise tersebut berasal dari sumber suara, hanya sedikit saja yang keluar dari speaker. Atau, kemungkinan lainnya adalah karena ada gangguan di kabel.
Noise ini tidak hanya merusak musik, tapi juga merusak pertunjukan. Penonton akan terganggu dan tentunya membuat perhatian atau fokus mereka pada pertunjukan akan segera hilang. Apabila itu terjadi sebelum puncak, atau sebelum konflik, atau adegan yang menarik, maka pertunjukan tersebut akan gagal.
Demikian penjelasan terkait musik pada teater. Tentunya, beberapa hal yang sebaiknya dihindari sudah diulas Pojok Seni. Jadi, jangan ragu untuk menjadikan pertunjukan Anda lebih mencengkeram penonton dengan dukungan musik yang pas porsinya.