Advertisement
Teater Epidaurus |
PojokSeni.com - Hingga tahun 2020, Festival Teater Epidaurus di Epidaurus, Yunani tetap dilaksanakan. Para peserta dari seluruh dunia pentas di atas panggung Teater Epidaurus yang legendaris itu. Akustiknya begitu baik, hingga Liha Lakovidis seorang Profesor Arkeologi menyebut bahwa tarikan nafas dan sobekan kertas juga akan terdengar dengan jelas hingga ke panggung paling belakang.
Kenapa teater terbuka seperti Teater Epidaurus bisa menampilkan akustik yang sangat baik? Bahkan ketika wisatawan datang ke sana, mereka akan membacakan sajak hingga penggalan naskah, dan suaranya terdengar hingga sudut manapun di Teater Epidaurus?
Desain Teater Epidaurus juga sangat unik. Setelah dibangun dan mempertontonkan pertunjukan drama klasik pada lebih dari 20 abad silam, suara para aktor terdengar dengan jelas. Bahkan untuk sekedar suara berbisik sekalipun. Padahal bangunan yang dibangun oleh Polykleitos the Younger ini sudah dibangun sejak 4 abad sebelum masehi.
Lebih hebatnya lagi, panggung teater ini mampu menampung 13.000 orang. Pada awal dibangun untuk 6000 penonton, lalu dua abad setelah dibangun, ditambah lagi untuk 13000 penonton. Pausanias yang begitu terpukau dengan teater Epidurus menyebutkan tidak ada satupun arsitek teater yang mampu menandingin keindahannya dan keserasiannya. Ungkapan itu terbukti, ketika arsitek lain di Yunani mencoba menduplikasi bangunan tersebut, nyatanya tidak ada yang sama hasilnya, termasuk kualitas akustiknya.
Teater lainnya di Yunani yang seumuran setidaknya sudah rusak sebagian. Atau, kalaupun masih berdiri tegak, berarti sudah dipugar. Tapi tidak dengan bangunan megah berbentuk kipas yang terletak di dataran Argolida yang begitu subur. Awalnya, selain menjadi tempat pertunjukan teater, tempat ini juga menjadi pusat keagamaan serta tempat penyembuhan yang suci.
Penyebab Akustik Teater Epidurus Begitu Jernih
Suara para pemain tidak hanya terdengar jelas, tapi juga terdengar jernih. Beberapa penelitian dilakukan dan hasilnya ada beberapa hal yang dianggap menjadikan akustik di teater Epidaurus menjadi begitu memukau.
Kursi Batu Kapur
Penyebab pertama disebutkan karena kursinya yang memiliki jarak yang tepat serta terbuat dari barisan batu kapur. Kenapa seperti itu? Karena dengan deretan kursi dari batu kapur tersebut, justru setiap barisnya membentuk filter akustik untuk background noise. Jadi, suara dengan frekuensi yang rendah dari keramaian tak begitu terpantul, sedangkan suara frekuensi tinggi dari atas panggung akan terbawa hingga ke bangku paling belakang. Suara derap kaki penonton tidak begitu terdengar, tapi derap kaki aktor akan terdengar sampai ke baris paling belakang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Nico Declercq dan Cindy Dekeyser dalam jurnal yang diterbitkan di Journal of Acoustic Society of America.
Lokasi dan Hembusan Angin
Hembusan angin di Teater Epidurus mengalir ke satu arah yakni dari panggung ke penonton. Jadinya, angin tersebut yang membawa suara menjadi begitu jernih ke bangku penonton bahkan hingga ke paling belakang. Sebaliknya, suara dari bangku penonton tidak terbawa angin ke panggung. Hal itu disebabkan karena lokasi teater Epidaurus yang terletak di lereng dan dataran tinggi. Lokasi tersebut juga menjadikan suara di sekitaran teater begitu sunyi.
Kemiringan
Di tahun 2007, sebuah penelitian juga menyebutkan bahwa kemiringan tempat tersebut yakni sekitar 26 derajat juga berpengaruh terhadap kualitas akustik suara. Meski demikian, ditemukan juga bahwa kemiringan tersebut tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap kualitas akustik ampiteater.
Perjalanan Pementasan di Teater Epidaurus
Era Awal
Awalnya, ketika baru dibangun maka tempat ini menjadi tempat "pesta". Pesta yang dimaksud adalah perayaan untuk panen anggur berbentuk drama yang ditujukan untuk memuja Dewa Dionisius sang dewa pesta dan anggur. Meski bentuknya pemujaan, tapi setiap drama yang dipentaskan juga memiliki satu cerita.
Era Drama Klasik
Sampai akhirnya lama kelamaan pengaruh sang Dewa Pesta mulai menghilang. Maka dramawan kenamaan Yunani mulai menulis naskah-naskah yang bertolak dari sejarah, mitologi dan kisah dari Yunani. Nama-nama seperti Sopochles, Euripides, Aeskilus dan penulis Yunani lainnya mulai bermunculan.
Cerita mereka lebih memukau, serta berat bobot filosofisnya. Sehingga popularitas drama makin meningkat. Itulah kenapa jumlah bangku di Teater Epidaurus akhirnya ditambahkan sampai lebih dari dua kali lipat.
Era Abad ke-20
Era abad ke-20 adalah era "akademis". Di tahun-tahun tersebut, drama klasik Yunani dipentaskan kembali. Berdirinya Teater Nasional Yunani di tahun 1932 menjadikan popularitas drama klasik Yunani naik kembali. Dengan bahasa yang diubah ke bahasa Yunani Modern, maka drama klasik Yunani Kuno menjadi tontonan wajib, meski masih dalam tataran akademis, baik untuk pembelajaran maupun untuk bahan penelitian.
Era Festival Teater Epidaurus
Tahun 1954 menandai Festival Teater Epidaurus menjadi festival internasional tahunan di setiap musim panas. Tidak hanya kelompok teater asal Yunani, tapi dari berbagai belahan dunia juga datang ke Epidaurus untuk mementaskan drama karya penulis Yunani Klasik. Sejak tahun itu, hingga tahun 2019, gelaran festival Teater Epidaurus menjadi begitu menarik perhatian wisatawan dunia.
Lokasi Teater Epidaurus
Lokasi ini terletak di Kota Epidaurus, Yunani. Teater ini terletak di dataran Argolida, yang berada di bagian timur Peloponnese. Tentunya, bila Anda berkunjung ke Yunani, sangat sayang bila tidak berkunjung ke Teater Epidaurus ini.