Advertisement
PojokSeni.com - Istilah motorik pada manusia tentunya sudah dikenal. Namun, motorik terutama pada anak, terbagi menjadi dua yakni motorik halus dan kasar. Keduanya mesti dikembangkan agar tumbuh kembang anak menjadi lebih baik.
Namun, keduanya memiliki perbedaan yang kentara. Tidak hanya itu, cara membantu tumbuh kembang motorik anak juga sangat berbeda. Pertanyaannya, apa perbedaan motorik halus dan kasar?
Kita mulai dari motorik halus. Secara simpel, motorik halus adalah pendukung kemampuan anak untuk menggerakkan otot-otot kecil di bagian tubuh tertentu. Tidak hanya itu, motorik halus juga sangat berguna untuk melakukan pengamatan, koordinasi dan hal lain yang membutuhkan kecermatan.
Motorik kasar berhubungan dengan otot-otot yang lebih besar serta menggerakkan sebagian besar tubuh, mulai dari tangan, kaki dan kepala.
Sayang sekali, ada banyak hal yang bisa meningkatkan perkembangan motorik kasar, tapi tidak berpengaruh pada motorik halusnya. Anak-anak tersebut biasanya berbakat di bidang olahraga dan hal lain yang membutuhkan gerakan lebih besar.
Sedangkan yang melatih dan mengembangkan motorik halus sejak kecil, justru tidak begitu optimal mengembangkan motorik kasar. Motorik halus biasanya terlihat dari kemampuan anak berkonsentrasi, serta melakukan hal-hal yang kecil namun membutuhkan kecermatan yang tinggi. Misalnya mewarnai gambar, membuat garis yang lurus dan sebagainya.
Melatih Motorik Halus dan Kasar Bersamaan
Latihan pertama yang bisa dilakukan adalah melompat kemudian berdiri dengan satu kaki. Latihan tersebut akan sangat baik menjadikan anak melatih motorik kasarnya sekaligus motorik halus. Bila anak Anda berusia tiga tahun, cobalah latih ia untuk melakukan hal tersebut.
Karena dalam bersamaan, anak Anda akan melatih kemampuan otot kasarnya sekaligus menjaga keseimbangan tubuh yang menjadikan anak harus lebih berkonsentrasi. Atau, bila sulit dari melompat, setidaknya mencoba berlatih berdiri dengan satu kaki langsung. Sebaiknya lakukan dengan alas yang lembut dan tidak menyakiti tubuh anak Anda bila ia terjatuh.
Latihan kedua yang bisa Anda coba adalah melemparkan bola berukuran besar ke anak Anda, lalu dia harus menangkapnya. Dengan demikian, anak Anda melatih otot kedua tangannya namun dalam bersamaan melatih konsentrasinya. Namun sebaiknya, bola yang digunakan berbahan karet dan ringan agar tidak membuat anak Anda cedera.
Latihan ketiga yang bisa dicoba adalah meminta anak Anda untuk belajar bersepeda roda tiga. Hal itu juga sangat baik dalam melatih motorik halus dan kasar bersamaan.
Latihan Keempat adalah mencoba mengajari anak Anda memegang pensil. Nanti saja mengajari dia menulis, terpenting pertama adalah bagaimana ia mampu memegang pensil akan sangat baik pada motorik halusnya.
Latihan kelima, bermain balok dan menyusunnya sampai tinggi. Setidaknya, mainan balok tersebut disusun dalam 6 tingkat sebelum terjatuh. Hal itu membuat anak Anda bisa melatih motorik halusnya secara dominan, namun di saat bersamaan juga melatih motorik kasarnya.
Latihan keenam yang bisa Anda coba adalah melatih anak Anda untuk menggunakan satu tangan. Atau dengan kata lain, melakukan satu kegiatan yang hanya memerlukan satu tangan. Hal ini ditujukan agar anak Anda mampu mengendalikan jarinya dengan baik. Akan sangat baik bila ia mampu menggenggam dengan jari namun tetap bisa dilakukan dengan baik.
Nah, demikian beberapa pelatihan yang bisa dilakukan pada anak untuk meningkatkan motorik halus dan kasarnya. Tentunya, Anda perlu lebih awas dan hati-hati agar anak Anda tidak cedera atau terluka ketika berlatih.