Advertisement
PojokSeni.com - Apakah Anda adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) dan punya akun sosial media seperti Facebook Page, Instagram atau Twitter? Kalau iya, berapa pengikut (follower) Anda?
Tidak perlu banyak-banyak, hanya perlu minimal 500 pengikut saja maka Anda akan segera mengemban status baru, yakni sebagai "influencer pemerintah". Bila selama ini Anda menganggap yang jadi influencer itu hanyalah selebriti atau selebgram yang punya follower jutaan, maka Anda telah salah besar.
Influencer tidak hanya seseorang dengan jutaan pengikut di media sosial. Tapi dengan follower ratusan, namun dampak yang diberikan cukup besar, Anda sudah bisa menjadi influencer. Yah, kata kuncinya adalah dampak alias impact.
Karena begitu kuatnya dampak seorang influencer, maka tak jarang berbagai produk dari brand ternama menggunakan jasanya dan membayarnya dengan mahal. Influencer yang dipilih sesuai dengan target pasarnya.
Bagaimana dengan influencer ASN/PNS ini?
Keinginan pemerintah menjadikan para ASN sebagai "corong pemerintah" disebut agar mampu menangkal hoaks. Kementerian Kominfo RI menyebutkan hal tersebut juga ditujukan untuk meningkatkan fungsi Kominfo sebagai GPR atau Government Public Relation (GPR) agar semakin optimal.
Kepastian rencana menjadikan ASN sebagai influencer ini juga ditegaskan oleh Kepala Biro Humas Kementrian Kominfo, Ferdinantus Setu.
Selanjutnya adalah sosialisasi sebelumnya yang tradisional seperti mengumpulkan banyak orang dengan acara-acara tertentu akan digantikan dengan influencer ASN ini. Yah, sebagai orang yang memang memilih jalan sebagai abdi negara, tentu apa saja yang dilakukan pemerintah mesti diberi tahukan pada orang banyak, khususnya "prestasi".
Apakah selanjutnya tidak akan muncul multi-interpretasi dari postingan seorang ASN di sosial media ketika bersentuhan dengan publik umum? Tentu saja kemungkinan itu ada, bahkan sangat besar. Tapi toh selama ini juga corong-corong pemerintah yang lain, seperti media massa misalnya, juga tetap menimbulkan multi-interpretasi, bukan?
Intinya, selamat memulai karir baru menjadi influencer wahai para PNS Indonesia. Dan untuk para seniman, apalagi yang populer dan punya banyak follower, hati-hati dengan godaan para oposisi yang mencari "influencer tandingan", yah. Mudah-mudahan saja tidak.