Advertisement
Pendanaan merupakan salah satu aspek penting yang membantu usaha memastikan keberlanjutan usaha mereka. Hal ini penting terlebih dahulu di tengah persaingan antar pengusaha yang begitu ketat di tengah tatanan global. Dalam hal investasi sendiri, ada beberapa metode yang dapat dipilih dalam melakukan investasi atau modal. Dua di meminjam adalah investor malaikat dan pemodal ventura. Anda dapat melihat artikel ini untuk lebih jelasnya.
Kedua metode ini sebenarnya sudah cukup sering didengar, terutama di kalangan perusahaan rintisan dan mereka yang tengah berkembang dengan pesat. Namun sayangnya, masih banyak pihak yang belum memahami dengan jelas perbedaan antara angel investor dengan venture capitalist. Tak jarang keduanya dianggap sama meski pada faktanya ada beberapa perbedaan mencolok yang membedakan antara kedua metode pendanaan usaha ini.
Sejauh ini ada beberapa perbedaan mendasar yang memisahkan angel investor dan venture capitalist. Mulai dari karakteristik penanam modal hingga ketentuan investasi menjadi beberapa perbedaan yang perlu diperhitungkan ketika membahas kedua metode pendanaan usaha ini. Memahami seluruh perbedaan ini menjadi penting dalam menentukan metode pendanaan yang tepat untuk sebuah usaha. Tak jarang diperlukan peran seorang penasihat investasi yang dapat membantu pemilik usaha dalam menentukan solusi yang paling tepat sesuai dengan kondisi perusahaan pada waktu tertentu.
Untuk memahami kedua metode investasi ini, berikut 3 perbedaan mendasar yang menjembatani keduanya.
Identitas Pemilik Dana
Dalam hal identitas pemilik dana, angel investors berasal dari kalangan perseorangan. Oleh karena jumlah dana yang diperlukan dalam investasi biasanya cukup besar, tak heran jika sebagian besar, jika bukan semua dari angel investor berasal dari kalangan pengusaha sukses. Keputusan mereka menanamkan dana pada suatu perusahaan biasanya didasarkan pada adanya peluang bagi perusahaan tersebut untuk mencapai kemajuan yang signifikan di masa mendatang. Hal ini dianggap sebagai sebuah keuntungan yang menjanjikan bagi pihak angel investors.
Sementara itu, venture capitalists adalah lembaga usaha, baik firma maupun perusahaan yang mengumpulkan dana dari sekelompok pemilik dana. Dana yang telah dikumpulkan ini kemudian akan diinvestasikan ke perusahaan target. Dikarenakan adanya perbedaan dari sumber dana yang menjadi instrumen investasi tersebut, kedua metode pendanaan ini juga memiliki risiko tersendiri.
Pihak angel investor yang melakukan investasi menggunakan dana mereka sendiri cenderung menghadapi risiko yang lebih besar. Oleh karenanya, mereka akan lebih menghindari investasi dengan risiko besar. Hal ini berbeda dengan venture capitalist yang melakukan investasi menggunakan dana bersama. Akibatnya, opsi investasi yang dapat dilakukan lebih beragam, mulai dari risiko rendah hingga tinggi.
Tahap Perusahaan Penerima Investasi
Secara umum, angel investor akan lebih mengutamakan perusahaan rintisan maupun perusahaan yang masih pada tahap awal perkembangan. Perusahaan seperti ini dicari karena dianggap sedang melakukan pengembangan teknis maupun riset pasar yang membutuhkan sokongan dana dalam jumlah besar. Sebaliknya, venture capitalist akan cenderung memilih perusahaan yang telah mencatatkan kesuksesan dan disokong oleh nama - nama besar.
Oleh karenanya, tak mengherankan jika mereka lebih memilih untuk berinvestasi setidaknya di perusahaan yang perkembangannya telah terbukti dari waktu ke waktu. Hal ini dipilih karena perusahaan seperti ini dianggap menawarkan keuntungan lebih banyak serta risiko gagal yang lebih kecil di masa depan.
Nominal Investasi
Di antara ketiga perbedaan antara venture capitalist dan angel investor, bisa dikatakan nominal investasi yang dilakukan merupakan salah satu perbedaan yang paling mencolok. Dikarenakan sumber dana investasi yang digunakan berasal dari dana pribadi, kebanyakan angel investor hanya menanamkan dana di bawah $1 juta. Bahkan sebagian besar tercatat hanya melakukan penanaman modal di angka $25 hingga $100.000.
` Hal ini jauh berbeda dengan venture capitalist. Dengan sumber dana yang lebih banyak, tak heran jika pada akhirnya dana yang diinvestasikan di perusahaan target juga lebih besar. Sebagian besar perusahaan yang menerima dana dari venture capitalist tercatat memperoleh suntikan modal setidaknya $3 juta atau bahkan lebih. Hal ini merupakan salah satu keuntungan tersendiri yang ditawarkan oleh para venture capitalist.