Berbagai Seni dan Trik Pemasaran yang Sering Dilakukan Untuk "Mengecoh" Pelanggan -->
close
Pojok Seni
09 April 2020, 4/09/2020 08:32:00 PM WIB
Terbaru 2020-04-09T13:32:43Z
ArtikelUlasan

Berbagai Seni dan Trik Pemasaran yang Sering Dilakukan Untuk "Mengecoh" Pelanggan

Advertisement
Trik marketing untuk mengecoh pelanggan
PojokSeni - Pernahkah Anda hanya berencana untuk membeli sebotol kecap di minimarket, tapi akhirnya justru membeli satu gerobak besar belanjaan? Atau, Anda yang tadinya mau membeli sebuah topi di mall, tapi akhirnya malah tidak membeli topi, justru membawa pulang sejumlah tas dan baju baru?

Sebagai konsumen, bila hal itu terjadi pada Anda, besar kemungkinan Anda telah terpengaruh oleh trik marketing yang digunakan oleh tim pemasaran. Sasaran mereka adalah psikologis Anda, yang akhirnya rela menggelontorkan banyak uang untuk belanja.

Berikut ini, PojokSeni akan mengulas beberapa trik pemasaran yang kerap digunakan oleh tim pemasaran di berbagai tempat, baik online maupun offline.

Victor Gruen Trick


Victor Gruen menjelaskan hasil karya arsitektur sebuah mall pada kliennya.
Ini yang pertama, ciptaan seorang arsitek khusus pusat perbelanjaan terbaik dunia bernama Victor Gruen. Ia mengatakan bahwa penataan barang-barang, display, musik tertentu, dan hal-hal lainnya yang menyita perhatian akan membuat seseorang menjadi kagum dan justru "lupa tujuan awal".

Yah, konsumen biasanya memiliki satu tujuan ketika berbelanja, lalu hal-hal yang disebut di atas membuat ia lupa tujuan awal berbelanja. Setelah itu, berbagai trik yang akan diterangkan di bawah ini, akan menjadikan si konsumen justru akan membeli banyak produk yang tak direncanakannya.

Jadi, paduan dari trik Viktor Gruen dengan berbagai trik yang akan diterangkan di bawah ini, menjadi penyebab utama seseorang menjadi gila belanja.

Trik Harga


Trik harga menjadikan konsumen kerap membeli yang ukuran paling besar
Misalnya ada empat jenis ukuran untuk minuman yang sama. Paling kecil (S) dibanderol seharga Rp 10.000. Sedangkan yang sedang (M), dijual seharga Rp 17.500. Ukuran yang besar (L) dijual seharga Rp 24.000 dan ukuran yang sangat besar (XL) dijual seharga Rp30.000.

Dengan trik harga seperti itu, maka apabila konsumen mengantongi uang Rp 50.000, maka sangat besar kemungkinan yang dibeli adalah yang ukuran XL. Karena, di pikiran mereka, dengan selisih harga hanya Rp 6.000 saja, mereka mendapatkan lebih banyak minuman. Padahal, mesti mereka sadari, bahwa sebenarnya mereka tidak butuh minum sebanyak itu.

Trik Nominal Angka


8,99 $ kerap dianggap lebih menarik dan murah ketimbang 9$

Pernahkah Anda melihat harga produk, khususnya dari brand ternama? Apa yang Anda lihat dari harga tersebut? Yah, entah kenapa angkanya begitu ganjil. Seperti Rp399.900, atau mungkin Rp244.999 dan angka-angka yang serupa.

Kenapa seperti itu? Penyebabnya adalah dengan demikian, secara psikologis yang pertama Anda lihat adalah angka pertama. Misalnya Rp399.900 terkesan jauh lebih murah ketimbang Rp400.000. Padahal, yah, Anda akan membayar dengan uang yang sama. Apalagi, bila Anda membayarnya secara tunai (cash).

Trik Bonus



Ketika Anda sedang berbelanja, tiba-tiba Anda melihat satu tumpukan baju-baju dengan tulisan, "Beli 1 dapat 1", maka apakah Anda akan segera tertarik?

Yah, ini trik berikutnya. Maka, meski sebenarnya Anda sedang tidak membutuhkan produk tersebut, tapi Anda akan membelinya karena terpikat dengan bonusnya.

Harga Tinggi dan Diskon


Produk dengan harga yang sangat tinggi, lalu diberi diskon yang fantastis memberi dorongan psikologis untuk konsumen
Produk yang mahal, terkesan memiliki kualitas dan gengsi yang jauh lebih tinggi. Apalagi, bila brand tersebut sudah ternama. Ada konsumen yang melihat sepatu seharga Rp1.200.000 menjadi tertarik, meski di sebelahnya ada sepatu yang mirip dengan harga Rp200.000.

Tapi, untuk konsumen yang tidak banyak uang, maka harga yang "ditinggikan" tadi, mendapat diskon yang fantastis. Jadi, sepatu seharga Rp1.200.000 tersebut, mendapat diskon 70 % + persen-persen lainnya, lalu harganya menjadi tiba-tiba tinggal Rp225.400.

Berdiri di sebelah sepatu yang mirip, hanya beda brand seharga Rp 200.000, tentunya Anda akan membeli yang dapat diskon-diskon tersebut, bukan?

Penawaran Berbatas Waktu



Pernah melihat satu pusat perbelanjaan diserbu jutaan umat? Yah, biasanya akan ada diskon yang berbatas waktu. Hanya 1 atau dua hari, tapi diskonnya membuat para penggila belanja menjadi tambah tergila-gila.

Tentunya, Anda pasti pernah melihat penawaran berbatas waktu tersebut bukan? Bahkan, ketika berbelanja online, belanja berbatas waktu tersebut terhitung hanya beberapa jam.

Trik Jaminan



Pernah melihat suatu produk menawarkan jaminan tertentu? Uang kembali, produk diganti dan sebagainya? Apalagi produk kuliner dan sebagainya, paling sering menawarkan hal seperti ini. Dan, konsumen tentunya di dalam hatinya akan percaya dengan trik jaminan tersebut dan memilih untuk berbelanja.

Tipuan Mata


Sering terkecoh foto produk?

Trik ini juga kerap terjadi di produk kuliner. Intinya, foto atau video produk sangat sempurna, menggairahkan bahkan membuat Anda tiba-tiba lapar. Siapa yang peduli kalau sebenarnya produk yang Anda beli, dengan produk yang ada di foto itu justru perbedaannya bagaikan langit dan bumi?

Ads