Advertisement
Ilustrasi (Pixabay) |
Yah, berbicara tentang aktor, tentunya kita akan berbicara tentang tugasnya sebagai pemegang peran atau menjadi tokoh dalam sebuah lakon. Berdasarkan metode Stanislavsky, terkait tokoh dan penokohan yang mesti dilakoni aktor itu berdasar pada "situasi terberi" (given circumstances). Apa saja "yang diberikan naskah"?
Untuk tokoh, maka mulai dari nama, umur, jenis kelamin, karakter, ciri fisik, status, psikologis, dan sebagainya, semuanya adalah situasi terberi dari sebuah naskah. Maka karena itu, seorang aktor mesti menganalisa naskah lebih dalam dan berdiskusi dengan teman-teman serta sutradaranya untuk mendapatkan karakter yang tepat.
Tapi, apa sebenarnya definisi tokoh? Seperti yang disebut di atas, tokoh adalah pemegang peran tertentu dalam drama. Dalam artikel ini, akan dibahas jenis-jenis tokoh berdasarkan banyak hal.
Berdasarkan Peran
Pementasan Penembahan Reso |
Berikutnya adalah tokoh antagonis. Definisi aslinya adalah tokoh yang menentang kehendak dari tokoh utama (protagonis). Karena tokoh utama pemilik kehendak yang baik, dan tokoh antagonis ini menentangnya, maka tokoh ini sering juga disebut tokoh yang jahat. Nah, untuk menambah bumbu cerita, maka sering muncul tokoh tritagonis yang menjadi penengah, atau berdiri di antara tokoh yang memiliki kehendak (protagonis) dengan tokoh penentangnya (antagonis). Tokoh protagonis, ditujukan untuk mengambil empati dari penonton, sedangkan tokoh antagonis diciptakan untuk menciptakan adanya konflik.
Selain ketiga jenis itu (protagonis, antagonis dan tritagonis) ada jenis tokoh lainnya berdasarkan peran. Ada tokoh deutragonis, foil dan utility. Tokoh deutragonis adalah tokoh yang mendukung, memihak dan membantu tokoh protagonis. Sedangkan tokoh foil adalah tokoh yang (biasanya) berpihak pada tokoh antagonis. Tokoh foil terlibat dalam konflik (baik secara langsung maupun tidak langsung) dan ia juga berperan besar untuk menyelesaikan cerita. Sedangkan tokoh utility adalah tokoh pelengkap. Tapi, tokoh utility justru kebanyakan adalah tokoh yang "menyampaikan suara asli penulis" dalam berbagai naskah.
Berdasarkan Keterlibatan dalam Cerita
Pementasan Malin nan Kondang |
Selain itu, ada juga istilah Tokoh Sentral, Tokoh Bawahan dan Tokoh Latar. Ketiganya adalah jenis tokoh yang dilihat dari keterlibatannya menggerakkan alur cerita. Tokoh sentral adalah tokoh yang paling berpotensi untuk menggerakkan alur, ia menjadi pusat cerita dan bahkan menjadi penyebab konflik tersebut terjadi. Tokoh bawahan adalah istilah untuk tokoh yang ikut menggerakkan dan mengembangkan alur, tapi tidak begitu besar pengaruhnya. Sedangkan tokoh latar adalah istilah untuk tokoh yang "melengkapi" cerita, untuk menghidupkan suasana dan latar. Tokoh latar sering pula disebut dengan istilah tokoh tambahan.
Berdasarkan Karakter dan Perwatakan
Pementasan Teater Satu Lampung |
Ada juga karakter tokoh yang gerak-geriknya tidak wajar, kadang bersifat simbolis saja, kadang unik, maka tokoh ini disebut tokoh teatrikal. Tokoh yang satu ini jarang ditemukan di lakon realis, tapi di lakon klasik, ia sering sekali muncul.
Terakhir, adalah tokoh karikatural. Tokoh ini satir, geraknya kadang di-stilir, kata-katanya menyindir dan berlebihan. Ia kadang hadir sebagai kelucuan di tengah konflik atau kesedihan, dan di kesempatan lain muncul sebagai keriangan di tengah ketegangan.
Demikian ulasan singkat tentang tokoh dan jenis-jenisnya, semoga bisa membantu. Artikel lainnya tentang Tokoh dan Penokohan bisa Anda lihat di sini >> Jenis-Jenis Penokohan Dalam Drama yang Musti Anda Ketahui